06:00 seorang perempuan menghempaskan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya, ia mendengus kesal mendengar ponselnya yang berbunyi se pagi ini
Chika mengambil ponselnya dari nakas dekat dengan kasurnya, ia menyipitkan kedua matanya saat melihat siapa yang mengganggu paginya di hari libur sekolah
PACARNYA YESSICA TAMARA Chika melemparkan sembarang ponselnya lalu menarik kembali selimut sampai ke tubuhnya, namun ponselnya terus berbunyi seolah tidak mengizinkannya tidur kembali
"Aarghhh berisik banget sih ya ampun" Chika mengambil kembali ponselnya ia menggeser tombol menerima penggilan lalu ia dekatkna dengan telinganya malas
"Heh lo ngapain nelphon gue pagi pagi, ganggu tau gak!!!" Bentak Shani pad seseorang di sebrang sana
"Gue udah bilang sama lo kan, kalau gue bakal nelphon lo, lo gak denger ya dasar budek" Chika melempar guling yang ada didekatnya sampai terjatuh kebawah
"Lo ngatain pacar lo sendiri budek? Bukannya ngomong manis atau nyapa ke ini malah bilang gitu pacar macam apa lo" sungut Chika
"Diem, gue mau ngajak lo lari pagi, buruan siap siap gue udah didepan rumah lo, gak pake lama titik" Zee mematikan ponselnya sepihak tanpa menunggu jawaban dari Chika
Chika langsung bangkit dari posisinya dan segera melangkah ke arah jendela dan benar saja, Zee sudah duduk rapi didepan rumahnya
Chika menghembuskan nafasnya panjang, bagaimanapun dia menolak Zee yang sekarang menjadi kekasihnya itu pasti akan memaksanya
Setelah hampir 20 menit Chika bersiap siap akhirnya ia pergi menemui Zee
"Hai pacar" Chika menampilkan senyumannya yang siapapun pasti meleleh melihatnya, namun berbeda dengan Zee ia sama sekali tidak memperdulikannya, ia hanya menatap datar kekasihnya itu
"Ayo" Zee berjalan terlebih dahulu meninggalkan Chika sedangkan Chika hanya bisa mendengus kesal
"Dasar kulkas" iapun menyusul Zee dari belakang
^^^^
Setelah selesai berjalan jalan di sekitar taman kota, Chika duduk di sebuah kursi di pinggir jalan tak jauh dari taman
"Minum, gue tau lo haus" Chika melihat sekilas wajah Zee dan mengambil minuman itu dari tangannya. "Makasih" ucap Chika datar
Zee ikut duduk disebelahnya namun tak ada pembicaraan dari keduanya. "Gue mau ke toilet dulu, lo jangan kemana mana, tetep disini sampai gue balik" Zee memberi Chika ponselnya sebagai jaminan kalau ia tidak akan meninggalkannya sendiri
"Handphon lo gak dibawa" tanya Chika heran. "Gak, gue titip di lo, yaudah gue pergi dulu" Zee pun meninggalkan Chika disana sendirian, sedangkan Chika ia hanya menatap kepergian kekasihnya itu
"Gue gak tau ini bener apa enggak, tapi gue sedikit seneng sih deket sama dia" gumam Chika yang tentunya tak akan didengar oleh siapapun
^^^^
"Ngapain ke tempat ini sih Ran holiday nya, kita kan bisa pergi ke Bali" ketus Dheo dari belakang teman temannya, Aldo melirik malas temannya itu tapi tidak memperdulikan omongannya
"Bali bali, heh kita cuma libur sehari, mau ngapain di Bali kalau cuma sehari?" Ucap Lucky yang dapat tawaan dari Oniel
"Tau lo, pikirannya main terus" cibir Oniel yang mendapat tatapan tajam dari Dheo
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih Andai Anganku Bersuara
Teen FictionSebuah perasaan sangat mudah di sembunyikan, karena itu aku mampu menyembunyikannya, saat kamu benar-benar merasakannya, berarti aku berhasil menunjukannya, Tanpa memberitahumu lewat mulutku.....