Mark X Haechan

125 13 0
                                    

Tangan Mark memegangi celana dalam berenda yang seksi di salah satu toko pakaian yang sedang dikunjunginya dengan Haechan. Ia melirik kearah Haechan yang sepertinya sedang sibuk memilih - milih pakaian, dengan berpura - pura polos dan wajah tanpa dosa, Mark memasukkan celana dalam kedalam keranjang belanjaan.

"Mau apa kau??"

Mark terperanjat kaget karena Jiwon mendadak ada dibelakangnya.

"Kembalikan, beli yang normal - normal saja," Jiwon mengambil celana dalam dari keranjang belanjaan.

"Ayah mertua.. ini bagus lho, kau juga bisa menggunakannya biar makin semangat," kata Mark yang merebut kembali celana dalam dari tangan Jiwon.

"Jangan alihkan perhatianku, kau hanya mau membuat anakku sebagai object seksual saja," Jiwon merebut celana dari tangan Mark.

"Tapi kan Haechan kekasihku.. jadi ya boleh - boleh saja selama aku tidak memaksa," dengan dengusan kesal, Mark merebut kembali celana dari tangan Jiwon.

"Tidak!! Kau masih dalam masa hukuman tidak boleh menyentuh Haechan selama 3 bulan," Jiwon mendelik kearah Mark.

"Memangnya tidak cukup kau mengikatku di pohon?" tanya Mark.

"Tidak!" jawab Jiwon dengan tegas dan lagi merebut celana dalam yang kali ini dia robek - robek sampai menjadi serpihan kecil - kecil dan ia lempar begitu saja di depan wajah Mark.

"Masih banyak di rak," Mark mengambil beberapa celana dalam yang sama dari rak.

Jiwon merebut kembali dan merobek - robek kembali benar - benar sampai tidak bersisa, "Sudah tidak ada lagi yang tersisa."

"Mohon maaf..."

Mark dan Jiwon menolehkan kepala, menatap pada seorang pelayan yang menatap kesal kearah mereka.

"Jumlah celana dalam yang dirobek - robek ada 12, satu celana dalam harganya 60.000," pelayan memberikan hitungan pada Jiwon dan Mark, "Silahkan dibayar."

@@@@@

"Haechan..." panggilan dari Jiwon diabaikan oleh Haechan yang terus melangkah melewati koridor menuju kamarnya.

"Sayang..." kali ini Mark yang memanggil dan masih di abaikan pula oleh Haechan.

"Heh!! Jangan panggil sayang - sayang," hardik Jiwon pada Mark.

"Ribet banget sih orangtua, terserah dong.."

Haechan menghela nafas panjan, ia membalikkan badan dan berkacak pinggang dengan mata mendelik kearah satu manusia dan satu dewa yang bertengkar terus ini.

"Masih berantem aku panggilin Shi ahjumma nih," ancaman Haechan yang jelas tidak ia harapkan terjadi, memangnya siapa dirinya ini bisa memanggil dewa kem....

Haechan terdiam, begitu pula dengan seisi rumah guardian yang sama - sama terkejut ketika melihat Shi muncul di hall depan rumah guardian, lengkap dengan sayap hitamnya yang semakin menambah mengerikan.

"Waduh..." ucap Haechan lirih.

"Ayo Jiwon pulang...." kata Shi.

Meski dengan dengusan kesal, akhirnya Jiwon menghilang - sepertinya langsung kembali ke dunianya. Dan tidak berapa lama, Shi juga segera menghilang.

Dengan cepat, rumah guardian kembali seperti semula, menyisakan Mark yang berdiri kaku dan menyakinkan diri sendiri agar tidak menyakiti Haechan.

Shikigami : The Lost Memory (MarkHyuck Center's Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang