"Haruto. Aku belum sepenuhnya lepas sari Jaehyuk, dan kamu mau nikahin aku? Nggak segampang itu!"
Haruto hanya memasang ekspresi datarnya, merasa tidak goyah dengan perkataan Doyoung barusan.
"Terus?"
"Terus kata kamu?!" Tanya Doyoung tak habis pikir.
Doyoung tahu betul kalau Haruto itu orangnya cukup berkelakuan seenaknya, tapi tidak seperti ini juga.
"Kalaupun aku nantinya udah resmi pisah sama Jaehyuk.., belum tentu juga aku nerima kamu jadi suami aku. Itu nggak gampa–"
"– nggak gampang buat kamu atau memang kamu masih nyimpen rasa sama Jaehyuk?"
Haruto tersenyum miris saat melihat Doyoung yang langsung terdiam setelah dia mengatakan hal itu. Padahal dia hanya asal nebak, tapi ternyata tebakannya itu benar.
"Apa susahnya jujur sih, Doyoung? Kayaknya rasa gengsi kamu itu masih ada ya? Jujur nggak susah, tapi bakalan susah untuk orang yang selalu bohong."
Sakit. Perasaan Doyoung terasa di remasnya dengan perkataan menohok Haruto. Iya, dia memang mengakui diri sendiri kalau perasaan gengsinya masih melekat di dalam dirinya hingga tanpa di sadari dia sering banyak menyangkal omongan yang benar.
'Aku selalu nunggu kamu tapi agaknya sia-sia. Tapi aku juga nggak bisa maksa kamu Doyoung, aku mah lihat kamu bahagia tanpa paksaan.'
"Kalau memang nggak bisa..., tolong izinin Jinsu manggil saya ayah. Tanpa embel nama 'Haru' di belakangnya. Saya udah terlanjur sayang sama anak kamu juga, boleh?"
Doyoung tidak menjawab. Jadi Haruto mengumpulkan jika dia tidak di izinkan.
"Yaudah kalau masih nggak boleh. Saya masuk kamar duluan ya, kamu jangan lupa tidur lagi. Selamat malam Doyoung." Tangan itu terangkat untuk mengusap surai halus milik Doyoung, lalu setelahnya berjalan untuk menuju kamarnya.
Doyoung menggigit bibir bawahnya menahan semua rasa gejolak yang berada di dalam dirinya. Dia benar-benar benci situasi ini, Haruto sudah banyak membantunya tapi sifatnya ini masih tidak bagus untuk Haruto yang kelewat baik.
Sebenarnya perkataan Haruto itu tidak benar. Kalau soal menyangkal dan rasa gengsi itu memang benar adanya. Tapi untuk masih menaruh rasa pada Jaehyuk itu tidak ada.
Doyoung mencintai Haruto. Bukan Jaehyuk.
Tapi dia takut untuk menerima Haruto menjadi suaminya, dia takut jika kejadian ini akan terulang. Walaupun itu tidak akan mungkin di lakukan oleh Haruto, tapi tetap saja perasaannya sangat takut.
"Aku cinta kamu. Bukan Jaehyuk.., tapi aku terlalu takut Haruto..., maafin aku." Lirih Doyoung dengan suara yang sangat kecil.
-
Jaehyuk memasuki rumah kedua orang tuanya dengan perasaan yang bercampur aduk. Marah, sedih, kecewa semua menjadi satu. Keluarganya mengetahui jika Jisung sudah meninggal tapi mereka sama sekali tidak ingin memberitahunya.
"Jaehyuk?" Nyonya Yoon menekuk dahinya saat melihat putra tunggalnya yang tiba-tiba datang ke rumahnya. Biasanya Jaehyuk ogah-ogahan datang kesini.
"Kamu kesini? Ada a–"
"– kenapa kalian nggak kasih tau Jaehyuk kalau Jisung udah nggak ada?" Tanpa basa-basi apapun, Jaehyuk langsung melemparkan pertanyaan yang paling di hindari oleh keluarga Yoon.
Nyonya Yoon tersenyum kecil, putranya sudah tahu ternyata.
"Kenapa kaget kamu? Umur anak itu memang nggak lama, jadi wajar kalau dia cepet meninggalnya."
Jaehyuk menatap ibunya sendiri dengan tatapan tidak percaya. Apa ibunya masih membenci Jisung? Apa salah anak itu?
"Ma... DIA ANAK AKU MA!"
"DIA BUKAN ANAK KAMU YOON JAEHYUK! TUTUP MULUT KAMU KALAU KAMU MASIH SEBUT ANAK ITU ANAK KAMU!"
Jari telunjuk nyonya Yoon terangkat untuk menunjuk tepat di hadapan wajah anak satu-satunya.
Dia benar-benar benci. Sangat benci jika ada seseorang yang mengatakan Jisung adalah anak Jaehyuk, apalagi perkataan itu keluar dari mulut anaknya sendiri. Dia sangat benci hal itu.
Bahunya tiba-tiba di cengkram kuat oleh Jaehyuk dan itu sangat sakit. Jaehyuk benar-benar melupakan rasa hormatnya jika sudah di kuasai oleh amaranya.
"Apa salah anak itu sama mama? Sampai mama benci sama Jisung yang bahkan nggak punya dosa seperti mama?
"Yoon Jaehyuk!"
"Mama nggak lupa kan? Anak aku sama Doyoung itu mama bunuh saat usia kandungnya udah memasuki 7 bulan, mama ngak lupa kan ma?"
"YOON JAEHYUK!!"
Tbc.
Jadi nanti ada flashback kenapa bisa begitu. Gantung dulu ye, ngantuk ak:(
Eh ayo mampir
Kaga mampir nggk akan gw up ini buku lagi😾😾
KAMU SEDANG MEMBACA
End Of Story After Winter
Fanfic"Saya udah punya anak, kamu jangan gila!" "Kenapa? Saya bersedia untuk jadi ayah jinsu, dan mengganti marga kamu menjadi Watanabe Doyoung." lil angst | lil fluff | mpreg