"Nah, kalau yang ini foto Mommy sama Eomma mu." Ujar Taeyong, seraya memberikan sebuah album foto kepada Renjun.
Yup, setelah sampai di kediaman Jung, Renjun langsung di bawa oleh Taeyong menuju kamar utama. Kamar Taeyong dan Jaehyun, guna menunjukkan album kenangan bersama dengan Winwin.
"Ini siapa Ahjum--Mommy." Tanya Renjun, seraya menunjuk dua orang wanita.
"Ah itu, dia Doyoung Ahjumma. Kami berempat memang bersahabat. Mommy, Eomma-mu Winwin, Ten Ahjumma dan Doyoung Ahjumma." Ucap Taeyong.
"Mereka berdua pada ke mana?" Tanya Renjun yang sangat penasaran dengan sahabat Eomma-nya.
"Setelah menikah, kami memang jarang sekali bertemu. Ten yang lebih memilih untuk tinggal di Chicago bersama suami dan anak-nya. Doyoung yang mengikut suami-nya ke Australia bersama dengan anak-nya. Begitu juga dengan Eomma-mu yang waktu itu tinggal di Jepang. Namun, setelah beberapa kematian Eomma-mu? Keluarga-mu pindah ke Korea. Mommy baru dengar kabar itu beberapa minggu yang lalu. Jadi, Mommy baru datang menemui-mu. Tapi, ketika Mommy mendengar bahwa Eomma-mu telah tiada? Mommy langsung mempercepat acara pernikahan kalian berdua. Sebagaimana janji yang telah kita ucapkan dulu." Seru Taeyong.
"Janji?"
"Iya janji. Kita berjanji akan menjodohkan anak kita satu sama lain. Daddy Jaehyun yang notaben-nya sahabat dekat dengan Eomma-mu juga tidak keberatan akan hal itu. Dia malah setuju akan perjodohan itu." Jawab Taeyong.
"Dan ini video yang sempat tersimpan sewaktu kita muda. Renjun-ah, Mommy tinggal masak dulu ya. Kamu harus makan malam bersama di sini!" Titah Taeyong.
"Loh, kamu mau ke mana?" Tanya Taeyong, ketika Renjun yang ikut beranjak dari sofa kamar-nya.
"Aku lihat ini semua di luar saja Mommy." Ujar Renjun.
Taeyong yang mendengar itu tercengang bukan main. "Loh, emang-nya kenapa? Apakah kamar Mommy kurang nyaman?" Tanya Taeyong, yang langsung di balas gelengan kepala panik oleh Renjun.
"Aniya, bukan itu maksud Injun. Injun hanya merasa tidak enak harus tunggu di kamar yang seluas ini sendirian. Injun baru saja bertemu dengan Mommy. Jadi, Injun merasa tidak pantas tinggal di kamar ini. Bagaimana kalau nanti-nya barang Mommy ada yang hilang? Mommy tidak khawatir?" Ujar Renjun. Renjun tidak mau memb
"Tidak apa-apa. Mommy-kan yang mengizinkan-nya." Ujar Taeyong.
"Di luar saja ya Mommy." Pinta Renjun dengan aegyo andalan-nya.
Taeyong yang memang suka sekali Aegyo, dan tidak tahan dengan aegyo, mau tidak mau meng-iyakan permintaan Renjun.
"Baiklah, sini Eomma bantu membawakan-nya." Ujar Taeyong yang langsung mengambil beberapa album foto, tanpa menunggu jawaban Renjun.
Renjun hanya bisa pasrah dan mengikuti Taeyong dari belakang, menuju ruang keluarga.
"Jeno!" Teriak Taeyong, begitu dia sudah menaruh album di atas meja.
"Jung Jeno!" Teriak Taeyong sekali lagi.
"I'm in!" Balas Jeno dengan teriakan juga. Jeno langsung menghampiri sang Eomma.
"Kenapa Mom?" Tanya Jeno bwgitu sampai di hadapan Taeyong.
"Kau tunggu sini ya! Temani Renjun! Eomma ingin membuat makan malam untuk kita." Titah Taeyong yang langsung pergi sebelum Jeno menjawab.
Jeno hanya bisa menghela nafas kasar, lalu duduk agak jauh dari Renjun. Renjun hanya menunduk, tidak berani menatap wajah Jeno. Ia takut Jeno marah kepada diri-nya.
Renjun terus melihat isi album, sesekali dia tersenyum melihat foto sang Eomma yang tersenyum.
Setelah puas membuka beberapa album foto, tangan Renjun teralih untuk mengambil handycam yang ada di dalam kotak.
'Aish. Bagaimana cara-nya melihat video?' Gumam Renjun. Jujur saja, Renjun belum pernah memegang alat seperti ini. Camera, handycam dan sebagai-nya. Yang ia bisa hanya memegang ponsel dan laptop, notebook atau yang lain-nya yang sama seperti laptop. Itu juga ia gunakan hanya untuk menonton film dan mengerjakan tugas microsoft. Selebih-nya? Ia tidak paham mengenai yang lain-nya. Ponsel yang ia pegang aja android merk lama. Laptop juga begitu, windows 7. Dia tidak mengerti bagaimana cara meng-upgrade.
"Kau kenapa?" Tanya Jeno dengan nada ketus-nya, yang risih melihat gelagat Renjun yang gelisah.
Tidak! Ia tidak memperhatikan Renjun! Ia sedang bermain ponsel, dan tidak sengaja melihat Renjun yang sedang gelisah.
"Tidak. Tidak apa-apa." Balas Renjun yang langsung tutup mulut dan membenarkan posisi-nya.
"Aku tanya sekali lagi. Kau kenapa? Aku sangat risih melihat gelagat-mu yang gelisah seperti itu. Jadi, jujur saja." Ujar Jeno.
Renjun terdiam cukup lama, sampai akhir-nya suara Jeno menyadarkan-nya lagi. "Yak! Jangan sampai aku di marahi Mommy karena gelagat-mu ya!" Ancam Jeno. Ia tidak suka diri-nya di marahi oleh sang Eomma, hanya karena wanita tuli macam Renjun.
"Aku tidak tau cara-nya melihat video di alat ini." Ujar Renjun seraya memperlihatkan handycam yang ia pegang.
Jeno menghela nafas kasar. Kalau misalkan ini bukan di rumah-nya, ia pastikan Renjun habis sama dia.
Dengan kasar, Jeno langsung mengambil handycam di tangan Renjun. Membuka video yang Renjun inginkan, lalu memberikan-nya kembali kepada Renjun.
"Terima kasih." Balas Renjun, yang langsung memfokuskan pandangan-nya ke video yang sedang di putar.
Di sepanjang video, Renjun terus tersenyum. Eomma-nya benar-benar terlihat polos di sini. Ternyata apa yang di katakan Taeyong benar adanya. Renjun terlihat mirip dengan Winwin. Tadinya, Renjun tidak percaya, namun begitu melihat video ini, ia jadi percaya bahwa dia mirip seperti Eomma-nya.
---
Waktu pun berlalu, sampai akhirnya Renjun tengah makan bersama dengan keluarga Jung, di ruang makan.
Renjun tidak tau kalau Beomgyu ada di rumah ini. Pasal-nya, sedari tadi Beomgyu tidak pernah keluar dari kamar-nya. Setelah Taeyong panggil untuk makan malam, baru-lah Beomgyu turun dengan wajah bangun tidur-nya.
"Noona, jangan mau sama Jeno Oppa. Dia itu beban keluarga." Ucap Beomgyu ketika makanan mereka sudah habis.
"Apa maksud-mu? Bukan-nya kau yang beban?!" Sunggut Jeno kesal. Adik-nya selalu memancing keributan.
Beomgyu mendecih. "Yak Jung Jeno, kartu as-mu ada pada-ku. Kau ingin aku memberitahu semua-nya kepada Mommy dan Daddy?" Ancam Beimgyu dengan seringai andalan-nya.
Berbeda dengan Jeno yang langsung mendecih tidak suka. Beomgyu suka sekali mengancam Jeno. Mentang-mentang kartu mati Jeno ada di tangan Beomgyu, Beomgyu jadi suka semena-mena!
"Noona. Kalau pria jelek nan bajingan macam Jung Jeno menyakiti diri-mu? Kau tinggal bilang saja pada-ku. Akan aku hancurkan Jung Jeno karena sudah berani menyakiti hati wanita!"
![](https://img.wattpad.com/cover/293903323-288-k960517.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT - NOREN
Fiksi PenggemarCERITA INI KHUSUS NOREN (JENO X RENJUN) SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK SUKA DENGAN SHIPPER YANG BERSANGKUTAN? DIMOHON UNTUK TIDAK BERKOMENTAR NEGATIF DI KOLOM KOMENTAR! ATAUPUN DI KEHIDUPAN PRIBADI LEE JENO DAN HUANG RENJUN!