"Kamu kok bisa sih luka nyampe gini?" Aya menempelkan perban di lengan Chika yang terluka. "Aku jatoh tadi mih" Chika meminum minuman yang di buatin Christy untuknya
"Eh tapi kok kakak sama laki laki lain sih, kemana temen laki laki kakak yang ketemu ditoko buku waktu itu?" Chika memicingkan pandangannya pada Christy, bagaimana bisa anak kecil itu masih mengingat hari itu
"Bukan urusan kamu anak kecil" Chika mengalihkan pandangannya pada Aya dan tersenyum padanya. "Kakak pacaran ya sama dia? Aaaa mamih kak Chika udah berani pacaran tuh marahin masih sekolah juga" Christy menunjuk Chika yang terlihat santai tanpa memperdulikan ancamannya
"Ishhh bisa diem gak, anak kecil gak boleh ikut campur urusan orang dewasa" Chika mencubit hidung Christy dengan gemas, Christy melempar tangan Chika cukup kuat. "Ih apasih sakit tau"
"Chika kamu gak boleh gitu sama adik kamu" namun Chika hanya tertawa melihat wajah lucu dari adiknya itu, Chika kembali menatap Aya yang sedang membereskan kotak p3k. "Emang Chika gak boleh pacaran mih?" Kali ini wajah Chika serius bertanya, Aya menghentikan kegiatannya dan mempertemukan pandangannya dengan Chika
"Mamih liat dulu siapa laki lakinya, kalau menurut mamih dia baik buat kamu kenapa harus ngelarang kamu, asal itu semua gak ngeganggu pendidikan kamu aja. Boleh pacaran tapi harus seimbang sama pendidikan" mendengar hal itu Christy langsung bangkit dari duduknya mendekati Aya
"Berarti Christy juga boleh pacaran mih?" Aya menepuk lembut pipi Christy, "Kalau kamu tentu saja gak boleh, kamu masih kelas 2 SMP dan mamih gak bakal ngizinin kamu pacaran" Chika tertawa puas dengan apa yang Aya katakan. "Tuh dengerin tuh, anak SMP gak boleh pacaran" Christy menatap kesal pada Chika
"Udah ya kamu tidur ini udah malem besok kamu harus sekolah" Christy mengangguk dan berjalan pergi menuju kamarnya
"Chika besok kamu suruh dia jemput kamu kerumah, mamih pengen liat wajahnya" Chika terkejut dengan hal itu. "Mamih cuma pengen tau aja" Aya menyimpan kotak itu dan pergi meninggalkan Chika sendirian
Ting!! Sebuah notifikasi pesan berbunyi di handphonnya, Chika pun langsung mengecek siapa yang mengirim pesan padanya
Pacarnya Yessica Tamara
Gimana keadaan lo?
Masih sakit gak??? (Zee)
Udah mendingan kok, kenapa? (Chika)
Gue cuma nanya doang (Zee)
Oh gitu (Chika)
Besok gue jemput lo, kita ke
Sekolah bareng (Zee)Ya (Chika)
Cepet tidur lo istirhat!!! (Zee)
Hmm (Chika)
Read
Chika menyembunyikan wajahnya ke bantal sofa, ia tidak bisa menahan senyumannya, sejak kejadian tadi ia merasa dirinya benar benar disayangi seseorang yang bukan dari keluarganya
"Jadi gini ya rasanya punya pacar, diperhatiin tiap waktu" Chika berjalan menuju kamarnya
^^^^
Zee menyimpan phonselnya ke atas lemari kecil dekat dengan kasurnya, ia berjalan pergi keruang tamu dan disana sudah ada Aran, Gracio dan Shani yang tengah asik berbincang. Shani melihat Zee, ia menepuk sofa yang kosong disampingnya menandakan agar Zee duduk disampingnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih Andai Anganku Bersuara
TeenfikceSebuah perasaan sangat mudah di sembunyikan, karena itu aku mampu menyembunyikannya, saat kamu benar-benar merasakannya, berarti aku berhasil menunjukannya, Tanpa memberitahumu lewat mulutku.....