𝑾𝒓𝒊𝒕𝒕𝒆𝒏 𝒃𝒚 𝒁𝒉𝒂𝒐 𝒀𝒖𝒏𝒍𝒂𝒏 ryeskytten
☹︎☹︎☹︎
Prompt Day 3: Amnesia
‼️Content Warning ‼️ Major Character Death
***
Tidak ada yang tahu dengan jelas apa yang terjadi pada hari itu.
Seluruh anggota SID tersebar di tempat-tempat yang berbeda, dengan misi yang berbeda.Tidak ada yang melihat apa yang terjadi pada Zhao Yunlan, namun sejak hari itu, ia menjadi orang yang berbeda.
Tidak lagi Zhao Yunlan yang riang.
Tidak ada lagi senyuman dari Ketua Zhao. Tatapannya kosong, ekspresinya datar.Dan juga.. Entah bagaimana, sang ketua SID tidak mengingat seorang profesor tertentu.
——dan sepertinya, ia seakan tidak pernah mengenalnya."Professor Shen? Professor Shen mana yang kalian bicarakan?"
Demikian responnya saat ada yang menyebutkan Professor Shen.Tidak, Zhao Yunlan tidak sedang berpura-pura. Ia sendiri juga bingung, mengapa semua orang menanyakan manusia bermarga Shen itu padanya.
Ia berusaha untuk mencari informasi mengenai Guru Shen di internet — namun tidak membuahkan hasil.
Guru Shen ini bagaikan hantu —— jejak internetnya sama sekali tidak ada.
Tidak mungkin, kan, ada orang yang tidak pernah membuat akun sosial media apapun?
Hanya ada dua kemungkinan ——
antara mereka bersatu bekerja sama untuk mengerjaiku, atau.. Professor Shen ini adalah manusia purba gaptek.Perlahan, nama 'Professor Shen' mulai menjadi topik yang tabu untuk disebut dihadapan sang ketua. Walau demikian, Zhao Yunlan tidak berhenti berusaha mencari tahu, siapakah sebenarnya sosok Professor Shen ini?
Dan mengapa..
Mengapa setiap mendengar namanya..
Zhao Yunlan selalu merasakan kerinduan dan kesedihan yang tak terlukiskan. Ia merasakan suatu kehampaan dalam dirinya, sebuah kekosongan yang tidak pernah bisa terisi..
Dan..
Ah, seluruh perasaan bercampur menjadi satu, sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata.Padahal dunia sedang damai..
Namun mengapa hatinya selalu merasa kacau?.
.[........!!]
Haahhh.. Haaahh..
Zhao Yunlan terbangun dari mimpi buruk, mimpi yang belakangan ini mulai menghantuinya.
Mimpi mengenai sosok yang diselimuti oleh kabut hitam — ia tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas.
Kabut hitam itu tiba-tiba menariknya, menyelimutinya —— seharusnya ia merasa takut, seharusnya ia berusaha melepaskan diri..
Namun, ia tidak bisa.. Ia tidak bersedia..
Didalam dekapan kabut hitam itu, Zhao Yunlan merasa seakan, inilah tempatku, disinilah seharusnya aku berada...Ia merasakan kehangatan yang tidak pernah ia rasakan, air matanya seakan ingin menetes tanpa alasan. Dan.. entah bagaimana, kehampaan yang dirasakannya setiap hari langsung sirna. Ia merasa, dirinya utuh kembali.
Dan saat waktunya tiba,
Tanpa peringatan, kabut hitam itu mendorongnya menjauh
Semuanya tiba-tiba menjadi sangat terang. Api berkobar dengan ganasnya, membungkus kabut hitam itu hingga tak tersisa.Zhao Yunlan ingin memadamkan api tersebut, tapi ia tidak dapat melakukan apa-apa. Ia tidak dapat mendekati kabut hitam itu, ia tidak dapat memadamkan apinya
Ia hanya dapat berteriak, menyerukan sebuah nama — nama yang tidak dapat ia ingat setelah matanya terbuka.
Dan kemudian, Zhao Yunlan pun terbangun dari mimpinya.
.
.Tepat 100 hari setelah hari itu, mimpi Zhao Yunlan sedikit berbeda.
Kali ini, sosok berkabut hitam yang ditemuinya dalam mimpi, berbicara padanya.
"A-Lan. Maafkan aku."
Suara itu..
Zhao Yunlan merasa seakan ada yang sedang digali dari dalam dirinya.
Sesuatu yang hilang..
Sesuatu yang..
Berharga..Sesuatu..
Bagaikan ratusan film yang diputar pada waktu yang sama, seluruh ingatan Zhao Yunlan yang hilang kembali bersamaan.
Pertemuan pertamanya dengan Guru Shen.
Kasus pertama dengannya..
Sentuhan bibir pertama..
Dan juga..
Hari itu..Hari dimana Shen Wei melanggar janjinya untuk sehidup semati dengannya, menghapus seluruh dirinya dari ingatan Zhao Yunlan, dan mendorong Zhao Yunlan tepat sebelum tubuhnya diselimuti api.
Hari dimana Zhao Yunlan kehilangan setengah jiwanya.
Kehilangan hatinya, yang telah dibawa pergi oleh...Sosok berkabut dihadapannya pun menjadi jelas.
Shen Wei.
"XIAO WEI!" Zhao Yunlan mencengkram erat lengan Shen Wei, takut ia akan pergi dan meninggalkannya lagi.
"A-Lan, kembalilah, waktumu belum tiba," ucap Shen Wei, sambil mengusap pipi Zhao Yunlan.
"Tidak, aku ingin bersamamu, kau sudah berjanji, kita akan hidup bersama, dan mati bersama, kau ingat?"
Shen Wei menarik tubuh Zhao Yunlan ke arahnya, dan memeluknya dengan erat.
Shen Wei berbisik ke telinga Zhao Yunlan.
"Tidak peduli berapa lama..
Tidak peduli kemanapun kau pergi…"
...
Sejarah seperti terulang kembali.
Shen Wei tiba-tiba mendorong tubuh Zhao Yunlan.Zhao Yunlan merasa tubuhnya sangat ringan..
Seakan tidak ada beratnya sama sekali..
Ia berusaha menggapai Shen Wei, namun tubuhnya hanya dapat mengikuti arah gravitasi yang menariknya entah kemana.Hingga Shen Wei hilang dari pandangannya.
Hari itu, Zhao Yunlan terbangun dengan penuh air mata.
Suatu hari nanti, kita pasti akan bertemu lagi.
- fin -
![](https://img.wattpad.com/cover/293509933-288-k471704.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
December Prompts
FanfictionDisclaimer ‼️ Karakter yang ada dalam cerita ini dimiliki oleh Priest. Kami hanya meminjam nama saja. • • Ini adalah kumpulan Thread yang dibuat oleh para Roleplayer Priezone berdasarkan prompts bulanan. Cerita ini mencakup tokoh-tokoh dari bebera...