♣04

451 41 9
                                    

Tinggalkan jejak disini ★

Selamat membaca(。・ω・。)

®≈»♣

02 Agustus 2021

Pagi hari yang cerah, burung-burung terdengar berkicau dengan ramai. Meiza meregangkan tubuhnya yang terasa kaku karena tertidur hampir 8 jam. Ia tersenyum menatap kearah balkon yang masih tertutup oleh tirai putih, tetapi cahaya matahari masih dapat tertembus dengan mudahnya. Meiza menghirup napas dalam kemudian tersenyum.

"Selamat pagi dunia." Dan tanpa banyak kata Meiza menjatuhkan tubuhnya ke kasur lalu kembali memejamkan mata.

Pintu kamar terbuka cukup keras. Valva berkacak pinggang memandang anak gadisnya yang masih asik bergelung di balik selimut. Dengan mengulas senyum tipis Valva berjalan mendekati ranjang anaknya.

"MEIZA BANGUN! UDAH SIANG! KATANYA HARI INI KAMU MAU OSPEK!"

Meiza yang baru saja akan kembali memasuki alam mimpi tersentak kaget hingga spontan langsung terduduk di kasur.

"Katanya hari ini pertama masuk Kampus. Tapi kenapa masih tidur disini?!" Valva memelototi anak gadisnya dengan garang.

Meiza menggaruk dahinya pelan setelah itu ia menguap lebar. "Aelah, Bun. Masih pagi banget gini, Mei masih ngantuk," rengek Meiza.

"Pagi gundulmu! Gak liat udah jam 6 pagi gini?!" Valva menunjuk jam yang terpaku di dinding kamar.

"Kan masuk ospeknya jam setengah 8. Masih ada waktu sejam setengah lagi," ujar Meiza cemberut.

"Waktu itu terus berjalan, Meiza! Lagian sejam setengah itu gak lama. Kamu make skincare aja gak cukup setengah jam!" geram Valva.

"Sekarang cepet bangun! Mandi!" titah Valva.

Meiza merengut kesal. "Ck! Iya-iya. Nih, Meiza bangun nih!" gerutu Meiza sembari turun dari kasurnya.

"Good. Jangan lupa abis mandi kasurnya diberesin," ujar Valva yang diangguki lesu oleh Meiza.

Setelah Valva keluar Meiza bergegas memasuki kamar mandi. Hari pertama ospek, hari pertama bertemu orang baru dan hari pertama Meiza akan mencari cogan-cogan di kampus. Memikirkan cogan membuat Meiza bersemangat untuk menjalani hari.

®≈»♣

"Mbok, Nenek mana?" tanya Grayson saat melihat mbok Susi yang sedang sibuk menyiapkan sarapan.

"Nenek lagi istirahat di kamarnya, Den. Katanya badannya gak enak lagi." Raut wajah Grayson seketika berubah khawatir mendengar ucapan mbok Susi.

Dengan cepat Grayson berjalan menuju kamar sang nenek yang berada di dekat tangga. Grayson membuka pintu kamar nenek dengan tergesa-gesa.

"Papa." Grayson melongo kaget saat melihat papanya yang sudah berada di kamar nenek.

Maxime menoleh saat mendengar suara putra semata wayangnya, ia tersenyum menatap Grayson yang melongo kaget melihat dirinya. "Hai, Son."

"Papa," teriak Grayson berlari mendekati Maxime.

Maxime merentangkan kedua tangannya, dan dengan cepat Grayson masuk kedalam dekapan ayahnya. Nenek Clara yang melihat itu tersenyum sembari menggeleng.

Grayson melepaskan pelukannya. "Papa kapan sampe?"

"Belum lama. Papa langsung ke kamar Nenek pas Mbok Susi bilang Nenek sakit."

Grayson menoleh kearah Neneknya. "Nenek emang susah dibilangin. Padahal Grayson udah sering suruh Nenek istirahat, eh Nenek malah keluyuran terus. Apalagi pas ada tetangga baru samping rumah itu, Nenek jadi sering banget maen kesana," adu Grayson kesal.

GRAYSON♣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang