LIMA

7.1K 459 45
                                    

Erick Aisha update🥳🥳🥳

SPAM komen dan Vote yang banyak ya?

Ada yang nungguin cerita ini?

Happy Reading

Aisha mengerjapkan matanya, dahinya mengerenyit kala rasa pusing masih mendera kepalanya. 

"Ini dimana sih?" tanya Aisha memegangi kepalanya. Memang pusing dikepalanya masih terasa tapi tidak lantas mengaburkan pandangannya kan? 

Ruangannya sekarang tampak berbeda dengan sebelumnya. Dia sendirian, tidak melihat ranjang pasien yang lain. Belum lagi, disini terlihat sofa, meja, televisi, AC, dan oh jangan lupakan wallpaper dinding dan pemandangan yang disuguhkan dari balik jendela kaca yang berukuran besar.

Aisha tidak bodoh, dia sangat tahu kelas apa ruangan apa ini, VVIP. "Ini, kayaknya aku salah kamar deh," gumam Aisha, tetapi matanya fokus akan pemandangan kota yang tersaji didepan sana, gedung-gedung menjulang tinggi namun nampak kecil di mata Aisha.

Sampai akhirnya suara pintu yang dibuka mengalihkan perhatian Aisha. "Itu mungkin Suster Wina," tebak Aisha dalam hati.

Aisha mengerjap kala tebakannya salah, ternyata bukan Wina yang datang melainkan laki-laki asing yang... tunggu, bukankah itu laki-laki yang menabraknya tadi? Tetapi, untuk apa dia kesini? 

Laki-laki itu makin mendekat, terus mendekat hingga tiba di pinggiran ranjangnya, mencondongkan tubuhnya yang langsung saja membuat Aisha memundurkan tubuhnya karena takut. Raut bingung makin kentara diwajah Aisha, hendak bertanya tetapi tak bisa kala Aisha dibuat syok akan perbuatan laki-laki ini yang mencium puncak kepalanya. Apalagi setelah itu, laki-laki ini mengecup bibirnya singkat. What the..., Siapa sebenarnya laki-laki ini?

"Kenapa sayang? Kok kaget gitu? Gak kangen apa sama aku?" tanya laki-laki ini yang merupakan Erick. Erick sangat memainkan perannya dengan baik.

"Ehm..maaf, tapi kamu--" ucapan Aisha menggantung kala sudut matanya menangkap dua sosok orang yang berdiri di pintu dengan ekspresi terkejut. "Mereka siapa lagi?" jerit batin Aisha, kesal akan kondisinya yang tidak mengingat apa-apa.

"Rick! Bang!" panggil Wildan dan Raka bersamaan, nadanya menuntut kejelasan. Apa maksudnya ini?

"Seperti yang kalian lihat, tunangan gue ini akhirnya ketemu setelah drama kabur-kaburan kemarin."

"Tu--tunangan?" tanya Aisha, Raka, dan Wildan bersamaan. Bedanya, Raka dan Wildan bertanya tanpa suara.

"Maaf, maksud kamu apa? Saya gak ngerti," tanya Aisha pada akhirnya, tidak tahan akan situasi yang terjadi.

"Seriously Ai? Jangan pura-pura lupa sama kejadian dua minggu lalu deh Ai, aku gak bakalan marah sama kamu kok," ucap Erick sambil membawa anak rambut Aisha ke belakang telinganya.

"Tapi... tapi saya benar-benar gak tahu maksud kamu apa. Saya bahkan gak tahu siapa nama saya apalagi nama kamu"

"Ai... jangan bercanda! Masa sama tunangan sendiri gak ingat" dengus Erick sebal. 

"Ehm, kata dokter saya mengalami amnesia akibat kecelakaan kemarin. Jadi, maaf bila saya tidak mengingat kamu." Penjelasan Aisha membuat Wildan dan Raka melirik penuh arti, sudah tahu alasan mengapa Erick bersikap seperti itu. Mereka yakin Erick sudah mengetahui kondisi Aisha sebelumnya, tetapi berlagak tidak tahu apa-apa. Erick memang licik!

"Ah, begitu. Dokter memang sudah bilang tentang kondisi kamu, tapi aku masih gak nyangka kalau kamu benar-benar gak inget apapun," ucap Erick penuh simpati. Bukankah, Erick sangat cocok menjadi aktor? Lebih baik Erick beralih profesi saja menjadi artis sinetron, aktingnya patut diacungi jempol, begitu kata Raka dan Wildan dalam hati. Mereka cukup menjadi penonton, menyaksikan adegan selanjutnya.

Married With Mr DominantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang