Crime

49 7 0
                                    

Written by Wu Xi, Fei Du, Zhou Zishu

Prompt day 4: Crime

~~~

Hujan kembali menyapa kota Yan, memang akhir tahun cuaca tidak menentu. Beruntung sore ini hujan tidak terlalu lebat, Luo Wenzhou duduk di cafe bernuansa rumahan menunggu dua orang sahabat karibnya Wu Xi, dan Wen Kexing.
Mereka berjanji untuk bertemu di sela-sela kesibukan mereka. Luo Wenzhou dengan kasus-kasus kriminalnya, Wu Xi dan Wen Kexing dengan bisnis keluarga masing-masing.

Wu Xi melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, hujan yang mengguyur cukup lebat membuatnya tak berani menaikkan kecepatan. Jarak pandang yang cukup terbatas belum lagi jalanan jadi agak licin. Seperti biasa, dia tidak langsung kembali ke rumah meski cuaca memburuk seperti sekarang pun. Setelah memakan waktu lebih lama dari biasanya, Wu Xi akhirnya sampai di sebuah cafe yang sudah sangat akrab. Selesai memakirkan mobil, dia bergegas berlari menembus rintik hujan dengan memanfaatkan mantelnya sebagai pengganti payung.

Setelah tiga puluh menit menunggu, akhirnya yang Wu Xi datang.
Sebelumnya, Luo Wenzhou sudah memesankan makanan dan kudapan kecil, agar mereka tidak perlu lagi menunggu lebih lama.

" sudah lama ?" tanya Wu Xi tanpa basa basi begitu mendapati Luo Wenzhou sudah duduk tenang dengan banyak kudapan.

"Tidak" Jawabnya pendek.

Luo Wenzhou melihat Wu Xi yang sedang menarik kursinya. Temannya ini tidak bisa santai sama sekali, bahkan di hari libur saja Wu Xi masih memakai pakaian Formal. "Makan dulu, Da Wu, aku memesankan kopi dan camilan favoritmu." Meski Wu Xi paling muda di antara mereka, Luo Wenzhou dan Wen Kexing. Karena status keluarga dan jabatannya semua orang memanggilnya dengan honorific 'Da'

Sudah lama sekali mereka tidak bertemu, malah bertemu di hari hujan seperti ini. Semoga saja tidak ada tugas mendadak.

xxxxxxxxxx

Setelah menerima laporan dari salah satu bawahannya terkait "pembersihan" di luar kota Yan, Wen Ke xing segera berangkat kembali menuju ke kota. Dengan guyuran hujan yang tidak begitu deras, Wen Ke Xing melajukan mobilnya kearah tempat pertemuan dia dan dua orang sahabatnya di sebuah cafe tempat biasa mereka bertemu.

Sambil sesekali mengecek ponselnya, Wen ke xing sama sekali tidak berniat menurunkan kecepatan mobil yang dikendarainya tersebut.baginya, tujuannya lebih penting,tidak perduli keselamatan orang lain. Setelah cukup lama diperjalanan, akhirnya cafe yang ditujupun terlihat. setelah memarkirkan mobilnya di pinggir jalan, diapun segera berlari masuk ke cafe tersebut.

"Maaf, membuat kalian menunggu lama."ucapnya diiringi tawa melihat dua orang yang sudah datang terlebih dahulu.

Luo Wenzhou menatap Wen Kexing yang masuk dengan blazer yang sedikit basah karena air hujan.
"Tidak apa-apa, Lao Wen." Ia mengambil beberapa lembar tissue dan memberikannya pada Wen Kexing. "Keringkan dulu pakaianmu. Oh ya, aku sudah memesankan kopi untukmu."

Wu Xi juga mendorong tissue ke depan Wen Kexing, kemudian meraih kopi setengah dingin yang sudah dipesankan.

"Ah..hahaha...aku jadi tidak enak, tapi terima kasih." jawab wen kexing sambil menerima pemberian mereka. "Aku minta maaf karena terlambat, ada suatu urusan pekerjaan yang harus ku selesaikan tadi."

Lalu mereka berbincang..

Sementara Wen Kexing sibuk mengelap baju basahnya sambil bercengkrama bersama Luo Wenzhou, Wu Xi hanya akan sesekali menyahuti dengan gumaman pelan "Mn". Meski begitu dia tetap mendengarkan dengan penuh perhatian obrolan kedua sahabatnya meski dia selalu hanya sedikit bercerita.

December PromptsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang