Amnesia (LuLin)

102 14 0
                                    

𝑾𝒓𝒊𝒕𝒕𝒆𝒏 𝒃𝒚 𝑳𝒊𝒏 𝑱𝒊𝒏𝒈𝒉𝒆𝒏𝒈

☺︎︎☺︎︎☺︎︎

Prompt Day 3

[ Amnesia ]

Professor Lu Bixing × Police Officer Lin Jingheng

***

"Bagaimana mungkin aku sudah menikah?" Lin Jingheng menatap orang yang sedang duduk dibalik meja kerjanya.

Pria berambut pirang itu tampak meringis sebelum menjawab, "Itu mungkin saja! Tepatnya, maksudku itu memang benar."

"Omong kosong. Aku masih sibuk dengan pekerjaan. Tidak ada waktu memikirkan hal semacam itu." Lin Jingheng tetap bersikukuh dengan pendapatnya.

Thomas dan Bayer saling menatap dari kursi mereka. Di wajah mereka seakan-akan tertulis, 'Apakah kepala bos terbentur pintu pagi ini?'

Mereka sudah memperdebatkan masalah 'sudah menikah' dan 'belum menikah' sejak satu jam yang lalu. Itu bermula dari keheranan Thomas yang tidak melihat suami bos ketika dia berangkat ke kantor polisi pagi ini. Jadi dia hanya menyuarakan kebingungannya begitu saja, seperti basa-basi atau salam pagi. Tidak disangka, Lin Jingheng akan memarahinya setelah kalimatnya berakhir. Dia juga mengatakan bahwa dia tidak akan menikah.

Selama satu jam ini, Lin Jingheng seolah bertanya, jadi mereka menjawab yang sebenarnya. Meskipun demikian, bos yang keras kepala itu juga tidak mau mempercayai apa yang diucapkan rekan-rekannya.

"Tadi malam, kita baru saja merayakan first anniversary-mu dan profesor Lu."

"Merayakan apa? Bukankah tadi malam hanya minum-minum biasa untuk menyambut Anakin?" Lin Jingheng segera membantah. Itu tidak sama dengan apa yang ada dalam ingatannya.

Anakin adalah salah satu petugas polisi di biro tempat mereka bekerja.

Thomas, "??"

Bayer, "??"

Anakin yang baru saja masuk dengan membawa dokumen di tangannya, "... Menyambutku? Tapi kapten, aku sudah bekerja selama 3 tahun."

Sekarang, giliran wajah Lin Jingheng yang menunjukkan ekspresi bingung. "Apa maksudmu 3 tahun? Apa menurutmu aku mati dan kemudian bangkit lagi setelah tiga tahun?"

Anakin yang tidak tahu situasi menggaruk kepalanya bingung. Thomas dan Bayer menatap Kapten mereka dengan datar.

"Elizabeth Cara Turan! Mengapa kau masih belum memotong rambutmu?"

Turan yang kemudian masuk setelah Anakin berdiri dengan sigap seketika. Dengan sikap memberi laporan kepada atasannya dia berkata, "Kau mengatakan aku masih memiliki beberapa hari lagi sebelum memotong rambutku, Kapten."

Lin Jingheng, "Aku tidak mengatakan itu. Kubilang segera potong rambutmu."

BRAK!

Suara pintu yang dibanting terbuka mengejutkan orang-orang di dalam ruangan. Mereka segera menoleh pada orang tertentu yang baru saja masuk tanpa kelembutan.

"Jingheng, sudah kubilang kita harus pergi ke rumah sakit dan memeriksakanmu."

Lu Bixing memperhatikan sekitar dan merasa malu tiba-tiba. "Ah, maafkan aku teman-teman. Maafkan aku juga, pintu. Tidak sengaja, tidak sengaja. Aku begitu khawatir pada Jingheng, jadi terburu-buru."

Lin Jingheng tidak memperhatikan kata-kata terakhirnya. Dia fokus pada kata rumah sakit yang diucapkan pria itu.

"Omong kosong. Kau orang gila yang sakit. Berani menyerbu ke kantor polisi, apa kau tidak takut kami akan menahanmu?"

December PromptsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang