(31)

97 0 95
                                    

Cha Young merasa panik saat melihat Vincenzo datang menghampirinya. Tidak, sepertinya bukan itu niat laki-laki itu mendatanginya. Vincenzo mungkin ingin membayar makanan yang telah mereka pesan. Tetapi saat ini tidak ada In Yeop. Cha Young tidak tau apa yang harus dilakukannya.

Cha Young tidak mungkin jika tiba-tiba meninggalkan meja kasir begitu saja. Di saat tatapan Vincenzo yang tampak tidak lepas darinya. Dan ia juga tidak mungkin memanggil pelayan lain untuk melayani Vincenzo di kasir.

"Kau senang setelah pergi dari rumah?" Suara Vincenzo membuat Cha Young mendongak untuk menatapnya.

"Aku menanyakan pertanyaan bodoh, kan? Tentu saja kau merasa senang. Kau bisa bersama laki-laki manapun yang kau inginkan."

Cha Young kembali menundukkan kepalanya. Mencoba mengabaikan semua kata-kata kasar Vincenzo padanya. Cha Young tidak ingin berbicara karena ia takut akan menangis setelah membalas ucapan Vincenzo.

"Kau bahkan tidak berpikir dua kali saat aku mengusirmu. Apa kau begitu ingin keluar dari rumah itu? Kau seharusnya mengatakannya padaku! Karena aku tidak akan menahan perempuan pembohong sepertimu untuk berada disisiku!"

Cha Young masih terus diam dan enggan menatap Vincenzo. Memejamkan matanya dan mencoba menghalau airmata yang hendak menetes. Ia tidak ingin menangis dihadapan Vincenzo. Ia tidak ingin Vincenzo melihatnya terluka.

"Sekarang kau tidak ingin berbicara denganku? Kau benar-benar perempuan yang tidak tau diri, Hong Cha Young. Ayahku sangat menyayangimu, tetapi kau dengan tega menipuku." Suara Vincenzo terdengar kasar dan terluka di saat yang bersamaan.

Cha Young tidak dapat menahan airmata yang mengalir diwajahnya. Seandainya Kiho masih ada, Cha Young yakin pria itu tidak akan menuduhnya seperti apa yang Vincenzo lakukan. Kiho akan memberikannya waktu untuk menjelaskan semuanya.

Seandainya saja Vincenzo memiliki sedikit sifat sabar yang dimiliki Kiho, kehidupan rumah tangga mereka tidak akan hancur seperti ini. Mereka pasti akan baik-baik saja dan tidak akan ada kesalahpahaman yang terjadi.

"Kau benar-benar tidak mengandung anakku, kan?" Tuduh Vincenzo.

Cha Young mendongak dan menatap Vincenzo. Membiarkan laki-laki itu melihat dirinya yang terluka akibat semua ucapan kasarnya. Tetapi Cha Young merasa Vincenzo tidak akan pernah melihat itu semua. Laki-laki itu terlampau membencinya.

"Apa itu anak Hwang In Yeop?" Tanya Vincenzo.

Vincenzo merasa tubuhnya terlonjak ke belakang akibat dorongan seseorang. Saat ia menoleh, ia menemukan In Yeop yang menatapnya dengan tajam.

"Jika Cha Young mengandung anakku, sudah dari awal aku akan mengambilnya darimu!" Ucap In Yeop marah.

"Kenapa kau marah pada Vincenzo?! Wajar saja jika dia melakukan itu karena Cha Young telah membohonginya!"Ga Young berdiri di samping Vincenzo dan membelanya.

In Yeop mengepalkan tangannya dan menatap Ga Young dengan sangat marah. Ia menahan dirinya untuk tidak menampar perempuan itu. Seperti apa yang Ga Young lakukan tadi di kamar mandi.

"Kau adalah laki-laki bodoh yang pernah aku kenal. Kau tidak mempercayai seseorang yang begitu tulus padamu. Tetapi kau mempercayai iblis yang berkeliaran di sekitarmu." Kata In Yeop sembari menatap Vincenzo dan Ga Youngbergantian.

"Aku benar-benar menantikan hari dimana kau menangis dengan penuh penyesalan, Vincenzo-ssi."

"Jangan dengarkan dia, Vincenzo-ya. Ayo, kita pergi."

Ga Young meletakkan uang puluhan ribu won di meja kasir. Kemudian menarik Vincenzo untuk meninggalkan cafe In Yeop. Ia tidak ingin In Yeop mengatakan kalimat-kalimat yang akan membuat Vincenzo curiga.

Pucha PuchaWhere stories live. Discover now