SEBUAH OMONG KOSONG

4 0 0
                                    

Sebuah sarung lusuh memeluk tubuh dinginku yang meringkuk diatas ayunan.
Ayahku sibuk membenarkan radio yang bising menyerang telingaku.
Sedang anjingku meringkuk malas diatas sekarung jagung yang cukup hangat.
Membagi darah kami dengan nyamuk-nyamuk yang juga butuh makan.

Rumah kami tak punya cukup dinding papan, mengundang dingin bertamu tiap malam.
Lantai berdebu, membuatku bersin tiap kali ayahku melangkah dan debu-debu itu beterbangan kedalam hidungku.

".....berantas kemiskinan..." Menggebu-gebu suara radio ayahku.
Entah apa maksudnya, aku lebih peduli suara lambungku yang berontak ingin makan.
Sepiring sagu mendingin di meja makan tak membuatku berselera.

JUST AN ARCHIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang