Part 9

3.2K 335 79
                                    

Fiara pov

"Gue ke cafe depan ya nad" pamitku

"Iya hati-hati"

Jarak antara cafe dan tempat tinggalku saat ini tidak jauh, hanya sekitar 5 menit berjalan. Tempat biasa aku mengedit video dan butuh suasana yang damai karena biasanya cafe baru ramai sore menjelang malam.

Mengambil tempat duduk di sudut ruangan, dengan secangkir kopi susu gula aren kesukaanku. Mulai membuka aplikasi edit video andalan yang sebelumnya sudah terkoneksi dengan Wi-fi disini.

Klek

Terdengar bunyi barang yang baru saja diletakkan. Mendongakkan kepala untuk melihat siapa orang yang memilih duduk di depanku padahal masih banyak sekali kursi kosong disini.

"Hai ra"

"Biru?"

"Masih inget aku ternyata" katanya diiringi dengan kekehan.

Menarik nafas dalam dan mencoba biasa saja di depan laki-laki ini.

"Artis papan atas masa ga kenal" sahutku seadanya. Terdengar tawa dari laki-laki di depanku

"Apa kabar?" tanyanya sambil bertopang dagu

"Basa basi banget ya bun. Baik kok, lo gimana?"

"Masih ganteng" narsis sekali dia ini

"Kok ga pernah ikut reuni sih ra, siapa tau bisa nostalgia" katanya sambil menaik-naikkan alis

Aku hanya membalas dengan senyuman, tidak tau harus mengatakan apa. Dan memilih kembali menatap layar laptopku.

"Jadi youtuber enak ga sih?" tanya biru

"Enak! Kan yang penting happy. Jadi artis enak ga?"

"Hm! Not bad" sahutnya

"Oh ya? Aku kira being an actor enak, karena dikenal banyak orang"

"Tapi kadang aku jadi kurang punya privasi karena everywhere i go selalu ada orang yang minta foto or anything else, dan itu totally annoying" katanya

"Ra tapi by the way aku mau dong masuk youtube kamu"

"Hah?" Tentu saja itu yang pertama kali keluar dari mulutku. Seorang Biru yang film nya malang melintang bahkan beberapa kali masuk box office ingin masuk ke youtube ku

"Iya! Aku sering nonton your video dan itu seru banget. Kamu masih lucu kayak dulu"

"Lagian kamu punya kenalan artis terkenal bahkan pernah menjalin hubungan bukannya dimanfaatin" lanjutnya

"Ga ah mahal fee nya" kataku

"Gratis deh buat mantan terindah" katanya masih dengan senyum lima jari

"Ini kenapa pengen banget masuk youtube gue? Gue takut viral"

"Viral kok takut, enak dong banyak endorsement"

"Isi kepalanya cuan doang sih" candaku

"Kan buat nikahin kamu uangnya"

Aku memutar bola mataku malas "dasar buaya!" Kataku

Niat untuk mengedit video urung terlaksana karena gangguan dari laki-laki di depanku saat ini. Walaupun tidak jarang dia mengungkit masa lalu dan aku coba alihkan karena aku tidak suka topik itu.

•••
"Udah ngeditnya?" sapaan yang ku dapat setelah membuka pintu

"Baru setengah, udah ga mood"

"Tumben? Biasanya kalau lagi ngedit suka ketawa-ketawa sendiri" balas nada

"Ya tadi pas disana ga sendiri" jawabku lesu

"Ketemu mantan" lanjutku

"Biru?" Tanya nada, yang ku balas dengan anggukan dan memilih untuk merebahkan diriku di sofa

"No pict hoax" sahutnya

"Bodo amat"

•••

"Ga nyangka ternyata Biru udah punya gandengan"

"Yah! Padahal gue masih terbiru-biru, karena film kemaren"

"Selera ceweknya biru yang kaya gimana ya"

"..." dan masih banyak celotehan yang kudengar begitu memasuki gedung kantor tempat ku bekerja setelah weekend kemarin

Begitu mendudukan diri di kubikelku, teman sebelahku Mba Wulan salah satu senior yang cukup dekat denganku. Kami hanya berbeda 3 tahun dan itu membuatku lumayan merasa nyaman dengannya yang sering kali pendapat kita sejalan.

"Nih titipan lo semalem, nasi uduk pake telur dadar" katanya menaruh plastik bening didepanku

"Makasih mba, perhatian banget deh. Muka lo kenapa tuh galau amat"

"Bias gue, udah ada pawang. Pupus deh harapan" keluhnya

"Emang siapa mba? Korea-korea gitu ya?" tanyaku sembari membuka botol minum

"Bukan, artis indo ini. Cucok deh! Tapi kemaren ketangkep hengpon jadul lagi berduaan sama cewe" dia menunjukkan foto di handphone nya.

Uhuk!

"Basah ra baju gue, malah nyembur. Nyebelin lo" gerutunya

"Lo ngefans sama Biru?" tanyaku shock

"Iya, tapi semoga sama yang ini cepet putus deh. Biar bisa gue rebut"

"Halu lo ketinggian, masih pagi bangun ga usah banyak ngehayal" sahut Mas Erno salah satu seniorku yang kalau bicara suka lupa disaring

"Yang penting gratis!" sahut Mba Wulan kembali ke kubikelnya.

Ting!

Sebuah pesan masuk ke handphone ku, membuka nya dan ternyata dari si bocil

Aku ga bisa tidur semalem
Sent a photo

Terlihat di gambar itu Ayas memakai seragam sekolahnya dengan mata yang sedikit sayu dan bibir yang dimajukan sedikit.

Kok bisa?

Aku mimpi digigit kambing

Sontak saja aku tertawa saat membacanya, membuat beberapa karyawan di lantai ini menoleh kearah kubikelku.

"Maaf...maaf ga sengaja hehe"

Ting!

Langsung ku buka tanpa melihat siapa pengirimnya.

Siang ini makan sushi yuk!

Aku melihat pengirimnya berasal dari nomor yang tidak ku kenal, ku buka photo profile nya dan mood ku memburuk seketika

•••

Up nih! Pada galak deh kalian

Maaf ya telat!

Enjoy!

Vote jangan lupa!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MatterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang