8 : Fan & Lily

211 22 0
                                    

Ayok! Mumpung lagi semangat ngetik!

:v

.
.
.


PRANG!!!

"APA-APAAN INI?!! KAU MAU MERACUNI ANAK-ANAKKU HAH?!! KAU MAU MERACUNI KAMI?!!" seru Allyn —bunda Halilintar— setelah ia membanting piring kaca ke arah Halilintar

"APA MAKSUDMU?!!" bentak Allyn lagi sementara Halilintar hanya terdiam dengan tatapan kosong

"HEH! JAWAB!! PUNYA MULUT NGGA SIH?!!"

"M-maaf bunda. Hali ngga berniat ngeracuni... Hali cuma–"

PLAKK!!

"ALASAN!!"

Halilintar memegang pipinya yabg terasa panas setelah ditampar oleh Allyn

"M-maaf bunda.."

"Cih, ngga akan kumaafkan!" seru Allyn lalu mencengkram tangan Halilintar dengan erat membuat Halilintar meringis kesakitan, "S-sakit bunda!"

"Ck!" decak Allyn lalu melepas cengkramannya dan pergi meninggalkan Halilintar yang menunduk

.

Taufan POV

Aku terus menatap Lily yang sejak tadi diam saja. Ya, sejak tadi berangkat, lalu pelajaran, sampai waktu istirahat ini Lily diam saja, atau lebih ke...

Melamun ?

Apa yang ia lamunkan ?

Aku pun mengambil roti selai yang sempat Ice buatkan lalu aku mendekatinya

Aku terkejut saat ternyata ia menangis dalam diam

"Lily! Kamu kenapa nangis? Ada yang melukaimu? Apa yang bikin Lily sedih?" tanyaku sementara Lily hanya menggeleng sebagai jawaban, itu membuatku makin khawatir

"Lily... Please, kasih tau aku. Ceritalah padaku..."

"Aku ngga papa, Fan. Cuma... Bosan disiksa dan dihina terus terusan..." jawab Lily sedih membuatku terdiam

Aku menghela napas, "Aku juga bosan, Lily..." kataku, perlahan aku mengangkat sudut bibirku membentuk senyuman tipis

"Tapi kita bisa saling tolong menolong dan saling menghibur. Karena kita itu sama. Ya kan, Halilintar?" tanyaku menatap lembut pada Halilintar

Ia juga tersenyum tipis, "Ya.. Kita sama.."

Taufan POV *end

.

Bel pulang sekolah berbunyi. Seperti biasa Taufan dan Halilintar pergi menuju parkiran sekolah mengambil sepeda masing-masing

"Nanti mau langsung kerja?" tanya Taufan

"Iya—"

DUAKK!!

"—Akh!!" Halilintar meringis saat tiba-tiba ada bola yang melayang mengenai kepalanya dengan keras

"Lily!"

"Wah wah... Sahabat baru, Hmmm???" kata seseorang dengan sinia sambil mendekati mereka berdua

"Alex?!!"

Taufan terkejut dan langsung berdiri tegak, "Apa maumu hah?!!"

Alex berkacak pinggang sambil menatap mereka berdua dengan remeh, "Aku cuma mau kalian tersiksa!"

"Jangan apa-apakan Halilintar!" seru Taufan

"Hoho... Tenang, aku ngga akan nyiksa sahabat manismu kok.. Tapi mungkin Alexa...—"

Srakk!!

"Akh!"

Taufan menoleh ke belakang. Matanya menajam saat ia melihat Alexa —kembarannya Alex— menggores lengan Halilintar dengan cutter, membuat seragam putih itu mulai memerah karena darah

"Lily—Ah!" Taufan kembali menatap Alex yang baru saja meninju pipinya, "Kau urusanku. Biar si Gledek lemah itu yang jadi urusan kembaranku!" kata Alex sinis

"Ck, bertahanlah.." bisik Taufan pada Halilintar. Halilintar mengangguk dan menatap fokus pada Alexa

"Hahahaa!! Ngga usah sok berani!!"

Secara bersamaan Alex dan Alexa menyerang Taufan dan Halilintar

Alex menggunakan kekuatan tubuhnya sementara Alexa menyerang menggunakan cutter dan tongkat besi yang ia bawa

( Taufan & Alex's side )

Alex segera mengarahkan tinjunya pada Taufan namun Taufan bisa menghindarinya dengan cepat dan balas menendang kaki Alex membuatnya terjatuh

"Cih!" Alex langsung berdiri dan menendang perut Taufan

Bugh!

"Ugh..." ringis Taufan pelan namun ia segera kaki Alex yang hendak menendang perutnya.

Merasa ada kesempatan, Taufan segera menarik kaki Alex membuatnya maju dan segera menumbuk wajah Alex

Bugh!

"Argh! Kau inii!!"

( Halilintar & Alexa's side )

Srak!

"Akh!" Halilintar meringis, lalu berusaha membalas Alexa dengan meninju wajahnya

"Kau ini! Menyerahlah!"

"Aku... Aku ngga akan menyerah—!"

Bugh!

Srak!

Sekali lagi Alexa mengayunkan tongkat besi itu membuat Halilintar terjatuh

Alexa tersenyum sinis lalu mendekati Halilintar dan mencengkram dagunya

"Heh... Jangan sok kuat, kau ini lemah... Ngga ada harapan kau akan menang melawanku.."

"L-lepas..."

"Hm? Ya udah deh, ku lepas aja. Kasihan ya kamu...–Eits, tapi... Aku mau kasih sesuatu buat kamu.." kata Alexa berdiri lalu mengayunkan tongkat besinya ke arah Halilintar dengan cepat

"J-jangan...—"

Bugh!!

Bruk!!

Tepat saat itu juga Taufan terlempar dan mendarat di dekat Halilintar yang sudah tergeletak

"Dahlah, yuk pulang. Nanti dicariin Mommy.." ajak Alexa meninggalkan tempat itu disusul Alex, "Ck. Lemah..."

"L-Lily..." rintih Taufan sambil mendekati Halilintar

"Lily... Bangun, Lily..." kata Taufan namun rasa sakitnya menjalar dengan cepat membuat pandangannya mulai kabur

• alone •







Bersambung...

Sumpah, Author ngga bisa bikin alur kalau udah masalah serang-serangan padahal author juga suka cerita bergenre action T^T

Maapkeun—:v

I'm (Not) Alone ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang