11 : Gone

264 17 0
                                    

.

.

.

.

.

"Halilintar."

"Apa benar kamu yang membully Alexa?"

Sebuah pertanyaan dari seorang guru BK membuat Halilintar terdiam. Guru BK itu menatapnya dengan tajam

Ya. Halilintar dan Alexa dipanggil oleh guru BK karena masalah Bullying

"Ngga, Bu. Alexa yang bully saya..." tolak Halilintar dengan jujur. Memang benar sebenarnya Alexa yang membully Halilintar

Tapi dengan liciknya Alexa membuat luka palsu agar guru BK itu mengira Halilintar lah yang membully nya

"Benarkah Alexa?" tanya guru BK gantian menatap Alexa

"Dia bohong, Bu! Dia yang membully saya! Buktinya ada banyak luka di wajah saya," seru Alexa menujuk wajahnya yang penuh luka

"Dia yang bohong, Bu. Lukanya itu pal—"

"Ngga usah dengerin omongannya, Bu. Saya punya bukti, sedangkan dia tidak." potong Alexa dengan cepat

Guru BK itu mengangguk, "Halilintar, akan saya panggil orang tuamu kesini karena kamu sudah membully Alexa." katanya membuat keputusan

"T-tapi, Bu—"

"Keputusan ini tidak dapat dibantah."

"B-baik, bu. Saya permisi..."

'Heh, rasakan itu anak rendahan...!'

• alone •

PLAKK!!!

"KAMU UDAH BIKIN KELUARGA KITA MALU TAU NGGA?!!!"

Seru Allyn menampar Halilintar yang terisak

"Hiks... M-maaf bunda... H-Hali ngga bully Alexa–hiks! Dia bohong..."

"ALASAN!! BUKTINYA ALEXA SAMPAI TERLUKA! UDAH BISA BOHONG KAMU YA?!!!" seru Allyn menarik kerudung merah Halilintar

"A-aw!! Sakit bun!" rintih Halilintar berlinangan air mata sambil terus meminta maaf, "H-Hali minta maaf, Bun!"

"Ngga akan ku maafkan! Kamu cuma bikin masalah di rumah ini! PERGI KAMU DARI SINI!! KAMU BUKAN SIAPA-SIAPA!! PERGI..!!" usir Allyn membuat Halilintar terbelalak

"Lily... Kalau misal Lily diusir dari rumah, apa yang Lily lakukan..?"

"Kenapa Fan tanya seperti itu?"

"Siapa tau mereka udah terlalu muak sama kita..."

"T-tapi, bun–"

"PERGI ANAK SAMPAH!!"

Halilintar terkaku. Air matanya terus mengalir membasahi pipi merahnya

Namun setelah itu netra ruby nya sedikit bercahaya, dan ia tersenyym tipis

Ia pun melangkahkan kakinya menuju kamarnya untuk membereskan barang-barangnya

.

Tap...

Tap...

Halilintar berhenti tepat di depan pintu. Sekali lagi ia menoleh, menatap 'keluarga' nya untuk terakhir kalinya

Karena ia yakin, setelah ini ia tak akan bertemu mereka lagi

Sudut bibirnya terangkat,

"Terimakasih udah menemani hidup Hali. Terimakasih udah menyinari hidup Hali.

Terimakasih buat Bunda yang udah melahirkan dan membesarkan Hali dengan tulus.

Terimakasih buat Abang GemGem yang udah menyemangati Hali, semua yang Abang lakukan untuk Hali selama ini, Insyaa Allah akan Hali ingat selalu.

Terimakasih buat adik-adik Hali, yaitu Blaze dan Crystal. Yang udah menghibur Hali.

Hali minta maaf... Selama ini Hali selalu membuat kalian marah dan muak. Hali minta maaf kalau selama ini Hali salah.

Sekali lagi, terima kasih untuk semuanya. Hali pergi dulu,

Assalamu'alaikum..."

Kakinya melangkah meninggalkan rumah yang telah menjadi kenangan terindah baginya

Berbagai memori masa lalu berputar dengan indah di pikirannya

Ia tersenyum, air mata menitik dengan derasnya..

Namun ia harus tetap merelakannya

"Thanks for everything, My Family... I love you all..."

• alone •
























♦♥♦_____•°• Tamat •°•_____♦♥♦




































Nantikan 1 chapter lagi...

Hehee...^^

I'm (Not) Alone ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang