Matter

Part 4

Adis pov

Sudah 3 hari berturut-turut aku harus lembur, untuk menyelesaikan pekerjaan minggu ini dan bisa pergi menghabiskan waktu keluar bersama ayas. Dia mengajakku ke tempat rekreasi yang tidak panas tapi seru.

Dan disinilah kami sekarang Jakarta Aquarium and Safari, akuarium indoor terbesar di Indonesia yang berisi berbagai macam ikan mulai dari ikan air laut sampai ikan air tawar dan bisa berinteraksi dengan hewan endemik maupun non-endemik.

Berangkat tidak terlalu pagi karena harus memastikan ayas tetap makan dan membawa perbekalan untuk camilannya dijalan.

Setelah kami sampai tempatnya tidak begitu padat memang dengan pencahayaan lampu yang sedikit remang dan tampilan air yang mendominasi menimbulkan sensasi tersendiri.

Kubiarkan ayas berjalan di sampingku, karena dia meminta untuk jalan sendiri
"Yah, kalo ayah jadi ikan cocoknya ikan apa? Tanya ayas sambil menunjuk ikan di sekelilingnya.

"Emang ayas mau jadi ikan apa?" Aku bertanya balik.

"Ikan yang ganteng apa yah?

"Apa ya? Ikan hiu?" Tanyaku balik

"Itu serem yah bukan ganteng"

"Ikan mas?"

"Engga mau, nanti ayas digoreng"

"Ikan sapu-sapu?"

"Ayas pegel yah, ga bisa nyapu"

"Ikan apa dong ayas, ayah juga bingung"

"Ikan nemo yah, dia kan ganteng"

"Oke deh ayas yang paling ganteng. Sekarang makan ya udah mau jam 5. Sesudah itu kita pulang ke rumah" ajakku

"Ayas mau makan apa?" Tanyaku

"Ayam bakar boleh?" Tanyanya memastikan

"Tunggu sini ya, ayah pesen dulu" aku menyuruhnya untuk duduk di kursi yang disediakan di tempat makan ini. Karena sistem pemesanannya langsung ke kasir.

•••

"Aduh, kok ayas pengen pipis ya! Tolietnya dimana sih" ayas berjalan mencari toilet

"Ayas kebelet banget ini. Toilet kok kaya harta karun sih susah banget nyarinya" dumel ayas

"Om, ayas mau nanya toilet dimana ya?" Akhirnya ayas menanyakan toilet pada laki-laki berseragam yang dilihatnya

"Nanti adek, belok kiri terus lurus aja. Ada di pojokan" terang laki-laki itu

"Makasih ya om" ayas langsung berlari ke arah yang ditunjuk tadi dan tidak sengaja tertabrak

Bug!

Ayas terduduk dilantai karena tidak fokus melihat jalan saat berlari

"Eh sakit ga, sini aku tolongin" ayas melihat seseorang mengulurkan tangan ke arahnya

"Bunda? Bunda ayas mau pipis buruan kebelet udah ga tahan lagi" begitu sadar kalau itu fiara bundanya yang waktu itu hilang, dia langsung berdiri

"Eh ayo...ayo. Kita ke kamar mandi wanita aja ya" fiara menggendong ayas menuju toilet wanita. Ayas yang tidak bisa memikirkan apapun selain menahan pipisnya hanya menurut saja.

"Hah... lega bun. Ayo ayas udah selesai" aku yang menunggu didepan kamar mandi tersadar saat ada tangan kecil yang menggenggam tanganku.

"Udah dibersihin belum?" Tanyaku

"Iya, tadi pake semprotan" jawabnya

"Ayo kita ke tante nada, dia udah nungguin. Ayas laper gak?" Tanyaku lagi

"Ayas kesini tadi sama ayah bun, abis makan kita cari ayah ya"

Aku menggenggam tangan ayas sampai ke tempat dimana nada menunggu dengan makanan di depannya.

"Kok ada ayas? Kurang ga ra?" Tanya nada memastikan makanan yang kami beli.

"Kayaknya berdua dulu deh, nanti kalo kurang kita nambah aja, sini bunda suapin" aku menyuapinya dengan tangan. Agak sulit jika memakan ayam dengan sendok.

Ayas makan dengan lahap, sepertinya kelaparan.

"Bunda sama tante nad kesini ngapain?" Tanya ayas

"Jalan-jalan aja yas, nih sekalian nge-vlog" jawabku sambil menunjuk kamera di atas meja.

"Apa itu?"

"Bikin video, buat youtube yas"

"Terus nanti di upload disana?"

"Iya, kan bundamu youtuber" nada menimpali

"Masa sih? Apa namanya bun"

Aku terkekeh geli membayangkan video ku yang absurd ditonton ayas

"Fiara Ghania, nih" nada menunjukkan akun youtube ku kepada ayas yang sedang mengunyah.

"Jangan lupa subscribe ya ayas" kata nada lagi

Aku tertawa kali ini melihat mereka menonton salah satu videoku dengan nada yang sibuk mengomentari

"Masih laper ga? Pesen satu lagi ya?" Tanyaku yang melihat ayas sepertinya menyukai ayam ini.

"Tapi berdua lagi ya, pakai tangan bunda" dia memastikan

Aku mengangguk sebagai jawaban, pergi membeli satu porsi lagi ayam beserta nasinya. Tapi sayangnya ternyata menu itu sudah habis.

Aku takut ayas memiliki alergi tertentu dan berniat kembali ke kursi untuk bertanya. Tidak sengaja aku melihat seseorang yang sedang sibuk menelepon dan mengabaikan 2 porsi nasi dan ayam bakar di depannya.

Jelas itu urusannya! Kenapa aku penasaran sekali.

Saat hendak berbalik ke meja. Seseorang menepuk pundakku.

"Fiara yang waktu itu nemuin anak saya kan ya?" Katanya

Aku menoleh, dan ingat dia adalah klienku, penampilannya berbeda sekali.

"Saya bisa minta tolong ga ya? Bantuin saya untuk cari ayas"

Aku terdiam sesaat mendengarnya

"Udah ketemu pak hehe, itu lagi makan sama temen saya" kataku canggung.

Hhh!

Ku dengar helaan napas lega darinya.

"Mau saya anter kesini ayas nya pak?"

"Saya tadi sedang mengantri untuk beli makanan, tapi ayas hilang. Antarkan saya ke tempatmu. Tolong bawakan makanan itu sekalian" jiwa otoriternya memang tidak bisa hilang. Aku memutar bola mata malas tapi tetap menurutinya.

Senyumku mengembang kemudian, aku punya ide. Hahaha!