19 tahun yang lalu beredar kabar seorang berandal yang menghamili seorang gadis SMA.
Berandal itu tidak lain bernama Karang Gani Atmaja. Preman pasar yang usianya masih 20 tahun.
Seluruh kampung heboh mendengar kabar tersebut. Masalahnya adalah gadis yang dihamili preman itu adalah seorang kembang desa. Gadis tercantik di kampung kecil itu. Usianya masih belia. Belum genap 18 tahun sepenuhnya. Dapat KTP saja baru lima bulan yang lalu.
Kabar itu mulanya berawal dari mulut ibu-ibu yang menggerombol membeli sayur. Lalu dengan kecepatan cahaya menyebar luas ke seluruh kampung.
Kabar itu menyebar sampai ke kampung sebelah, kampungnya Gani.
Ayah Gani yang sering dipanggil Pak jagal -Jagal sapi di pasar- murka.
Dia mengeluarkan pecut rotannya untuk menghukum anaknya.
"Abah! Cukup! Gani nggak perkosa dia Abah!""Kamu kira Abah percaya omongan kamu!! Berapa kali lagi kamu mau coreng nama Abah, Gani?!!"
Pecutan rotan itu tetap menghantam tubuh Gani tidak peduli seberapa keras dia berusaha menjelaskan.
'Gani benar-benar nggak perkosa dia Bah..'
Semakin lama suara pemuda itu kian melirih dan lemah. Dia menjelaskan sampai akhir, sampai pemuda itu pingsan di pecut Abahnya.@
Dua hari kemudian rombongan keluarga Gani mendatangi kediaman si gadis.
Niat keluarga Gani baik. Mereka akan bertanggung jawab atas perbuatan Gani pada kembang desa kampung itu.
Tapi dibukakan pintu saja tidak.Kedatangan keluarga Gani ditolak mentah-mentah. Mereka disumpah serapahi, diludahi tepat di muka. Dilempari batu dan kotoran.
"Pergi kalian dari sini!! Bawa anak sampah itu pergi dari kampung ini!! Dasar bejat!!"
"Kalau perlu boikot mereka dari negeri ini. Buang sana ke laut!"
Gani mengepalkan kedua tangannya di samping badan. Dia marah atas tuduhan yang ditujukan padanya. Dia tidak sehina itu untuk memperkosa seorang gadis.
Matanya melihat pada rumah panggung yang terbuat dari kayu di depannya.
Dari jendela sebuah kamar dia mengenali gadis yang sedang berdiri menatapnya dengan air mata mengalir. "Dek rahayu..."@
"Ayah.. bukan salah Bang Gani. Ayu juga salah Yah.. Bang Gani nggak perkosa Ayu."
"Diam kamu Yu! Kamu yang bodoh udah mau dinodai sama dia. Mau dibawa kemana hidupmu kalau hidup sama dia Yu. Mikir!! Mikir pake otakmu itu!"
"Ibu.. tapi kasian Bang Gani dituduh begitu. Ayah.."
"Diam kamu!! Ayah nggak bakalan kasih ijin berandal itu buat nikah sama kamu."
"Tapi Yah.. Ayu cinta sama Bang Gani. Anak yang diperutnya Ayu juga darah dagingnya Bang Gani."
"Tau apa sih kamu Yu soal cinta. Cinta mu itu buta! Dimana-mana lebih baik Damar yang anaknya Pak Lurah dibanding bajingan keparat itu."
"Benar kata ayahmu."
"Setelah kamu lahirkan anak ini, kamu Ayah nikahkan sama Damar."
Rahayu menggeleng kuat-kuat. Dia memegang lengan ibunya. "Ibu.. ayu nggak mau. Ayu nggak mau nikah sama Bang Damar. Ayu maunya sama Bang Gani. Ayah anak Ayu."
Ibu Ayu menghempas gelendotan tangan Ayu dari lengannya.
"Sudah bagus Damar masih mau nerima kamu. Kamu itu harus bersyukur dapat calon suami kayak Damar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuhan Sayang Kamu
Teen FictionKisah yang kali ini akan bergulir memang sebatas kisah klise dengan dia yang menjadi sebab adanya kisah klasik ini. Dia yang menjadi alasan adanya pertanggung jawaban semesta atas candaannya yang tidak biasa. Sebelumnya terima kasih atas kehadiranny...