PART 18

205 20 2
                                    

Hari Senin adalah hari di mana anak sekolah harus berangkat pagi-pagi agar tidak terlambat untuk mengikuti upacara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Senin adalah hari di mana anak sekolah harus berangkat pagi-pagi agar tidak terlambat untuk mengikuti upacara. Seperti Vanya yang saat ini terburu buru memakai sepatu karena ia sudah telat.

Biasanya Vanya akan di bangunkan Vincent ataupun Samuel. Tapi hari ini Vanya harus bangun sendiri.

"BI, VANYA BERANGKAT YA" pamit Vanya.

Bibi anak muncul.

"Berangkat dengan siapa non? " tanya bibi Ana.

"Vanya bawa motor bi"jawab Vanya.

" Hati-hati ya non"

Vanya mengangguk.

Vanya pun pergi berangkat ke sekolah.

Vanya mengendarai motor nya di atas kecepatan rata-rata karena ia sudah sangat telat.

Lima menit Vanya sudah sampai, masuk ke dalam sekolah ketika gerbang akan di tutup. Untung saja Vanya sampai di detik detik terakhir.

Vanya memarkirkan motornya. Setelah memarkirkan motornya, Vanya berlari menuju kelas untuk menaruh tas nya. Sampai di kelas Vanya langsung menaruh tas lalu kembali berlari menuju lapangan.

Karena terlalu bersemangat berlari Vanya menabrak Diov hingga Diov terjatuh dengan tidak aesthetic.

"Sakit anjir" marah Diov.

Vanya mengatur nafas nya.

"Sorry gue gak bisa ngerem" ucap Vanya.

Vanya mengulurkan tangan nya berniat membantu Diov, namun tangan nya langsung di tarik Aaron saat Diov ingin menerima uluran tangan Vanya. Diov mendumel dalam hati, akhirnya ia berdiri sendiri.

Aaron menyuruh Vanya untuk masuk ke barisan. Upacara pun di laksanakan.

Selesai upacara Vanya mengajak Aathifah, Dania, dan Ivora untuk ke kantin karena di jam pelajaran pertama dan kedua guru akan rapat.

Di kantin mereka duduk di pojok agar lebih leluasa ber ghibah. Vanya menyeruput es teh hingga tandas karena ia merasa sangat haus.

"Tumben lo telat? " tanya Ivora.

"Kesiangan bangun" jawab Vanya.

"Kebiasaan lo. Setiap hari harus di bangunin" ucap Dania.

Vanya tidak menanggapi ucapan Dania.

"Lo kemarin kemana aja sama bang Aaron? " tanya Aathifah.

"Cuman ke taman habis itu pulang" jawab Vanya.

"Udah ah kalian nanya nanya mulu, kayak di introgasi gue" kesal Vanya.

Aathifah, Dania, dan Ivora menghela nafas panjang.

BRAKK.

Apa lagi ini -batin Vanya.

"Heh lo gak usah sok kecantikan deh! "

VAARON (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang