Pagi ini kota seoul sedang turun hujan, tidak banyak aktivitas yang terlihat yang ada hanya beberapa mobil yang melewati ataupun para penjualan kaki yang sedikit tergesa menuju tempat tujuan.
Begitu pun dengan jungkook, dia baru saja bangun dari tidur nyaman nya dan langsung beranjak dari kasurnya. berjalan menuju jendela kamarnya.
Helaan nafas berat terdengar dari nya.
Terdiam cukup lama di sana dengan pemikiran entah melayang kemana, setelahnya dia pun berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Beberapa menit kemudian dia sudah selesai membersihkan diri dan hanya mengenakan pakaian kasual nya tidak ada setelan jas yang melekat di tubuh atletis nya seperti biasa nya.
Sedikit terlambat pergi ke kantor tidak akan ada yang melarang nya, toh itu adalah perusahaan miliknya.
Setelahnya jungkook pun keluar dari kamar nya dan berjalan menuju kamar namjoon.
Tanpa mengetuk pintu, jungkook langsung masuk ke dalam kamar namjoon dapat dia lihat namjoon yang sedang melamun dengan pandangan kearah luar.
Jungkook menghampiri namjoon yang masih belum juga menyadari kehadiran nya.
"Ekhem..."dehem jungkook cukup keras.
Sedikit terkejut namjoon langsung menoleh kearah jungkook, lantas dia langsung berdiri dengan cepat sambil menundukkan kepala takut-takut melihat kearah jungkook.
"Santai saja tidak usah takut" ucap jungkook dingin
"N...ne"
Setelahnya tidak ada lagi percakapan di antara mereka.
"Kamu suka hujan?" Tanya jungkook
"Iya, aku suka sekali sama hujan karena bagi ku mereka memberi ketenangan dan menutupi segala kesedihan ku" jelas namjoon tanpa mengalihkan pandangan nya.
Jungkook hanya menganggukkan kepala nya sambil tersenyum tipis sekali.
"Dulu waktu kecil aku sering sekali keluar rumah hanya untuk menikmati hujan dan berakibat keesokan hari nya aku jatuh sakit tanpa eomma dan appa pedulikan kondisi ku, tapi tidak sedikit pun aku membenci hujan..."
"Karena bagi ku hujan adalah teman ku di saat ke sendirian ku" ucap namjoon tanpa terasa air mata mengalir dari kedua netra indah nya.
Dengan reflek jungkook mengusap pipi namjoon lembut, tentu saja membuat namjoon tersentak kaget karena perlakuan jungkook barusan.
Jungkook masih menatap kedua netra indah namjoon dan dengan perlahan jungkook mengikis jarak di antara mereka, dengan reflek namjoon menutup kedua netra indah nya.
Cup
Jungkook menempelkan bibir nya di atas bibir plum namjoon, tidak ada pergerakkan di antara kedua nya.
Merasa tidak ada penolakkan dari namjoon dengan perlahan jungkook pun mengerakkan bibirnya dan melumat nya dengan sangat lembut, dan jungkook pun mengambil tangan namjoon kemudian mengalungkan di ceruk lehernya.
Sedangkan tangan jungkook meremat pinggang namjoon dengan lembut dan memgelus pinggang namjoon dengan ritme yang membuatnya namjoon lebih bergairah karena nya.
"Ughh...ahhh" desah namjoon di sela-sela ciuman kedua nya, jungkook yang mendengar lemguhan indah namjoon semakin kasar melumat bibir plum namjoon dan menahan tengkuk nya untuk memperdalam ciuman kedua nya.
Cukup lama kedua berpangutan yang mampu membuatnya di liputi yang sangat bergairah, dengan perlahan namjoon menepuk pelan dada jungkook dengan tidak rela jungkook pun melepaskan pangutan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
takdir (kooknam)
ФанфикBertemu dengan mu adalah sesuatu hal yang tidak pernah aku bayangkan sebelum nya. kooknam shipper jungkook-seme/top namjoon-uke/bottom warning