"Ashel" Vion berlari menghampiri Ashel yang di ikuti oleh Fiony
"Fio tolong aku angkat Ashel dan bawa dia ke UKS" Fiony mengangguk dan mengangkat kaki Ashel, sedang Vion ia mengangkat tubuhnya
Mereka berjalan melewati para siswa lain yang tengah melihat ke arahnya
Ditengah tengah mereka berpapasan dengan Zee dan Chika, mereka pun langsung membantu Vion dan Fiony membawa Ashel ke UKS
"Dia kenapa Fio?" Dengan muka paniknya Chika bertanya pada Fiony
"Aku juga gak tau Chik"
"Nanti aja nanya nanya nya kalau Ashel udah sadar Chik" Vion ikut menimbali
Dengan tergesa gesa mereka terus membawa Ashel
Skip
"Gee kamu kemana sih, susah banget dihubunginya" Shani terus menelphon Gracio dengan dirinya yang terlihat sedikit cemas karena suminya tak kunjung memberi kabar padanya
Shani mencari kontak Jino dan mencoba untuk menghubunginya. "Hallo No"
"Iya Shan kenapa?"
"No, Gege kemana ya dari pagi gak bisa dihubungi"
"Gak bisa dihubungi?" Jino sedikit terdiam ia mengingat kembali kalau pagi tadi Gracio menelphonnya
"Nanti aku bantu hubungi dia ya Shan, mungkin dianya lagi sibuk, kamu jangan berfikir aneh aneh dulu nanti aku kabarin lagi" Jino mencoba menenangkan Shani walau lewat telephon. Jino sangat menyayangi Shani ia sudah menggapnya sebagai kakaknya sendiri, jadi tidak aneh lagi kalau Jino sering melarang Gracio dekat dengan Anin karena ia takut itu akan jadi masalah buat Shani
"Ok No, langsung kabari aku kalau udah ada kabar"
"Pasti Shan, yaudah aku matiin dulu ya telephonnya"
"Iya No, makasih ya sekali lagi"
"Hm sama sama" Jino langsung mematikan sambungan telephonnya
"Gila parah banget kamu Gracio, dikerjaan kamu emang atasan aku, tapi kalau soal ini aku berani sama kamu" kesal Jino ia langsung menyimpan ponselnya dan kembali melanjutkan pekerjaannya
SKIP
Zee, Vion, dan Chika sedang menunggu di luar karena Fiony yang memintanya. Zee berdiri dekat Chika dengan satu tangannya ia memeluk Chika dari samping, sementara Vion ia berdiri cukup jauh dari mereka
"Kak Badrun" suara Chika memecahkan keheningan dan yang punya nama itupun menoleh ke arahnya
"Iya Chik kenapa?" Vion sedikit mendekat ke arah Chika, walaupun ia melihat raut wajah Zee yang tidak suka padanya namun ia tidak memperdulikan itu
"Badrun badrun, sekalian aja kardus tuh orang" ketus Zee yang tentunya tidak didengar oleh keduanya
"Ashel sakit apa kak?" Tanya Chika kembali
"Aku nggak tau Chik, Ashel gak pernah cerita soal kondisi tubuhnya"
"Semoga gak terjadi apa apa sama dia ya kak"
"Iya Chik semoga"
Ekhemm, tiba tiba saja Zee berdehem dan langsung mendapat tatapan heran dari keduanya. Chika menggenggam tangan Zee
"Kamu kenapa?"
"Enggak sayang tenggorokan aku cuma sedikit kering aja" ucap Zee dengan penuh penekanan
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih Andai Anganku Bersuara
Teen FictionSebuah perasaan sangat mudah di sembunyikan, karena itu aku mampu menyembunyikannya, saat kamu benar-benar merasakannya, berarti aku berhasil menunjukannya, Tanpa memberitahumu lewat mulutku.....