Sekolah SMA Tunas Dibalik Seragam
Adalah salah satu sekolah yang maju, sering memenangkan kejuaraan dalam perlombaan apapun. Gak salah banyak sekali orang yang ingin menempuh pendidikan di sekolah ini.
Tak sembarang orang yang bisa bersekolah disini, karena kebanyakan hanya orang2 yang berkualitas yang bisa bersekolah disini.
Sebelum bel masuk berbunyi, para siswa dan siswi memenuhi kantin sekolah. Tidak terkecuali dengan, Aldo, Oniel, Dheo dan Lucky, mereka berempat adalah sahabat dari Aran, Aran dan keempat sahabatnya sudah berteman saat masih duduk di bangku Sd.
"Eh apa bener ya, kalau adik nya Aran mau pindah sekolah kesini hari ini?" Tanya Lucky pada ketiga temannya.
"Kata Aran sih iya" jawab Aldo
"Berarti kita nambah personil lagi dong?" Kini Dheo yang bertanya.
"Hahaha kalau dianya mau gabung sama kita, tapi apa dia mau. Kita kan gesrek gesrek orangnya, apalagi Lucky sama lo Niel". Jawab Aldo
"Lah kakaknya aja mau, adiknya juga pasti maulah" kata Oniel
Mereka terus mengobrol ringan dan saling melontarkan candaan masing2.
Sampai akhirnya Aran datang dan menghampiri mereka.
"Hai semuanya apa kabar?" Sapa Aran
"Eh Aran, kabar kita baik kok sangat baik, lo sendiri gimana? Kayanya betah banget di Singapur, nyampe ninggalin kita selama 7 bulan". Jawab Dheo
"Kenapa, lo kangen ya sama gue?"
"Hidih bilang gitu aja di ssangka kangen, gw gak kangen sama lo, gw cuma kangen tanding futsal lagi sama lo, bukan kangen sama lo nya" ucap Dheo
Aran dan keempat temannya hanya menanggapinya dengan tawa, meskipun benar kalau sebenarnya Dheo memang merindukan sahabatnya itu, cuma dia gengsi mengatakannya.
"Ran adik lo mana, bukannya dia pindah kesini?" Tanya oniel
"Hemm, adik gw pindah kesini"
"Ya terus mana dia?, ko lo sendiri?"
"Dia gak bareng sama gw, gw dianter sama papa, dia bawa mobil sendiri"
"Kakak macam apa lo ninggalin adik sendiri" ucap Aldo
"Heh dia yang mau sendiri, bukan karena gw ya". Ucap Aran kembali
"Iya iya" ucap Aldo lagi
Skip!!!
Sementara itu Zee baru sampai disekolah, tentu saja zee langsung jadi pusat perhatian siswa siswi disana, karena dia.
Selain mobil mewah yang dia miliki, wajah tampannya pun ikut jadi perhatian.
"Eh dia siapa?, apa dia siswa baru di sekolah kita? Gila sih dia ganteng banget? Kalau begini mh gw gak akan pernah bolos sekolah" begitulah bisik bisik dari siswi lainnya namun masih bisa di dengar.
Zee berjalan memasuki area kelas, dia hendak menemui sang kakak dikantin, namun tiba2 langkahnya terhenti karena bertabrakan dengan seorang wanita, buku yang dibawa wanita itupun terjatuh berserakan dilantai.
"Ehh maaf aku gak sengaja" ucap wanita itu. Sambil membereskan buku2 tadi.
"Iyah, lo gpp, sini biar gw bantu" ucap zee sambil mengambil buku2 yang terjatuh.
Zee selesai mengumpulkan buku2 itu dan memberikannya pada wanita tadi.
Makasih udah bantu ngambilin buku2 aku, sekali lagi aku minta maaf" ucap wanita itu.
"Eee.. iyah santai aja"
"Kalau begitu aku pamit pergi dulu" katanya sambil meninggalkan zee.
Saat wanita itu sudah jauh, zee berteriak dan mengatakan....
"Gw Zee, nama lo siapa" teriak zee
"Ashel"
Zee tersenyum mendengar jawaban wanita tadi yang bernama Ashel
"Ashel, nama yang bagus" ucap zee pelan sambil berjalan kembali.
Skip!!!
Chika dan fiony sudah berada di sekolah setelah mengantarkan pesanan roti kepelanggannya.
"Chik aku mau nanya deh sama kamu" tanya Fiony.
"Soal apa?" Jawab Chika dengan santai.
"Kok kamu mau kerja kaya gini sih, kenapa kamu gak fokus aja sama sekolah kamu, kenapa kamu harus kerja sampingan kaya gini, kamu kan kaya chik, kamu bisa dapet apa aja yang kamu mau". Tanya fiony
Chika tertawa pelan mendengar pertanyaan dari sahabatnya itu
"Malah ketawa lagi, bukannya dijawab" kata fiony kesal pada Chika
"Yang kaya itu mami aku bukan aku, aku pengen belajar mandiri, dapet uang sendiri, aku gak mau kedepannya aku bergantung terus sama mami aku, yah itung2 aku lagi belajar dari nol" jawab Chika
"Aku beruntung punya sahabat seperti kamu, yah walaupun kamu sedikit aneh sih. Tapi aku seneng bisa sahabatan sama kamu" ucap Fiony
Chika hanya tersenyum pada Fiony.
Pandangan chika beralih pada sebuah ruangan musik. Dia mendengar seperti ada seseorang yang sedang bernyanyi didalam. Chikapun menghampiri ruangan itu meninggalkan fiony yang terus saja berjalan.Perlahan Chika membuka pintu ruangan itu, dan benar saja, ada seseorang yang sedang bernyanyi dan memainkan gitar. Chika terus memperhatikannya dan sedikit tersenyum padanya.
"Chik belum bel masuk nih, mau ke kantin dulu gak?" Tanya fiony, tapi gak ada jawaban dari Chika
Fiony membalikan tubuhnya kebelakang dan melihat Chika yang sedang mengintip di pintu ruangan musik.
"Lah ngapain lagi tuh anak ngintip2 gitu".
"Chika kamu ngapain disitu?" Taeriak fiony sambil menghampiri Chika.
"Ih jangan teriak2 nanti dia keganggu" jawab chika sambil menutup mulut fiony.
"Emang siapa didalem?"
"Nggak tau, tapi dia lagi nyanyi takutnya dia keganggu"
Fiony melihat kedalam ruangan itu dan sedikit tertawa pada Chika.
"Oh kak Vion" ucap Fiony
"Vion? Kamu kenal sama dia?" Tanya Chika.
"Ya kenalah, dia itu populer di sekolah kita, selain tampan dia juga jago nyanyi. tuh suaranya aja udah bikin kamu terpukau kan." Ucap fiony
"Tapi kok aku gak pernah tau soal dia"
"Gimana mau tau chik, kamu nya aja gak mau tau tau apa2 soal siswa siswi disini". Ucap fiony sambil berjalan.
Chika kembali melirik ke arah ruangan musik dan lagi2 tersenyum melihat seseorang yang bernama vion itu.
"Chika ayo" ucap fiony
"Eh iya2, tunggu dong". Ucap chika sambil berlari
Duh baru hadir lagi nih✌
Semoga kalian suka yah sama ceritanya, jangan lupa vote juga😘Sampai ketemu di kesempatan berikutnya😊 see you next time😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih Andai Anganku Bersuara
Teen FictionSebuah perasaan sangat mudah di sembunyikan, karena itu aku mampu menyembunyikannya, saat kamu benar-benar merasakannya, berarti aku berhasil menunjukannya, Tanpa memberitahumu lewat mulutku.....