1 : Aku

625 40 3
                                    

.

.

.

Tap...

Tap...

Tap...

Seorang remaja melangkahkan kakinya memasuki bangunan megah. Disana sudah banyak remaja sebayanya ataupun yang lebih tua darinya.

"Ahaha!! Ngga punya teman!"

"Ngga ada yang mau temenan sama kamu tau ngga!"

"Mending kamu ngga usah sekolah disini. Kamu itu cuma sampah!"

Berbagai hinaan mulai keluar dari mulut para siswa maupun siswi yang melihat kehadiran remaja itu.

Namun remaja itu hanya diam saja sambil terus memberikan senyuman hingga akhirnya ia sampai di kelasnya.

Taufan Stevano Cyclone, atau biasa dipanggil Taufan. Seorang lelaki yang selalu dihina dan dibully oleh seluruh siswa di sekolahnya

Dan juga keluarganya sendiri

Teman ? Ah, ia sama sekali tidak memiliki teman. Padahal ia selalu mencoba berkenalan dengan mereka, tapi ia tak mendapat teman satupun

Yang didapat hanyalah hinaan

Brak!

Lamunannya buyar saat tiba-tiba seorang teman sekelasnya menggebrak meja tepat didepannya

Namun seperti biasa, Taufan memberikan senyuman tipis untuknya

"Apa lu senyum-senyum, hah?!!" seru remaja itu. Taufan hanya tersenyum, "Ngga ada apa-apa, Fang..."

"Cih!" Fang, yang menggebrak meja Taufan itu berdecih

"Ngga usah sok santai, Taufan Cyclone. Mana uang lu hah?!"

"Maaf, tapi aku sama sekali ngga pernah berhutang padamu-"

"BERISIK!!" potong Fang menatap tajam pada Taufan yang diam saja, "Sini uang lu atau gue akan memfitnah lu!"

Taufan menghela napas pasrah, ia pun merogoh saku kemeja nya dan mengambil uang 10 ribuan, "Nih.."

Fang memandang yang diberikan Taufan dengan tatapan meremehkan, "Uang saku lu segini hmm??"

Taufan mengangguk dan menatap Fang datar

"Tch! Ini sekolah elit, bro... Masa iya lu bawa saku cuma 10 ribuan," kata Fang lalu merogoh saku celananya dan mengambil sebuah dompet yang cukup tebal

"Lihat ini, gue bawa uang lebih dari 100 ribu.."

"Ck." Taufan berdecak kesal. Remaja didepannya itu benar-benar sombong

"Tapi ngga papa sih, lumayan 10 ribu bisa buat beli siomay. Sini!" Fang langsung merebut uang yang ada ditangan Taufan

"Oh iya, beliin gue donat lobak merah,"

"Cih, aku-"

"Ngga ada penolakan." potongnya sebelum pergi

Taufan menghela napas, lalu menyiapkan beberapa buku pelajaran

'Untungnya aku masih ada uang cadangan ... '

• alone •


Kriingg...! Kriingg...!

Bel berbunyi nyaring menandakan waktu istirahat. Semua siswa langsung ribut dan berlomba-lomba keluar dari kelas.

Ada yang ke kantin, toilet, perpustakaan, atau taman. Tapi ada juga yang tetap di dalam kelas

Seperti Taufan yang kini sedang membaca komik berseri kesukaannya

Brak!

Lagi-lagi waktunya terganggu. Ia menutup komiknya dan menatap datar pada remaja itu,

"Apa lagi, Fang?"

"Mana donat lobak merahku?"

"Tch! Nanti kubeli. Aku mau istirahat dulu!" ketus Taufan lalu kembali membaca komiknya

Namun tiba-tiba Fang merebut komik yang hendak dibaca Taufan, "Beli donat itu atau komikmu akan sobek.." desis Fang

"Kau tau kan donat lobak merah itu hanya ada di jam istirahat pertama?!"

"Hmm..." Taufan memutar bola matanya lalu pergi meninggalkan Fang

.
.
.

"Nih!" Taufan melempar donat lobak merah yang baru ia beli

"Naah gini kek!" kata Fang langsung memakan donat itu dengan lahap

Taufan menatap datar pada Fang lalu ia berjalan menuju toilet

Namun tiba-tiba ada seseorang yang menariknya menuju gudang sekolah

BUGH!!!






Sebuah pukulan mendarat di pipi Taufan saat ia masih terkejut,

"Siapa kau hah? Main pukul orang" ketus Taufan. Remaja yang memukuli tadi menampakkan diri

"Ngga usah basa-basi, lo nyuri uang gue kan?!" seru remaja itu tajam

"Heh, jangan asal nuduh. Aku sama sekali ngga nyuri uangmu atau uang siapapun itu." kata Taufan kesal karena dituduh. Ia sedikit melirik name-tag di seragam remaja itu

Alex, nama remaja itu

"Ngga usah bohong! Uang gue beneran hilang di tas waktu gue mau jajan. Dan ini jelas lu yang nyuri karena lu miskin kan!" seru Alex menarik kerah seragan Taufan dan melayangkan sebuah tinjuan

Bugh!

'Ck.. Ini pasti gara-gara si landak ungu itu! Padahal udah ku kasih uangku, masig aja ngefitnah!' batin Taufan sambil berusaha melindungi dirinya

"Cepat ngaku!!"

"Bukan aku! Si Fang itu yang nyuri!" balas Taufan. Alex menghentikan dirinya. Ia menatap Taufan dengan tajam,

"Tch! Ngga usah asal nuduh lu. Fang temen gue dan dia ngga pernah ingkar janji. Lagian kenapa lu nyalahin Fang hah?!"

"Karena dia tukang fitnah!" seru Taufan mendorong Alex yang terdiam

"Ck! Awas aja lu nanti!" seru Alex lalu keluar dari gudang

Taufan menghela napas sambil meraup wajahnya

"Why me ... ?"






• alone •

I'm (Not) Alone ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang