Written by Lin Jingheng
♡♡♡
PROMPT DAY 7
{Love Letter}
LuLin High School AU
***
Lu Bixing pagi ini memasuki kelasnya seperti biasa. "Yo, Saturday, selamat pagi!" Dia menyapa teman sebangkunya, Saturday. "Pagi sekali. Oh benar, ini jadwal piketmu."
Saturday membuat suara, "Hm..." yang dipanjangkan sambil tangannya merogoh laci di bawah meja Lu Bixing.
Ada sebuah surat bersampul biru langit dengan stiker bintang di tengah-tengah sebagai perekat. Di kiri bawah, ada inisial T yang ditulis dengan tinta hitam tebal.
"Kau menerima surat lagi." Kata Saturday sambil menaik turunkan alisnya. Ada senyuman nakal yang tersemat di bibirnya.
"Surat yang keberapa ini?" Dia bertanya.
Lu Bixing tampak berpikir sejenak, lalu dia menjawab. "8 kurasa."
Dia segera membuka surat itu dengan wajah serius.
Tapi, tidak peduli apa yang orang lain katakan, aku tetap ingin menjadi layak untukmu.
Alis Lu Bixing sedikit berkerut, dia kemudian membuka tasnya dan membaca surat yang dikirim minggu sebelumnya. Surat itu memiliki inisial A.
Aku adalah pengecut yang takut untuk memulai hubungan pribadi dengan orang lain.
"Wanna dat-? Date?" Lu Bixing mengira-ngira gabungan dari inisial setiap surat dan huruf apalagi yang akan dia dapatkan di surat selanjutnya. Hanya untuk pada kesimpulan bahwa selanjutnya dia akan mendapat huruf E, yang akan menjadi kalimat Wanna Date. Mungkin juga akan ada Me setelahnya.
Ketika dia masih memikirkan inisial-inisial itu, suara Saturday yang bersorak dan tepukan tangan pada bahunya membuyarkan lamunannya. "Pujaanmu baru saja lewat! Dia juga terlihat membawa tumpukan buku. Ayo man, kau tidak ingin menggunakan kesempatan ini?"
Lu Bixing melebarkan matanya, meninggalkan Saturday tanpa kata-kata dan langsung melesat keluar kelas.
"Senior!" Dia menyusul seorang pemuda dengan tumpukan buku yang nyaris menutupi wajahnya. Hanya ada manik abu-abu yang seolah mengintip dari balik buku.
Itu adalah Lin Jingheng, cinta pertama Lu Bixing.
"Ada apa?" Lin Jingheng berhenti dan menatapnya tanpa ekspresi.
Dihentikan ketika dia membawa banyak buku sepertinya telah membuatnya kesal, itu yang dipikirkan oleh Lu Bixing. Jadi dia dengan cepat mengulurkan tangan untuk mengambil sebagian buku dari tangan pemuda itu ke tangannya sendiri. "Aku akan membantumu. Kemana semua buku ini harus diletakkan?"
"Perpustakaan."
"Kau begitu rajin, senior." Lu Bixing tidak bisa menahan komentarnya untuk mengawali percakapan. Dia tahu bahwa seniornya ini sangat irit bicara. Menjaga kata-katanya seperti emas, oleh karena itu dia selalu menjadi orang yang membuka topik di setiap kesempatan.
Terkadang, dia berpikir Lin Jingheng akan kesal kepadanya karena dia banyak bicara, tetapi pemuda itu tidak pernah menunjukkannya secara langsung sehingga membuat Lu Bixing lebih berani untuk terus berbicara dengannya. Targetnya adalah dia harus bisa meluluhkan hati Lin Jingheng sebelum pemuda itu lulus dari sekolah.
.
.Dua minggu kemudian, Lu Bixing yang ingin membeli peralatan tulis di toko depan sekolah bertemu Lin Jingheng yang juga baru saja membayar di kasir.

KAMU SEDANG MEMBACA
December Prompts
Hayran KurguDisclaimer ‼️ Karakter yang ada dalam cerita ini dimiliki oleh Priest. Kami hanya meminjam nama saja. • • Ini adalah kumpulan Thread yang dibuat oleh para Roleplayer Priezone berdasarkan prompts bulanan. Cerita ini mencakup tokoh-tokoh dari bebera...