(11)

83 0 88
                                    

Cha Young menatap pantulan dirinya di depan cermin yang berada dikamarnya. Sebuah riasan yang tidak berlebihan sudah melekat pada wajahnya. Sesekali ia memutar tubuhnya ke kanan dan ke kiri hingga membuat terusan sederhana yang digunakannya ikut berputar.

"Apa berlebihan?" Gumamnya sembari menunduk menatap terusan yang dipakainya.

"Ataukah terlalu sederhana?" Cha Young kembali menatap cermin.

Cha Young menghela nafas panjanng dan menepuk pipinya dengan pelan. Ia merasa ada yang salah dengan dirinya saat ini. Ia hanya akan pergi makan malam di rumah mertuanya bersama keluarganya. Tetapi Cha Young seolah ingin terlihat cantik malam ini.

Cha Young tidak ingin terlihat bodoh jika pakaiannya terlalu berlebihan. Dan Cha Young tidak ingin dipermalukan jika pakaiannya terlalu sederhana. Cha Young hanya ingin dirinya terlihat sempurna. Di hadapan siapa? Orangtuanya? Mertuanya? Ataukah dihadapan Vincenzo?

"Apa aku harus menunggumu lebih lama lagi?" Cha Young dikejutkan oleh suara Vincenzo.

Perempuan itu segera menoleh dan menemukan Vincenzo sedang bersandar di samping pintu kamarnya yang terbuka lebar. Kapan laki-laki itu masuk? Kenapa Cha Young tidak mendengar suara pintu terbuka.

"Apa yang kau lakukan di sana?" Tanya Cha Young.

"Menunggumu selama dua jam." Jawab Vincenzo.

"Kita hanya akan makan malam keluarga dan kau menghabiskan waktu sebanyak itu untuk bersiap-siap. Kau tidak salah mengira jika ayahku seorang Presiden, kan?" Sindir Vincenzo.

Cha Young memicingkan matanya dan menatap Vincenzo dengan kesal. Ia tau bahwa Vincenzo tidak akan memujinya cantik atau sebagainya. Tetapi paling tidak, bisakah Vincenzo tidak menyindir usahanya untuk terlihat baik dihadapan kedua orangtua laki-laki itu?

"Lebih baik kau tutup mulutmu itu dan tunggu aku di mobil." Ujar Cha Young.

"Jika dalam waktu lima menit kau tidak datang, jangan salahkan aku jika kau harus pergi sendiri ke rumah ayahku." Kata Vincenzo dan kemudian segera meninggalkan kamar Cha Young.

"Ugh, si brengsek itu!" Geram Cha Young sembari membuat gerakan hendak memukul.

Ingin sekali ia memukul kepala Vincenzo dengan keras dan membuat laki-laki itu kesakitan. Setiap kata-kata yang dikeluarkan oleh Vincenzo selalu membuat Cha Young merasa kesal dan marah. Laki-laki itu tidak pernah bisa bicara dengan lebih lembut padanya.

Walau bagaimana pun, Cha Young adalah seorang perempuan, kan?

Cha Young segera mengambil tasnya di atas tempat tidur dan menyusul Vincenzo di luar. Bukan tidak mungkin jika Vincenzo meninggalkannya begitu saja karena terlalu lama menunggu.

Cha Young membuka pintu rumah dan terkejut ketika melihat Vincenzo sedang berdiri berhadapan dengan In Yeop. In Yeop berpenampilan seperti biasanya dan tetap terlihat tampan. Apalagi laki-laki itu menatap Cha Young dengan senyuman hangatnya.

"In Yeop-ah.." Sapa Cha Young sembari keluar dan menutup pintu rumah.

"Eo, Cha Young-ah.." Balas In Yeop.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Cha Young.

"Tadinya aku pikir kau ingin ke club hari ini. Mengingat kau sudah cukup lama tidak pergi ke club. Tetapi sepertinya kalian akan pergi." Jawab In Yeop dengan salah tingkah.

Ketika melihat Vincenzo yang terlihat sangat tampan dan melihat Cha Young yang terlihat sangat cantik, membuat In Yeop merasa aneh. Ia tidak menyukainya, tetapi sepasang suami istri itu terlihat sangat serasi. Mereka seolah memang diciptakan untuk bersama.

Pucha PuchaWhere stories live. Discover now