Part 3

4.8K 462 5
                                    

Astaga !

"Maaf pak maksud saya b-bukan begitu" ah! bodohnya aku.

"Maaf! Saya yang salah telah menuduh kamu" katanya pelan

"Tidak apa-apa pak ini hanya kesalahpahaman saja"

"K-Kalau begitu silahkan pak, boleh dibawa pulang ayasnya"

"Ya bolehlah! Anak saya"

Hey! Dia baru saja bertindak sopan beberapa waktu lalu kenapa jadi sensitif sekali

"I-iya pak. Mari pak adis, pak rudi" kulihat mereka beranjak dari duduknya dan segera keluar restoran ini.

•••
Adis pov

Pluk

Aku menutup pintu mobil pelan, berusaha untuk tetap seimbang agar ayas tidak terbangun dari tidurnya.

"Langsung ke kantor rud"

"Baik pak"

Aku membawa ayas menuju kantor untuk ditidurkan saja diruanganku. Panikku mereda setelah tau ayas sudah ketemu. Aku memberi tahu orang rumah jika ayas sudah ketemu, menyuruh pak mamat dan mba ijah untuk beristirahat sementara waktu.

Faras Natanael Mahendra

Anakku yang baru berumur 4 tahun dari pernikahan sebelumnya. Dia selalu senang ketika orang memanggilnya ayas, terdengar lebih manis katanya. Aku tau dia kesepian, tapi hebatnya dia selalu mengerti setiap kalimat yang aku ucapkan. Walaupun aku yakin di dalam hatinya dia menginginkan sosok ibu untuk dipeluk.

"Maafkan ayah ya sayang" aku menaruhnya di atas kasur single bed di ruanganku dan mencium keningnya.

Aku kembali ke meja ku untuk melanjutkan pekerjaan, menyelesaikan ini semua dan cepat pulang ke rumah.

•••
"Ayah kok ayas ada di rumah" katanya seraya keluar dari kamar

"Loh, emang ayas kira dimana?" Tanyaku yang sedang duduk di depan televisi.

Ayas duduk disebelahku dan menyandarkan tubuhnya di sofa

"Bunda kemana?" Tanyanya

"Entar dulu ceritanya, mau susu stroberi" lanjutnya cepat.

"Mba tolong bikinin ayas susu ya, anget boleh dingin gapapa" teriaknya

"Jadi?" Tanyanya lagi

Astaga! Dia ini bawel sekali.

"Bunda siapa emangnya?" Tanyaku bingung

"Ayas juga ga tau namanya bunda siapa" katanya lesu

"Hah! Baru ketemu udah ilang lagi" dia menarik napas berat sebelum meminum susunya.

Aku berfikir bingung, bunda yang mana? Memangnya dia sudah bertemu dengan wanita itu?

•••
Fiara pov

"Kok sendirian ayas mana?" Tanya nada begitu aku sampai kontrakan

"Udah ketemu bapaknya" kataku menimpali

"Bapaknya siapa? Cakep ga?"

"Emang dasar mata keranjang ya lo" kataku gemas

"Lah namanya cowok ra, masa iya cantik?" Nada bersungut

"Kontraknya lancar?" Tanya nada lagi

"Nah ini yang mau gue kasih tau" kataku

"Apaan"

"Jadi bokapnya ayas itu Pak Adis nad. Client buat kerja sama ini, mana tadi gue marah-marah ke dia" jawabku lesu

"Kok bisa? Yah! Gagal dong kerja samanya"

"Semoga engga ya, kalo gagal abis gue nih sama manager"

"Mana gue belum bikin konten lagi" keluhku

"Bukannya kemaren udah ada draf nya"

"Kameranya mati anjir, gue udah make up halloween capek- capek. Kapan gue kaya kalo gini terus. Cita-cita beli baju tanpa liat harga harus terundur kayaknya."

"Gue laper banget ra, rasanya mau makan orang" keluh nada sambil membuka kulkas.

"Naddd..... mau gue traktir ga?" Teriakku

"Beneran?"

"Tapi lo in frame ya. Kita mukbang"

"Dikabarkan hanya karena adsense seseorang rela mengorbankan temannya" gurau nada seperti reporter.

"Giliran depan kamera jingin lipi filliw gii yi timin-timin"

"Kayaknya udah nyampe deh. Gue ambil dulu ya" aku sudah menyiapkan setting kamera dan background nya.

"Nadd... ambil piring yang gede" teriakku setelah mengambil makanan dan menutup pintu.

"Udah nih hehe, lo ga bilang sih kalau McD ayam gulai" kulihat nada sudah siap dengan piring dan 2 gelas air dingin di depannya.

"3..2..1.. Mukbang time!" Ucap kami berbarengan di depan kamera

"Kita lagi mau makan ayam gulai McD. Buat kalian yang nonton siapin nasi sama lauk masing kita makan bareng ya. Eh tapi favorit lo kalo ayam bagian apa sih nad?" Tanyaku

"Gue semua suka, tapi paling suka dada" kata nada sambil menyuapkan nasinya

"Hah? Kok bisa ada orang suka dada sih, aneh lo! Paling enak udah jelas paha atas lah"

"Buat kalian semua yang nonton bisa langsung hate comment aja si nada, bisa-bisanya suka dada" lanjutku

"Enak aja lo!" Sahut nada

"Informasi aja buat kalian, yang musuh masyarakat itu si ara. Dia ga suka kulit ayam, dasar freak" nyinyir nada.

Kami melanjutkan video dengan obrolan singkat agar video terlihat lebih ramai.

"Kenyang banget nad! Harusnya ga usah pake nasi tadi" keluhku pada nada setelah selesai makan dan merapihkan kamera.

"Gue juga, tapi ga nampol kalo ga pake nasi"

"Jangan tidur dulu, temenin gue lagi mabok daging ayam nih" cegah nada saat aku ingin ke kamar

"Langit, kenapa teman ku aneh sekali. Aku malas berteman dengan dia"

"Sesama orang aneh jangan saling hujat"

MatterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang