Warning!!! Explicit contents! NSFW! Minor don't read! Kalau tidak nyaman boleh tidak dibaca karna ini hanya bonus aja, nggak ada keterhubungnnya dengan cerita. Dan, kalau kalian maksa dengan tetap membaca, it's not my responsibility anymore. Please, be a smart reader.
❤🔞
❤🔞
Hari ini, Hera berniat membawakan bekal sarapan untuk Mahen karena belakangan ini Mahen tengah sibuk-sibuknya dengan organisasinya, membuat laki-laki itu tidak mendapat jadwal makan dan istirahat yang baik.
Karena, mengingat sebentar lagi proker terbesar mereka akan segera dilaksanakan, dan mereka semua akan melepas jabatan mereka.
Kalian ingat 'kan kalau Hera tinggal di kosan yang sama dengan Rani dan Nana. Nyatanya, Hera dan Nana lebih sering menginap di Apartemen pribadi milik kekasih mereka.
Oh, dan ngomong-ngomong tentang kekasih, akhirnya Alin juga bisa menyusul mereka ke Malang. Alin masuk di Universitas yang sama dengan mereka, satu fakultas juga dengan Rani. Hebat, 'kan?
Hera masuk ke dalam Apartemen Mahen, karena memang dia tahu passcode nya. Mahen sendiri yang memberitahukannya. 080620. Tanggal lahir Mahen dan Hera, lalu tanggal jadian mereka. Eh, ini kuberi tahu tapi jangan dibobol ya Apartemen Mahen, haha.
Saat sudah menginjakkan kaki di dalam, Hera dibuat terkejut dengan kehadiran seorang wanita di dalam Apartemen Mahen. Wanita itu memeluk Mahen, lebih terlihat seperti tengah menarik baju Mahen, kayaknya. Karena, dari sini, Hera bisa melihat bahwa ia meremat kencang kaos yang kekasihnya kenakan.
Mata Hera memicing tajam, Mahen yang melihat Hera jelas langsung melepaskan paksa pelukan wanita itu.
"Siapa?" Tanya Hera, bukan pada wanita itu, tapi pada Mahen.
"Temen Mas, sayang.. Sini duduk, jangan berdiri di situ." Pinta Mahen, mengodekan pada Hera untuk duduk di sofa.
"Temen apa yang peluk-pelukkan begitu? Ngibul aja kamu, Mas. Masuk kamar sana, ganti baju, abis itu anter Adek ke kampus. Cepet. Nanti Adek telat." Titahnya, lalu duduk di sofa dan meletakkan tas bekal dan tas kuliahnya di atas meja.
"Jadi, Mbaknya ini siapa? Ngapain di sini sepagi ini? Terus kok berani banget peluk-peluk pacar orang?" Tanya Hera langsung, menatap remeh pada wanita yang hanya berdiri diam di sana. Sedangkan, Mahen sudah masuk ke dalam kamar untuk berganti pakaian karena perintah sang nyonya.
Wanita itu beranjak duduk di sofa Apartemen Mahen, "Ya coba aja lo pikir, deh. Ngapain ya 'kan cewek ada di Apart cowok pagi-pagi dengan baju seterbuka ini?" Ucapnya.
Hera terkekeh, mencemooh wanita itu, berlagak spesial rupanya dia.
Kalau kalian tanya, apa Hera tidak marah Mahen dipeluk oleh wanita lain sepagi ini, di dalam Apartemen laki-laki itu sendiri pula.
Jawabannya, tidak. Karena nyatanya kejadian seperti ini sudah tiga kali terjadi, dengan wanita yang berbeda pastinya. Taruhan menggelikan.
Entah muncul dari mana rumor itu, yang mengatakan kalau Mahen dan Jeno hebat di ranjang. Ya emang, bener. Tapi, dari mana gitu, lho. Mahen dan Jeno memang sepandai itu di atas ranjang. Hera dan Nana sering bertukar cerita, walau hanya sekilas saja tidak bercerita dengan detail. Malulah, gila aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
B.W.Y
RomanceBelong With You. COMPLETED . . . . Warning! GS! Harshwords, curses and some mature content. 17+ DLDR! January, 2022. ©hyucken_thu