"Sekali lagi terima kasih nona Fiara, saya berhutang banyak pada anda" kata Adis
Saat ini kami sedang berjalan menuju parkiran, mengantarkan Ayas yang tertidur digendonganku. Sementara Nada mengambil mobil, berhubung tempat parkir kami tidak searah, dan memang mobil milik Pak Adis lebih dekat dengan pintu keluar.
Kesempatan!
"Sebagai bentuk terimakasih, apabila ada yang anda inginkan katakan saja. Jangan sungkan" lanjut Adis lagi.
Gotcha!
"Emh! Begini pak, ada satu permintaan yang ingin saya ajukan" kata fiara
"Sebutkan saja, mobil?rumah?atau bahkan 5% saham perusahaanku?" Tawar adis
"Eh! Bukan itu pak. Bagaimana cara mengatakannya ya..."
"Berkenaan dengan kita yang memiliki kerja sama terkait proyek yang saya handle. Apa boleh bapak menyetujui kerja sama itu, dan mempercayakan perusahaan kami sebagai partner" ucap fiara
Adis terdiam sesaat.
Apakah perempuan di depannya ini sehat? Dia baru saja menawarkan hal yang lebih menarik bukan? Mengapa dia justru memilih kerja sama yang nilainya tidak seberapa.
"Kalo boleh tau, kenapa anda yang memegang proyek ini, seharusnya divisi marketing bukan?" Tanya Adis penasaran
"Sebenarnya saya juga tidak begitu mengerti pak alasan konkretnya tetapi mungkin ini berkaitan dengan usulan saya dan juga perintah atasan, selain itu divisi marketing juga sedang kekurangan orang pak" jawab Fiara. Gak mungkin kan gue bilang buat bisa dipromosiin buat kuartal depan, batinnya dalam hati
Adis menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Dia akan mengatakannya pada Rudi besok.
"Baiklah, jika memang itu yang anda inginkan" kata Adis final
Fiara menghela napas lega, tujuannya tercapai. Dia tersenyum, benar-benar senang. Bebas dari omelan bosnya yang super cerewet atau bahkan dipindahkan ke kantor cabang..
"Terimakasih banyak pak, ini Ayas ditidurkan di kursi belakang atau depan?" Tanya fiara
"Depan saja, tolong rendahkan sandaran kursinya" kata adis. Dan fiara hanya mengangguk sebagai jawaban.
•••
"Gue selamat Nad, bokapnya Ayas janji bakal lanjutin kerja samanya walaupun waktu itu gue teriakin dia. Gue ga jadi dimutasi, bisa kali ya gue minta naik gaji" fiara berangan-angan.
" tahun lalu, lo baru naik gaji maemunah" timpal nada
"Kalo channel gue udah nyentuh angka 2 juta subscriber, gue traktir lo main universal studio singapore, sekalian tiket pulang-pergi gimana?" tawar fiara
"Bener ya ra?" Nada memastikan
"Iyee, gue mau edit video dulu"
•••
"Ayas mau ikut ayah ke kantor boleh?" Tanya Ayas
"Emang ga takut bosen?" Tanya Adis
"Nope!" Jawabnya semangat.
Adis menyetir mobilnya sendiri ke kantor hari ini, bersama ayas di sampingnya. Sesampainya di kantor Ayas langsung meminjam Hp ayahnya dengan semangat, dan langsung diberikan oleh Adis.
Pekerjaan hari ini tidak begitu banyak, jadilah Adis bisa bersantai sejenak menghampiri Ayas yang sedari tadi tersenyum bahkan sesekali tertawa sambil menatap layar Hp, Adis yang penasaran mengintip sedikit.
"Ayas laper?" Tanya adis
"Engga ayah, masih kenyang sarapan tadi" jawab ayas tanpa menolehkan wajahnya
"Terus kenapa nonton orang makan banyak donat"
"Ayah kenal ga?" Ayas menyodorkan Hp digenggamannya.
"Kayak pernah liat sih, siapa emangnya?" Tanya adis
"Bunda" jawab ayas singkat
"Kata oma, bulan depan ayas udah mulai sekolah ya?" lanjut ayas
"Iya, masuk TK. Walaupun agak telat, seharusnga dari tahun lalu"
"Boleh ga beli peralatannya bareng bunda" tanya ayas
"Kan bundanya kerja"
"Pas libur dong yah" ujar ayas
"Nanti kita tanya dulu ya, siang ini Om Rudi bilang ada meeting sama ehm Bunda. Ikut ga?"
"Nanti b-bunda nya kesini" lanjut Adis. Ayas hanya mengangguk sebagai jawaban.
•••
"Mengenai soft copy file yang bapak minta sudah saya kirimkan ke email bapak" kata fiara yang sedari pertengahan meeting mengelus kepala Ayas yang berada di pangkuannya, tentu karena permintaan Ayas yang tiba-tiba mengantuk.
"Terimakasih pak, atas kesempatan yang diberikan" Fiara mengulurkan tangan sebagai tanda terimakasih. Adis menyambutnya sebentar.
"Ehm, begini, Ayas sebentar lagi akan masuk sekolah TK..." Adis belum menemukan kalimat yang cocok untuk dikatakan.
Fiara menunggu kliennya ini menyelesaikan kalimatnya, karena tidak ingin dianggap tidak sopa apabila memotongnya.
"Bisakah anda membantu Ayas untuk memilih perlengkapannya. Dia meminta itu tadi" jelas Adis
"Boleh pak, kalau boleh tau kapan waktunya?" Tanya Fiara
"Minggu ini, kirimkan saja alamatmu nanti akan kami jemput" ujar Adis
"Maksudnya bertiga sama bapak" bingung Fiara
"Apa kamu keberatan?" Terdengar nada tersinggung di dalamnya.
"Hah... eng..enggak pak. Saya bisa"
"Terimakasih karena mau membantu. Silakan, saya antar sampai lift. Ayas dibiarkan tidur di sofa saja"
Fiara hanya mengagguk sopan dan berjalan mengikuti sampai lift, tidak lupa berpamitan pada Rudi saat berpapasan.
•••
![](https://img.wattpad.com/cover/288283865-288-k999953.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Matter
ChickLitFiara Ghania (24) seorang youtuber tidak terkenal yang juga bekerja di sebuah perusahaan sebagai staff tidak sengaja bertemu dengan seorang anak kecil saat hari menjelang malam. Dengan tekad agar bisa masuk surga, dia berbaik hati untuk menolongnya...