(27)

94 0 73
                                    

In Yeop turun dari mobilnya dan menatap pintu rumah Vincenzo dan Cha Young yang tertutup rapat. Pikiran In Yeop sedang berkecamuk saat ini. Tiba-tiba saja Cha Young menghubunginya dan mengajaknya makan malam bersama di rumah mereka.

In Yeop tentu saja tidak langsung menerima ajakan tersebut. Ia menolaknya mentah-mentah. Tetapi Cha Young terus memaksanya dan mengatakan padanya bahwa ada sesuatu yang ingin dikatakannya.

Apa?

In Yeop menjadi sangat gugup dan takut. Bagaimana jika Vincenzo mengatakan semuanya pada Cha Young? Tentang In Yeop yang menjebak Cha Young saat itu. Bagaimana jika Cha Young marah dan membencinya?

In Yeop akan menerima apapun itu kemarahan Cha Young. Tetapi tidak dihadapan Vincenzo. In Yeop tidak mau Vincenzo menertawakan dirinya yang dibenci oleh Cha Young. Vincenzo pasti merasa senang.

Helaan nafas panjang terdengar dari mulut In Yeop. Laki-laki itu berdiri tepat di depan pintu rumah. Ia sudah tidak bisa mundur lagi. Apapun yang terjadi di dalam sana nanti, In Yeop harus menghadapinya.

Akhirnya In Yeop menekan bel dan menunggu hinga pintu rumah dibuka. Kembali terdengar helaan nafas yang begitu panjang.

"In Yeop-ah!" Sapa Cha Young ceria saat membuka pintu.

"Oh, Cha Young-ah.." Balas In Yeop dengan tersenyum kecil.

"Masuklah." Ajak Cha Young sembari membuka pintu lebih lebar.

In Yeop tidak melihat tanda-tanda keberadaan Vincenzo. Namun hal tersebut tidak membuatnya merasa tenang. In Yeop justru semakin bertambah gelisah.

"Ada apa? Kau terlihat tidak nyaman." Ujar Cha Young. Mereka sedang dalam perjalanan menuju ruang makan.

"E–eo? Tidak. Aku baik-baik saja." Kilah In Yeop.

"Dimana suamimu?" Tanya In Yeop mencoba terdengar tidak peduli.

"Vincenzo–"

"Sayang.."

Vincenzo tiba-tiba datang entah darimana dan langsung menghampiri Cha Young. Setelah menyapa perempuan itu dengan panggilan sayangnya, Vincenzo memeluk pinggang Cha Young dan mengecup pelipisnya.

Mata Vincenzo menatap In Yeop seolah sedang mengejek laki-laki itu. In Yeop dengan segera mengalihkan pandangannya. Tidak ingin membiarkan Vincenzo menang dengan melihat wajah cemburunya. Sial.

"Temanmu sudah datang." Kata Vincenzo dengan tersenyum.

"Apa kabar, In Yeop-ssi?" Sapa Vincenzo.

"Aku baik." Balas In Yeop singkat.

"Duduklah, In Yeop-ah." Ujar Cha Young saat mereka sudah sampai di ruang makan.

Vincenzo duduk berdampingan dengan Cha Young sedangkan In Yeop tepat di hadapan mereka. Bibi Kim menyiapkan berbagai macam makanan. In Yeop dapat melihat ada makanan kesukaannya di sana.

"Aku meminta Bibi Kim memasak makanan kesukaanmu." Ucap Cha Young.

In Yeop mengangguk dan tersenyum. Ia tentu sudah mengetahuinya tanpa Cha Young memberitahu.

"Jadi, bisakah aku mengetahui apa yang ingin kau katakan?" Tanya In Yeop.

Selama ini, In Yeop selalu betah berada di dekat Cha Young. Namun malam ini semua terasa berbeda. In Yeop merada tidak nyaman. Walaupun In Yeop tau semua itu karena keberadaan Vincenzo.

"Kenapa harus terburu-buru? Kita bisa makan terlebih dahulu." Kata Vincenzo menjawab pertanyaan In Yeop. Cha Young mengangguk seolah menyetujui ucapan suaminya.

Pucha PuchaWhere stories live. Discover now