Part13

2K 178 5
                                    

Keesokan harinya disekolah SMA Tunas Dibalik Seragam

"Aldooooo tunggu.........."

Aldo menoleh kebelakang dan dia langsung memutar bolanya malas

"Habis dikejar apa sih lo Dheo, ini tuh masih pagi ya, gw gak mau hari2 gw hancur karena lo" ucap Aldo dengan nada suara datar dan terus berjalan meninggalkan Dheo yang terlihat kelelahan dan sedang mengatur irama napasnya. Dengan sigap Dheo langsung mencegah Aldo pergi

"Tunggu dulu do, gw mau tanya serius sama lo,.....apa bener lo putus sama Muthe?" Tanya Dheo

Aldo sebenernya males menanggapi pertanyaan Dheo, tapi karena Dheo salah satu sahabatnya dia harus memberitahu Dheo

"Iya gw putus sama Muthe"

Dheo terkejut dan menutup kedua mulutnya, Aldo semakin dibuat kesal dengan ekspresi Dheo yang seperti itu

"Ke..kenapa putus, kalian udah 2 tahun loh pacaran" timbal Dheo kembali

"Gw gak suka sama Muthe, dia terlalu posesif tau gak sama gw, yakali gw dilarang balapan, main, nongkrong bareng kalian. Gw paling gak suka digituin, lagi pula gw udah gak ada perasaan sama dia, jadi gw gak ada rasa bersalah lagi sama Muthe, dia bisa dapet cowok yang lebih baik dari gw "

Dheo tidak menyangka Aldo bisa ngomong gitu padanya, "gila lo do gw terharu denger omongan lo" ucap Dheo

"Halah lebay banget lo jadi cowok, ngomong2 Lucky, Oniel, Aran sama Zee mana, mereka belum datang?" Tanya Aldo

"Oniel sama Lucky lagi dijalan katanya, tapi kalau Aran sama Zee gw gak tau" ucap Dheo jujur

Tin...Tin...Tin

Tak lama dari itu mobil mewah berwarna putih terlihat berhenti di area sekolah, siwa siswi lain yang melihatnya tak sanggup menutup mata dan mulut mereka (maksudnya terkejut ya ges ya😂)

"Eh do itu mobil siapa lagi? Murid baru kah?" Tanya Dheo dengan pandangan yang terus fokus pada mobil tersebut

"Bukan, Itu mobil om Gree deh papah nya Aran sama Zee" jawab Aldo

"Mereka dianterin, tumben gak bawa mobil sendiri"

"Gw juga gak tau Dheo, yuk ah samperin mereka" ucap Aldo dan duluan pergi meninggalkan Dheo

Skip!!!!!

"Zee, Aran kenapa gak turun? Ini udah nyampe" ucap Shani

"Mah pah kenapa sih harus nganterin kita sekolah, aku sama kak Aran kan bisa bawa mobil sendiri" ucap Zee dengan suara datarnya

"Ya emang salah? Mamah sama papah kan kangen nganterin kalian sekolah, selama Zee di Singapur juga mamah jarang banget nganterin kamu Ran, kamu sibuk main terus sama temen2 kamu, sekarang kan kita udah kumpul jadi sekali2 papah sama mamah mau antar jemput kalian" ucap Shani panjang lebar

"Iya deh iya terserah mamah aja" ucap Zee cuek

Gracio yang melihat sikap Zee sedikit merasa tidak nyaman

"Zee kamu gak boleh ngomong gitu sama mamah kamu, dengerya Aran Zee, mamah kalian cuma kangen sama kalian, kalau kalian malu sama temen2 kalian kalian gak boleh ngorbanin keluarga seperti ini. Mau gimanapun keluarga harus jadi nomer satu buat kalian yah, papah gak mau liat kalian kaya gini lagi" tembal Gracio pada kedua putranya itu

"Iya pah Aran sama Zee minta maaf udah bersikap kaya tadi, mah Sekali lagi Aran minta maaf" ucap Aran lembut pada kedua orang tuanya

Shani tersenyum pada keduanya" yaudah kalian sekolah gih nanti kesiangan" ucap Shani

"Aran pamit dulu ya mah, pah" ucap Aran sambil mencium kedua tangan orang tuanya dan keluar dari mobil, begitupun yang dilakukan Zee

"Nanti papah jemput lagi, kalian yang rajin belajarnya, papa sama mamah berangkat kerja dulu" ucap Gracio lalu melajukan mobilnya meninggalkan Aran dan Zee

Aran dan Zee melambaikan tangannya pada Shani dan Gracio, lalu mereka disamperin Aldo dan Dheo

"Wehhhh anak sultan mah beda diantar jemput browww" ucap Dheo tiba2

"Apaan sih lo Dheo"ucap Aran cuek

"Biasalah Ran, dia suka bikin mood gak baik pagi2" tembal Aldo sambil memutar bola matanya malas

"Kok kalian berdua mana Oniel sama Lucky" tanya Aran sekarang

"Gw gak tau mungkin masih dijalan deh" jawab Aldo

"Yaudah kekelas yuk gw masih ngantuk nih, mau tidur bentar" ucap Aran

Aldo dan Dheo langsung berdehem sebagai jawaban ayo, saat akan melangkah Aran melirik kearah Zee, ternyata Zee hanya diam saja. Aranpun berjalan mendekati Zee

"Lagi mikirin apa?" Tanya Aran dengan memegang pundak Zee

"Gak ada kak kalian duluan aja ke kelasnya aku mau ke toilet dulu" jawab Zee

"Yaudah kita duluan ya" ucap Aran lalu pergi meninggalkan Zee

Zee melihat kepergian kakak dan temen2 nya itu, setelah mereka sudah tak terlihat Zee mengalihkan pandangannya pada satu titik

Sekelompok orang yang sedang asik mengobrol sambil berjalan jalan santai di sekitar sekolag.

Mereka adalah Chika, Vion dan Fiony

Zee terus menatap mereka, namun tatapan Zee bukan hanya sekedar tatapan saja, ada sesuatu dibalik itu semua. Terlihat Zee sangat tidak menyukai dengan pemandangan yang dilihatnya saat ini

Dengan wajah yang datar Zee pergi dari tempat itu dan memutuskan menyusul kakaknya ke kelas

Skiippp!!!

Di ruang kelas

Chika masuk kedalam kelasn dan langsung duduk dikursinya, namun Chika merasakan hal yang aneh, dia merasa ada seseorang yang sedang memperhatikannya

Chika melihatnya, dan benar saja ada seseorang yang sedang menatap kearahnya. Chika langsung membuang mukanya

"Kenapa sih dia liatin gw kaya gitu" ucap Chika dalam hati

Chika kembali melihatnya dan orang itu pun masih betah dengan posisinya yang sedang memperhatikan Chika

"Ihh males banget deh kalau gini" kembali Chika berbicara dalam hati

"Cewek ini bukan pacar gw, bukan juga temen gw, tapi kok gw gak suka liat dia deket sama cowok lain sih, aneh banget gw, apa ini karena tantangan kak Aran? Yah mungkin ini karena itu, gw harus cepet2 jadiin dia pacar gw biar tantangan ini cepet selesai dan gw gak perlu mikirin ini lagi" ucap Zee dalam hati











Segini dulu deh buat hari ini,
Tuh gw gak lama up wkwkwkwk

Eh gw takut deh ceritanya gak bagus, tpi mudah2an sih nggak wkwkwkwkwkwkwkw
 

Ok see you next time 😘😘😘

Kasih Andai Anganku BersuaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang