wht hppn?!

2.9K 247 17
                                    

"Kak Suga!! Kenapa nggak jemput Koo di rumah Bunda?"

"Maaf Koo, kakak sibuk. Maaf kemarin urusan kakak belum selesai, tapi Koo kemarin udah makan kan?"

"Sekarang juga udah makan kok. Ini Koo buatin spesial untuk kakak"

Yoongi menerimanya dan memasukkan dalam tas, jungkook berbinar. Dia menunggu kalimat seperti biasanya meluncur pada bilah bibir pacarnya

"Makasih nyonya Min"

Jungkook telak merona hanya karena panggilan itu. Dia merunduk malu, Yoongi mengangkat hingga dagunya menempel pada dadanya dan wajah cantik Jungkook sejajar pada wajahnya. Tubuh mereka juga intim, hingga pergerakan sedikit saja pasti mereka akan berciuman

Jungkook sendiri sudah memerah. Sumpah, Yoongi kembali jatuh pada pesona Jungkook. Yang sialnya, dia harus menyelesaikan tantangan sahabatnya agar bisa berdekatan pada Jungkook lagi

"Kakak pergi dulu ya Koo, nanti nggak usah nunggu kakak. Kamu makan aja sama Bambam. Oke"

Yoongi melesat pergi. Membawa tungkainya menuju fakultas sebelah, yang isinya orang orang sombong, itu kata teman temannya di kelas.

"Kupikir Kak Suga mau cium di sini"gumam Jungkook. Dia menyentuh bibirnya kecewa,

......

Jungkook kira selama ini terbebas dari predikat polosnya adalah hal yang paling membanggakan seumur hidupnya. Karena sekarang dia tau istilah yang dirinya tak ketahui, tapi di sisi lain Jungkook juga menyesalinya. Hubungan asmaranya, sepertinya juga sama persis seperti apa yang di alami bambam, temannya.
Mark pacar Bambam kepincut oleh Jinyoung si pemuda manis dari fakultas Tata Boga, itu yang mengakibatkan hubungan mereka kandas di tengah jalan.

Tapi Jungkook nggak menyangka akan menimpa dirinya dan juga Yoongi nantinya.
Dia melihat dengan matanya sendiri, Yoongi memberikan kotak bekalnya dan hasil dari masakannya untuk gadis cantik itu. Jungkook nggak tau namanya, tapi gadis itu sering ke gedung fakultas Yoongi. Dan Yoongi menyuruh jungkook untuk membuatkan bekal dan di berikan pada gadis itu,

"Kakak selama ini selingkuh?"gumamnya menatap pacarnya yang mengajari gadis itu bermain piano,

Jungkook menunduk lesu. Matanya meneteskan air bening, terisak pelan dan berjongkok untuk menyamarkan isakan menyedihkannya. Rasanya sakit melihat semua itu
Jungkook tidak peduli akan pandangan orang di fakultas ini. Dia tak peduli lagi, dia hanya bisa menangis. Sebenarnya apa kurangnya Jungkook?

'Jungkook kenapa?'

'Kasian ya, pasti putus dari Yoongi sunbae'

'Iyalah. Seulgi sunbae lebih cocok kok di banding Jungkook'

'Apa nggak keterlaluan sunbae oppa'

Jungkook semakin kejer nangisnya. Dia mengusap kasar air matanya, dia ingin berlari tapi tubuhnya tiba tiba melayang. Dia mendongak, dan Jungkook kembali menangis keras di pelukan sepupunya.

"Inget kata Bunda nggak? Kookie pantang menangis, biarin mereka yang menangisi Kookie karena telah menyia-nyiakan Kookie seperti ini"ujar Jimin di sela jalannya,

Jimin ikut sedih melihat sepupu tersayangnya menangis seperti ini apalagi karena cinta. Jimin paling benci.

"Berarti bang Yoongi bukan jodoh untuk kookie"bisik Jimin ketika mereka sudah masuk mobil,

Jungkook membalas dengan menggeleng. Dia kembali terisak,

"Mau Kak Suga Jimiiiiin, hiks"

"Nanti. Setelah ketemu Bibi"

Dengan itu Jimin melajukan mobilnya menuju rumah utama. Dimana semua anggota keluaganya berkumpul untuk membahas sesuatu. Menulikan telinga agar tak mudah iba pada Jungkook kali ini,

.......

"Yoongi oppa!!"

Panggil seorang gadis berkaca mata bulat, dia terlihat terengah setelah berlari. Yoongi menatap nya datar, khas sekali.
Yoongi juga baru keluar dari ruangan music di fakultasnya, dia juga mau jalan ke gedung fakultas milik si bunny kecilnya.

"Oppa tega sekali berkhianat pada Jungkool"

"Apa maksudmu bocah!!"

"Kupikir oppa dekat dengan Seulgi sunbae karena emang kalian sahabat. Ternyata kalian ada hubungan khusus ya?!"tuding gadis itu

Yoongi naik pitam. Enak saja, bunny nya tak tergantikan sampai kapanpun. Lagian siapa juga yang mau sama wanita penggoda seperti seulgi itu, bikin sakit mata saja

"Jangan asal bicara kau!!"

"Tadinya aku tak percaya, tapi melihat Jungkook tadi menangis dan berjongkok di sini itu pasti benar"

Yoongi membelalak.

"Katakan yang jelas. Jungkook ku datang ke sini?!"

"Iya oppa. Tadi setelah melihat kalian Jungkook langsung menangis sambil jongkok menutupi wajahnya, untung saja tadi di tolong sama teman bantet oppa"

"Sial!! Itu Jimin!!"

Yoongi berlari tunggang langgang ke parkiran mobil, Yoongi panik bukan main mendengar pernyataan dari gadis berkaca mata bulat tadi. Dia khawatir jika pacar manisnya salah paham!.
Ini bukan seperti yang mereka pikirkan,

"Brengsek!"umpatnya

Tangannya mendial nomor Jungkook namun tak aktif, begitupun ponsel Jimin.



........

"Jung.. berhentilah menangis!"

"Kau tak mengerti Jim!"

"Apa yang tak ku mengerti hm?"

"Ini sakit!"

Jimin merolingkan matanya malas. Sepupunya ini luar biasa lebay... padahal Kak Sungyoon kan nggak sengaja menyenggol lengannya, tapi respon yang Jungkook keluarkan di luar ekspetasinya.

"Tanganmu tidak ada luka Jung, nggak usah lebay!"tukas Jimin sarkas

"Ishh, Jimin mah nggak peka! Maksudnya kan aku pengen Kak Suga di panggil ke sini"ucapnya mempoutkan bibirnya lucu

"Bang Yoongi lagi sibuk sama Seulgi. Kamu diem aja di rumah Bunda"ujar Jimin malas,

Jungkook berkaca kaca. Bibirnya melengkung ke bawah, siap menumpahkan airmata buayanya.

"Aku kangen Kak Suga"cicit Jungkook, dia menatap luar kaca jendela. Melihat hamparan halaman depan,

"Ssshh, jika Bang Yoongi benar mencintaimu pasti dia bakalan nyamperin kamu di rumah Bunda, itupun kalo dia berani soalnya Paman sama Kak Sungyoon kan di rumah"Jimin berucap santai.

Jungkook kembali murung, menanti seseorang yang tidak pasti akan datang. Jimin jadi kasian melihatnya, ini pertama kalinya jungkook jatuh cinta dan ini akan jadi pertama kalinya dia patah hati.

"Harusnya kamu tidak sepenuhnya memberikan hati dan cintamu untuknya kook, sisihkan untuk dirimu sendiri. Cintai dirimu sendiri sebelum kamu mencintai orang lain"

"Tapi udah terlanjur, ini salah kak suga pokonya. Huh"lelehan air mata mengalir di kedua pipi chubby nya, jimin cekatan membawa kepala jungkook untuk bersandar di dadanya. Jimin ikutan sedih melihatnya.

Kookoo||(YoonKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang