X

463 34 9
                                    

Chapter 10 : Yan bertemu Ama Fallen Angel dan Gelut

.

Terlihat Raiden masih memegang dada kirinya masih berdegup kencang pada kejadian beberapa saat yang lalu.

Ini bukan pertama kali dia merasakan jantungannya berdetak kencang, itu pernah terjadi terjadi saat dia bertemu dengan cowok yang dia taksir pas waktu dia masih sekolah.

Tapi kali ini detakan jantung lebih kencang dari sebelumnya setelah sekian lama waktu dia pertama kali merasakannya.

Raiden merasakan perasaan aneh pada dirinya saat dia bersama dengan pemuda yang bernama Yan.

"Perasaan aneh apa ini yang ada di diriku, apa jangan-jangan aku menyukai Yan ya" Raiden beranggapan kalo perasaan aneh yang selama ini adalah perasaan suka sama Yan tapi bukan perasaan suka dirinya sebagai kakak sedangkan Yan sebagai adik melainkan rasa suka seorang wanita terhadap pria.

Saat Raiden tengah mencoba meredakan detak jantungan yang berdegup kencang tiba-tiba datang seorang dokter didampingin seorang suster yang datang ke ruangan nya Raiden.

Raiden menatap si dokter tersebut yang sedang mulai mengecekan pasien.

"Pengecekan selesai gak ada yang masalah dari anda, anda boleh pulang kerumah" ucap dokter dengan nada lembut keoada Raiden.

"Eh, boleh pulang? Saya belum membayar administrasi nya dan lagi saya belum punya uang buat bayarnya"

Raiden terkejut kalo dirinya diperbolehkan pulang padahal dirinya belum bisa membayar biaya rumah sakitnya.

"Emang anda belum di kasih tahu sama pemuda yang sering datang disini mengunjungi anda?" ucap sang dokter membuat Raiden bingung atas pertanyaannya.

"Kasih tahu apa ya?"

"Baiklah, saya akan kasih tahu kalo pemuda yang sering mengunjungi anda telah membayar semua biaya administrasi rumah sakit anda"

Ucapan sang dokter membuat Raiden terkejut kalo biaya rumah sakitnya di bayar oleh pemuda yang selalu mengunjunginya tidak lain tidak bukan adalah Yan Dirgahayu itu sendiri.

"Jadi Yan yang membayarnya"

"Oh nama pemuda itu namanya Yan, apakah dia salah satu keluarga mu?"

Tanya sang dokter pada Raiden siapa Yan ke si gadis itu.

"Bukan, dia hanya orang asing yang tiba-tiba sukarelawan menemani saya disini" jawab Raiden.

"Begitu, saya selalu memperhatikan diri anda dari jauhan memperhatikan anda gimana apakah terjadi itu terulang lagi atau tidak. Tapi setelah pemuda itu berhasil memenangi anda kejadian itu tidak terulang lagi. Pemuda itu telah menyelamati anda dari keadaan sekarat tidak hanya itu saja dia juga selalu mengunjungi, menemani anda bahkan memberi sebuah makanan untuk anda. Saya salut sekali sama pemuda itu mau melakukan hal itu kepada anda tanpa memandang kondisi yang dialami anda, dia menganggap anda seperti keluarganya sendiri, jadi saya mohon dan meminta anda jangan sesekali menyakiti hatinya apa yang telah dia lakukan kepada anda, baru kali ini saya melihat pemuda itu begitu baik sekali dan jangan sia-siakan kebaikan yang telah diberikan kepada anda dari pemuda yang bernama Yan ini" sang dokter membicarakan sebuah ungkapan yang sangat panjang sekali.

"Anda memang benar dok kalo dia memang baik sekali kepada saya yang belum lama kenal satu sama lain bisa dibilang asing menurut saya"

Raiden membalas ungkapan sang dokter dengan tersenyum membahas tentang kebaikan Yan dengan ucapan jujur dari lubuk hatinya.

Sang dokter hanya tersenyum mendengarnya.

"Baiklah saya pergi ya masih ada yang harus saya kerjakan maaf telah berbicara sangat panjang tadi"

Aku Di Pindahkan Ke Dunia DxD Dengan Membawa Kekuatan Ghost RiderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang