SI PUNGGUK DAN AKU

3 0 0
                                    

Langit begitu sembrono menjatuhkan air
Hujan-hujan sialan itu bukan air belaka
Melainkan titik-titik rindu yang mengajakku bergelut Sepanjang malam
Sebab sepasang mata itu masih memesona hingga kini
Bak sepasang bulan di gelap malam
Bila kukatakan pada tuannya tentang rinduku
Mungkin ia tersenyum.
Entah bahagia atau mengejek

Ketika nenekku berdongeng tentang si pungguk yang merindukan rembulan,
Aku pernah tertawa geli membayangkannya.
Seekor burung hantu dan ratu malam
Seekor aku dan seorang dia
Merenunginya membuat hujan dimataku
Sungai dipipiku, tanpa muara seperti rasaku

Sejak tangisku malam itu,
Aku tak lagi menertawakan si pungguk
Malah ikut menemaninya menatap bulan
Yang dengan sombongnya menebar cahaya
Tak perduli jika kau jatuh cinta pada cahayanya, ia tak mau tanggung jawab.

30 Des 19 sl. Lemu

JUST AN ARCHIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang