5. That's Your Fault

274 27 0
                                    

Sabtu malam Minggu, hari di mana Renjun harus datang ke sebuah hotel berbintang yang berada di kawasan Seoul.

Malam ini, Renjun akan menghadiri acara perjodohan yang Appa-nya katakan waktu itu.

Sampai di depan hotel, Renjun langsung masuk ke dalam, bersama kedua orang tua-nya. Yuta, selalu Appa-nya, dan Jennie selaku Eomma tiri-nya. Beserta Jaemin yang ikut andil ke dalam perjodohan ini.

"Hei Yuta!" Sapa seorang wanita yang sudah duduk di meja-nya, begitu Yuta tiba di hadapan-nya.

"Duduk Yut." Titah perempuan itu.

Yuta dan keluarga langsung duduk di hadapan mereka.

"Yuta, itu pasti Renjun ya? Sangat mirip sekali dengan Winwin." Ucap wanita itu sambil menatap Renjun dengan senyuman.

"Iya Yong. Dia Renjun, anak Winwin. Eum Taeyong, kau yakin akan menjodohkan anak-mu dengan anak ini?" Tanya Yuta hati-hati.

"Tentu saja. Anak-mu dan Winwin sangag cantik. Dia terlihat seperti Winwin. Aku yakin dia hati-nya juga sangat baik, sama seperti Winwin." Seru Taeyong, yang langsung berkata tanpa berfikir terlebih dahulu.

"Kau yakin? Renjun itu tuli Yong." Sambung Jennie.

"Memang-nya kenapa? Semua orang punya kekurangan sendiri. Taeyong, aku, anak-ku, Yuta, anak-mu, dan juga Kau. Kau pikir Taeyong dan aku sempurna? Taeyong juga memiliki kecacatan di wajah-nya. Dia mempunyai luka di sudut mata-nya, aku pun juga punya kecacatan di kedua pipi-ku, yang menyebabkan aku mempunyai dimple di kedua pipi-ku. Semua orang punya kekurangan mereka masing-masing Kim Jennie." Ucap Jaehyun, memperingati Jennie.

"Ah iya, ini anak-ku Jung Beomgyu. Dia baru saja datang, dan anak-ku satu lagi sedang menuju dalam perjalanan. Dia terkena macet." Ujar Taeyong, menyudahi perkara ini.

"Oh ini Jung Beomgyu yang sekolah di Amerika? Dia sedang liburan di sini?" Tanya Yuta.

"Hm. Dia sedang liburan, dan akan kembali setelah liburan-nya habis." Balas Taeyong.

"Oh iya Renjun. Kau sangat cantik seperti Eomma-mu. Mommy punya banyak foto bersama Eomma-mu. Begitu juga video-nya. Jika kau mau lihat? Kau boleh pergi ke rumah Mommy. Mommy akan memperlihatkan semua-nya kepada kamu." Ujar Taeyong.

"Benarkah? Aku akan ke sana Ahjumma." Seru Renjun yang sangat senang mengenai hal itu. Ia bisa mendengar suara Eomma-nya lagi.

"Ah iya. Ini pasti Jaemin ya? Jeno sering menceritakan sahabat-nya kepada Mommy." Seru Taeyong.

Baik Renjun maupun Jaemin syok mengenai ucapan Taeyong. Jeno? Bukan Jeno yang mereka kenal bukan? Nama Jeno pasti banyak. Dia pasti bukan Jeno yang mereka kenal-kan?

Sampai pada akhirnya harapan mereka   pupus, ketika melihat seorang laki-laki, yang baru saja tiba di meja mereka.

"Mommy, Daddy, maafkan Jeno karena telat." Ucap Jeno yang baru saja datang.

"Ah iya. Kenalkan, dia anak pertama-ku, Jung Jeno." Seru Taeyong, memperkenalkan Jeno kepada Yuta dan keluarga-nya.

"Jeno. Kenalkan, ini Uncle Yuta dan Aunty Jennie. Ini Nakamoto Jaemin, sahabat yang sering kau ceritakan. Serta ini Nakamoto Renjun, anak pertama dari Uncle Yuta dan Aunty Winwin." Ucap Taeyong, memperkenalkan keluarga Yuta kepada Jeno.

Jeno speechless begitu melihat Renjun yang berada di antara keluarga Jaemin. Bagaimana bisa?

"Kau pasti bingung-kan? Nanti Mommy jelaskan di rumah." Ujar Taeyong, menarik Jeno untuk duduk di samping diri-nya.

"Ah Renjun, ini calon suami-mu, Jung Jeno. Dan Jeno, ini Renjun, calon istri-mu." Balas Taeyong.

"Jadi, kapan pernikahan ini di adakan?" Tanya Yuta speak up.

"Minggu depan. Minggu depan pernikahan-nya di adakan." Seru Jaehyun.

"Daddy." Tegur Jeno.

What Hell! Jeno tidak setuju di jodohkan dengan wanita tuli macam Renjun! Apa kata dunia dan teman-temannya?!

"Kenapa? Tidak ada penolakan Jung Jeno." Peringat Jaehyun.

"Bukan begitu. Ini terlalu cepat Dad. Aku dan si tu-- Renjun, masih sekolah. Kita tidak mungkin menikah, di keadaan kita yang masih sekolah bukan?" Jelas Jeno.

Ia harus mencari cara agar pernikahan ini tidak di laksanakan dalam waktu cepat. Ia harus mengundur ini, agar dia bisa mengancam Renjun untuk membatalkan pernikahan ini.

"Kau tidak usah khawatir Jung Jeno. Tidak ada masalah mengenai hal ini. Pemilik sekolah itu Daddy, kalau kau lupa." Seru Jaehyun.

"Tapi Daddy--"

"Jeno sayang, kita sudah membahas ini sebelum-nya." Peringat Taeyong, menatap Jeno dengan tatapan lembut, di sertai senyuman tulus.

"Baiklah." Pasrah Jeno. Ia tidak bisa menolak, jika Eomma-nya sudah menatap-nya dengan tatapan seperti itu.

"Dan bagaimana dengan Renjun? Kau menerima perjodohan ini sayang?" Tanya Taeyong kepada Renjun yang masih menunduk.

"Tentu saja Taeyongiee. Dia mana mungkin menolak tawaran ini? Hanya kau, wanita yang mau menerima anak tuli itu." Sahut Yuta.

"Yuta, jaga ucapan-mu. Dia anak-mu. Winwin bisa marah dan sedih kalau kau berbicara seperti itu." Peringat Jaehyun.

Jaehyun sangat tidak suka mendengar ucapan Yuta yang selalu menyebut kata tuli untuk Renjun. Bagaimana pun itu anak Yuta dan Winwin. Winwin itu sahabat dekat Jaehyun. Jadi, Jaehyun tidak mau mendengar kata itu. Sahabat-nya pasti marah dan sedih apabila mendengar perkataan seperti itu untuk anak-nya sendiri.

"Memang-nya aku salah? Kan benar dia anak yang tuli. Karena dia juga Winwin telah pergi dari dunia ini." Sahut Yuta yang tidak perduli mengenai peringatan Jaehyun.

"Tidak ada anak yang ingin terlahir seperti itu. Kau tau? Memang-nya Renjun ingin di lahirkan menjadi anak yang tuli? Tidak! Memang-nya Renjun tau kalau kelahiran-nya membuat Eomma-nya meninggal? Tidak. Winwin sendiri yang memutuskan untuk menyelamatkan anak-nya, karena ia tau bahwa anak-nya sangat berharga." Peringat Jaehyun.

"Kalau kau mau menyalahkan atas kecacatan Renjun? Kau harus menyalahkan diri-mu sendiri. Renjun seharus-nya menyalahkan diri-mu. Karena hasil dari diri-mu, Renjun mengalami kecacatan. Kau tidak bisa menghasilkan produk yang sempurna untuk Renjun. Karena kau, Renjun mengalami kecacatan. Renjun seharus-nya marah dan menuntut diri-mu. Karena tidak ada anak yang mau terlahir dengan keadaan cacat. Tapi apa? Renjun tidak marah atau menuntut diri-mu karena telah menghasilkan kecacatan kepada Renjun. Renjun justru bersyukur kepada kau dan Winwin karena telah menghadirkan dia ke dunia. Tapi apa balasan-mu untuk diri-nya? Kau malah mengatai dia anak tuli, tidak menerima keadaan dan kehadirannya. Padahal kau sendiri yang gagal dalam menghasilkan produk yang sempurna, dan kesempurnaan untuk Renjun." Sambung Jaehyun yang sudah sangat merah, menahan amarah.

DIFFERENT - NORENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang