7 : Halilintar

270 31 5
                                    

.
.
.

Halilintar POV

Aku menatap mata merah ruby ku di pantulan cermin.

Aku baru selesai mandi dan bersiap menuju sekolah baruku

'Pucatnya...' pikirku dalam hati melihat wajahku yang pucat seperti mayat hidup

Tok... Tok...

Tiba-tiba pintu kamarku diketuk dan seseorang masuk

"Hali, jam segini udah siap??" Ah, itu abangku, Abang Gempa.

"Hehe... Takutnya nanti buru-buru waktu disuruh-suruh Bunda." jawabku

"Tenang. Udah Abang bersihin kok. Udah disapu, udah di pel, sama diberesin." kata abang Gempa membuatku terkejut

"K-kenapa udah abang bersihin? Kan itu tugas Hali, nanti kalau Bunda marah—"

"Sshh... Ngga usah takut, itu biar Abang yang urus." jawabnya

Aku menghela napas, sedikit lega

"Hali udah berapa hari ngga makan?" tanya abang membuatku menegang, "E-em... Entah. 3 hari mungkin.. Bunda ngga bolehin Hali ambil makan secuil pun, walaupun itu udah makanan sisa."

Dapat kulihat abang Gempa menghela napas, membuatku sedikit tidak enak

"Hmm... Mungkin nanti Hali jiga ngga bakal boleh ambil makan ya? Ya udah nanti abang siapin bekal dan abang kasih ke Hali diam-diam." kata abang Gempa tersenyum lembut

Aku mengangguk perlahan, "Oke abang Gem.."

Abang Gempa memang terbaik !

• alone •

"Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru," suara seorang guru terdengar. Itu adalah wali kelas ku. Aku menghela napas lalu memasuki kelas

Halilintar POV *end

Halilintar menundukkan kepalanya saat semua murid kelas 11 Bahasa-1 menatapnya,

"Um... Namaku Halilintar Sakura Thunderstorm. P-panggil aku Halilintar. Salam kenal..."

Taufan yang sangat familiar dengan nama itu mendongak menatap Halilintar

Dan seketika netra biru Sapphire dengan netra merah Ruby saling bertemu dan mulai memahami.

Dapat Taufan lihat, dibalik netra ruby yang indah itu terdapat kekosongan. Sebuah kehampaan yang berusaha ditutupi

Halilintar pun begitu. Netra Sapphire Taufan yang terlihat ceria itu menyembunyikan rasa sakit yang terdalam

Mereka mulai memahami satu sama lain melewati tatapan itu,

"Apakah dia sama sepertiku...?"

• alone •

Kriingg... Kriingg...

Bel istirahat berbunyi. Seluruh siswa langsung berhamburan keluar kelas

Halilintar sendiri hanya duduk ditempat. Membuka tasnya dan mengambil novel kesukaannya

Tiba-tiba Taufan datang mendekati Halilintar dan duduk di kursi yang ada di depannya, "Ngga jajan?"

"Ngga. Aku ngga bawa uang.." jawab Halilintar dan sedikit terkejut saat tiba-tiba Taufan menyodorkan sebuah roti sandwich padanya

"Kenapa?"

"Makan aja. Aku bawa 2 kok." kata Taufan tersenyum lebar membuat Halilintar turut tersenyum, "M-makasih..."

I'm (Not) Alone ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang