Turning Point

66 10 5
                                    


"Louis, listen to me. Maukah kau melakukannya untukku...?" Harry berbisik dengan sangat pelan.

Louis dengan airmatanya yang masih mengalir dengan deras, mengangguk dengan sangat terpaksa.

Untuk Harry, dan untuk kebaikan semuanya.

"Jenner... Mereka akan menguasai dunia dengan sihir hitam bila mereka dapat membuatmu membunuhku... Bila harus, aku dengan sukarela akan memberikan nyawaku di tanganmu, boobear... tapi ini masalah lain... Sihir hitam baphomet akan sangat berbahaya bila diteruskan, Louis..."

Harry melanjutkan dengan kata-kata yang semakin tersendat oleh nafasnya, "Aku... aku rasa tanpa mereka membunuhku, aku akan pergi Lou..."

Louis menggeleng kuat-kuat dengan tangisnya, "No, Harry. kamu harus kuat!"

Harry tersenyum sembari menahan sakit yang teramat sangat, "Dengarkan rencanaku... tolong ulur waktu untukku, alihkan perhatian mereka. Maka aku akan pergi tanpa kau bunuh, dan dengan begitu semua keluarga Jenner akan berbalik terkutuk oleh Baphomet, dan matilah mereka... Bila kau bunuh mereka terlebih dahulu, di masa depan kutukan ini akan tetap berjalan, dan akan memakan korban-korban selanjutnya, termasuk reinkarnasi kita berdua lagi..."

Louis semakin merasa tak berdaya mendengar semua itu. Ia masih saja menggeleng kuat-kuat.

"Demi kamu, demi aku, dan demi semua orang... Tolong lakukan ini, dan tolong tegarlah, Boobear..."

"Percayalah, di kehidupan yang lain, kita akan saling dipertemukan kembali... Please..." Harry menambahkan dengan suara yang sangat lirih.

Louis, dengan sangat terpaksa akhirnya mengangguk menyanggupi rencana Harry.

"Aku merasa sangat bahagia telah dipertemukan denganmu, Louis sayang... I love you, my sweet boobear..." Harry tersenyum dalam nafasnya yang tersendat menahan sakit yang teramat sangat.

Louis terisak, "I love you too, my brightest sun..."

FLASBACK END

"Akan kubunuh dia dengan cara tersadis yang belum pernah aku lakukan, sekarang buka ikatanku." Kataku meyakinkan Bruce yang tengah melakukan setengah proses ritualnya.

Bruce menghentikan ritualnya, dan tertawa dengan sangat mengerikan. Kemudian ia lantas berteriak memanggil Kris yang tengah menahan ketiga temanku di ruang depan.

"KRIS! NOW!"

Beberapa saat kemudian, dengan langkah tegap Kris Jenner memasuki ruang tengah sambil membawa sebuah pisau perak berukiran ular serta memiliki ujung pegangan tanduk kerbau.

'Itu dia pisau ritualnya.' Batinku.

"Letakkan dia di atas meja pualam, Kendall." Perintah Kris dengan tenang. Tak lama, di belakang Kris telah muncul Zayn, Niall, dan Liam dengan tangan yang tidak terikat.

"Sesuai janjiku, mereka akan kubebaskan bila kau mau melakukannya. Dan kita semua akan berjaya! Untuk baphomet!" teriak Kris sembari mengeluarkan tawa mengerikan persis seperti yang telah dilakukan Kendall dan Bruce.

Aku menelan ludah sembari melihat Kendall dan Kylie meletakkan Harry yang telah tak berdaya di atas meja pualam. Setidaknya, mereka tidak menyakiti Harry lagi.

Zayn berteriak, "Apa-apaan kau, Louis!"

Kylie tertawa, "Louis sedang akan membunuh Harry. Sudahlah, tenangkan suaramu atau kalian akan kuikat lagi."

Niall mendelik, begitu pula dengan Zayn dan Liam yang menatapku tidak percaya. Namun mereka tetap diam.

Ketika semua anggota keluarga Jenner sedang membacakan sebuah mantra di samping tubuh Harry, aku memberikan sebuah isyarat kepada mereka.

Mortal Enemy (Larry Stylinson Story Sub Indo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang