VIII

485 37 1
                                    

Chapter 08 : Kamu Sama Seperti ku

.

Pukul 17.01 Sore Hari.

Gak terasa waktu nya cepat berganti dari siang sekarang ini sudah sore yang mulai akan mengganti menjadi malam.

Sekarang ini Yan telah pulang sekolah sendirian dia tidak pulang bareng sama dua temannya yang telah menjadi sahabatnya karena dirinya memiliki sedikit urusan.

Dua sahabat hanya fine-fine aja tidak menghalangi atau mencari tahu urusan apa yang Yan miliki.

Sebab mereka berdua juga memiliki urusan masing-masing jadinya mereka tidak bisa pulang bareng.

Saat Yan tengah berjalan kaki ga pakai kendaraannya karena sekolahnya memiliki peraturan yang dimana para murid membolehkan membawa kendaraan berupa sepeda kalo selain sepeda tidak boleh dibawa.

Yan berjalan bukan menuju ke rumahnya melainkan ke sebuah rumah sakit disanalah urusan yang dimiliki oleh Yan.

20 menit Yan berjalan dari sekolah akhirnya Yan sampai di tujuan yaitu rumah sakit, cukup jauh jaraknya antara sekolahnya dan rumah sakit yang ada didepannya ini.

Kemudian Yan masuk ke dalam rumah sakit disana dia berjalan pergi ke tempat perempuan yang diselematkan kemarin malam.

Di tengah perjalanan dia selalu lingak-linguk kanan-kiri serasa seperti maling yang memperhatikan keadaan biar bisa curi targetnya tanpa ketahuan wkwkwkw🤣

Yan berhenti dari jalannya saat berada di sebuah pintu yang bernomor 45 kemudian Yan membuka pintu tersebut.

"Onee-san bagaima... Astaga!?" saat masuk kedalam dan tiba-tiba Yan dikejutkan lagi dengan adegan yang sama seperti kemarin malam dia lihat apa yang dilakukan si perempuan ini, perempuan ini ingin mencoba bunuh diri kali ini bukan pakai pisau melainkan pecahan kaca.

Yan melihatnya langsung menghentikan aksi si perempuan dan mencoba menenangkannya.

Cek!Grab!

"Lepaskan Aku!!" ujar si perempuan berontak saat sudah Yan menahan kedua tangannya.

"Onee-san hentikan kumohon tenangkanlah dirimu" ujar Yan.

"Lepaskan!! Biarkan aku mati!!" si perempuan bersikeras berontak.

Yan tidak kuat menyabilkan untuk menahannya karena si perempuan yanga ada di depannya cukup lebih kuat dari nya akhirnya genggaman Yan yang bertujuan untuk menahan kedua tangan si perempuan.

Si perempuan merasa kedua tangan bebas gak di genggam oleh Yan mulai ingin melanjutkan aksi percobaan bunuh diri ketiga.

"Rasa sakit yang ku alami ini akan hilang saat aku mati hiiy" Pecahan kaca yang ada di tangan kiri si perempuan itu mulai melancarkan ke nadi pembuluh darah yang ada di kiri yang sudah diperban tepat disitu

Yan yang melihat itu tidak tinggal saja dan pada akhirnya......

Jleb!

Tes!

Tes!

Terlihat pecahan kaca tersebut berhasil menusuk tangan dan mengeluarkan darah segar yang mengalir dan menetes tapi bukan tangan si perempuan melainkan tangan nya Yan lebih tepatnya berada di telapak tangan kanan yang tertusuk.

Si perempuan itu terkejut apa yang dia lihat kemudian melangkah mundur sedikit jauh dari Yan dengan perasaaan tak percaya.

Sedangkan Yan tengah menahan rasa panas yang ada di telapaknya yang telapak tangannya" Onee-san ngh ah sudah ngh ah tenangkan ngh ah"

Aku Di Pindahkan Ke Dunia DxD Dengan Membawa Kekuatan Ghost RiderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang