(35)

299 0 171
                                    

Cha Young terbangun saat merasakan bahwa hari sudah berganti dan matahari sudah semakin tinggi. Saat membuka matanya, Cha Young terkejut ketika mendapati Vincenzo sudah berada di atasnya. Laki-laki itu tersenyum dengan sangat tampan.

"Aku mencintaimu." Ucapnya.

Cha Young terpaku. Apa yang baru saja Vincenzo katakan? Apa ia bermimpi? Tetapi kenapa rasanya sangat nyata? Atau ia salah mendengar karena baru bangun tidur?

"Apa yang kau katakan?" Tanya Cha Young.

"Aku mencintaimu, Song Cha Young." Ulang Vincenzo dengan suara tegas.

Cha Young tidak dapat merasakan perasaan apapun selain bahagia. Mendapati kenyataan bahwa Vincenzo mencintainya membuat dunia Cha Young seakan jungkir balik. Sedikit berlebihan namun itulah yang Cha Young rasakan.

Cha Young berniat untuk membalas pernyataan cinta Vincenzo. Namun rasa mualnya lebih mendominasi, hingga membuatnya mendorong Vincenzo menjauh darinya. Cha Young menuruni tempat tidur dan berlari kecil menuju kamar mandi.

Seperti biasa, tidak ada yang dimuntahkannya selain cairan bening dalam jumlah sedikit. Cha Young berharap Vincenzo tidak menyusulnya dan melihatnya dalam keadaan menjijikkan seperti ini.

"Kau mual?" Tanya Vincenzo yang berada di belakangnya dan seolah meruntuhkan harapannya.

"Morning sickness." Jawab Cha Young setelah mengusap mulutnya menggunakan handuk.

"Wajahmu pucat. Sejak kapan kau mengalaminya?" Vincenzo membawa Cha Young keluar dari kamar mandi.

"Setelah pertengkaran kita."

"Sial! aku memang biadab" Umpat Vincenzo.

"Aku sudah katakan padamu untuk berhenti mengumpat di depan anak kita." Omel Cha Young.

"Bagaimana aku tidak mengumpat? Kau berbohong pada dokter saat itu. Itu karena aku jahat" Tukas Vincenzo.

"Aku hanya tidak ingin kau menuduhku mencari perhatianmu." Kata Cha Young membela diri.

"Sial. Sial. Sial!" Geram Vincenzo.

Namun kemudian Vincenzo menarik Cha Young ke dalam pelukannya. Tidak memperdulikan tubuh telanjang Cha Young yang membuat kejantanannya kembali berdiri.

"Maafkan aku. Aku benar-benar mengacaukan segalanya." Bisik Vincenzo.

"Berhentilah minta maaf. Aku baik-baik saja."

"Apa yang harus aku lakukan untuk menghilangkan lukamu, Cha Young-ah? Apa yang harus aku lakukan agar kau tidak pernah mengingat luka yang aku berikan?" Tanya Vincenzo. Suaranya terdengar sedih.

Cha Young melepaskan pelukan Vincenzo dan tersenyum pada laki-laki itu. Ia berharap senyumannya dapat menenangkan Vincenzo.

"Aku mencintaimu." Ucap Cha Young.

"Aku mencintai semua yang ada pada dirimu. Bahkan termasuk luka yang kau berikan padaku. Karena itu berhentilah meminta maaf. Semua yang sudah terjadi hanyalah masa lalu dan aku tidak peduli tentang masa lalu."

"Tetapi masa lalu itu bisa membuatmu sedih jika mengingatnya." Kata Vincenzo.

"Aku akan melupakannya jika kau mengatakan kata cinta setiap hari." Sahut Cha Young.

"Benarkah?"

"Tentu saja. Karena otakku sangat kecil dan kata cinta darimu sangat besar. Sehingga otakku hanya mampu menampung kata cinta darimu. Dia tidak akan bisa memikirkan hal yang lainnya." Ujar Cha Young membuat Vincenzo tertawa.

"Berhentilah merasa bersalah. Aku mohon. Lagipula semua yang sudah kau lakukan sangat besar. Kau membuatku sangat terharu saat meminta maaf pada Hye Mi eomma dan bisa meganggapnya ibu kandungmu sendiri." ujar Cha Young sembari mengusap pipi Vincenzo.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 14, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Pucha PuchaWhere stories live. Discover now