SEBELAS

1.6K 137 62
                                    

Haiiii

I'm back, masihkah kalian inget sama Aisha dan Erick?👀

Kalau ada yang lupa, boleh dibaca part sebelumnya.

I'm so sorry guysss, baru bisa update lagi😭😭😭

Doain aku yaa, semoga ide ngalir biar cepet update lagi😢

Happy Reading

"Aku kasih kamu waktu buat mikirin ini baik-baik. Sekarang, aku harus pergi. Ada kerjaan yang harus aku selesaiin sekarang," ujar Erick seraya bangkit berdiri.

"Baik-baik disini. Kalau butuh sesuatu panggil Bibi atau Raka, okay?" kata Erick seraya mengelus kepala Aisha yang masih menunduk sambil menangis. Isakannya terdengar pelan.

Baru satu langkah berjalan, Erick merasakan pinggiran jasnya ditarik seseorang yang tak lain adalah Aisha. "Kenapa sayang? Kamu butuh sesuatu?" tanya Erick basa-basi karena dia sendiri tahu akan apa yang ingin dikatakan Aisha padanya.

Tebakannya tidak akan meleset.

"Enggak. Aku enggak butuh apa-apa," jeda Aisha, raut ragu-ragu begitu tergambar jelas di wajah ayunya.

Erick menaikkan sebelah alisnya. "Lalu?" tanya Erick lagi, sabar menunggu.

"A—aku setuju pernikahan kita tiga minggu lagi," ucap Aisha pada akhirnya meskipun dengan nada lirih.

Gotcha!

Erick tersenyum puas dalam hati, tebakannya memang tidak pernah meleset.

"Kenapa berubah pikiran secepat ini? It's okay kalau tiga bulan lagi. Selagi kamu senang aku bakal lakuin apapun buat kamu," ucap Erick yang lagi-lagi terdengar basa-basi.

Erick sangat cocok bila menjadi seorang aktor.

Aisha menautkan jari jemarinya sebelum berucap. "Setelah aku pikir-pikir, benar apa yang dikatakan kamu. Mau tiga minggu atau tiga bulan, ujung-ujungnya kita bakal nikah juga."

"Kamu yakin? Aku gak mau kamu nikah sama aku karena terpaksa Ai," ujar Erick lirih, mengambil tangan Aisha yang berkeringat ke dalam genggamannya.

Aisha menatap mata Erick dengan tatapan menyakinkan. "Aku gak terpaksa Rick. Lagian, aku gak boleh bersikap egois lagi. Udah cukup kamu merasa tersiksa atas sikap aku dulu."

Mendengar kalimat terakhir itu, dada Erick bergemuruh hebat. Tatapannya berkilat marah, dia ingat atas apa yang terjadi padanya enam tahun terakhir. Kali ini Erick bersumpah, akan membuat Aisha membayar atas perbuatannya dulu.

"Erick, kamu baik-baik aja kan?" tanya Aisha hati-hati saat melihat raut Erick yang berubah, ditambah lagi dengan tangan Erick yang mengepal.

Erick yang mendengarnya, sontak langsung merubah raut mukanya kembali menjadi seperti biasa. Ia tidak ingin Aisha curiga. "Aku baik-baik aja Ai, aku cuma speechless atas ucapan kamu."

"Thank you Ai, thank you. Aku bahagia banget dengernya," ujar Erick yang langsung membawa Aisha ke dekapannya, mencium puncak kepalanya.

Dengan ragu-ragu, Aisha membalas pelukan Erick. Aisha tersenyum seraya menyakinkan hatinya bahwa keputusannya ini tidak salah.

Ya! Semoga saja tidak salah.

🔥🔥🔥

"Istirahat ya, aku mau ke kantor. Ada pekerjaan yang harus aku selesaiin," ucap Erick sambil menaikan selimut sampai dada Aisha.

Married With Mr DominantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang