(19)

121 0 62
                                    

"Vincenzo-ssi.." Panggil Cha Young sembari masuk ke dalam ruangan Vincenzo.

Vincenzo menoleh dan terkejut melihat kehadiran Cha Young. Pasalnya Vincenzo sudah berpesan kepada perempuan itu untuk berdiam diri di rumah. Vincenzo merasa bahwa keadaan di luar sangat berbahaya. Ia tidak mau apa yang terjadi pada Kiho, terjadi pula pada Cha Young.

"Apa yang kau lakukan disini, Cha Young-aj?" Tanya Vincenzo sembari berdiri.

"Kau disini, Ga Young-ssi." Cha Young mengabaikan pertanyaan Vincenzo dan menatap Ga Young.

"Ya. Tetapi sekarang aku sudah mau pulang." Kata Ga Young sembari berdiri.

"Kenapa? Apa aku menganggu waktu kalian?" Tanya Cha Young dengan sinis.

Perempuan itu berdiri di samping Vincenzo. Menatap suaminya itu dan Ga Young secara bergantian.

"Aku pikir mungkin akulah yang akan mengganggu kalian. Kau datang ke sini untuk menemui Vincenzo, kan?" Jawab Ga Young dengan tak kalah sinis.

"Tentu saja aku datang untuk menemui suamiku." Sahut Cha Young.

Ga Young merasa kesal mendengar Cha Young menyebut Vincenzo sebagai suaminya. Walaupun Ga Young tau bahwa hal tersebut benar adanya.

"Aku akan datang lagi nanti dengan membawa lamaran pekerjaan, Vincenzo-ya." Ucap Ga Young sembari menatap Vincenzo.

"Eo. Tidak perlu terburu-buru." Balas Vincenzo.

"Aku pulang dulu, Vincenzo-ya." Pamit Cha Young.

"Hati-hati di jalan." Pesan Vincenzo.

Ga Young mengangguk dan segera meninggalkan ruangan Vincenzo. Tanpa berpamitan dan menghiraukan keberadaan Cha Young. Cha Young menatap kepergian perempuan itu dengan kesal.

Cha Young benar-benar tidak suka melihat Ga Young yang selalu berada di dekat Vincenzo. Seolah perempuan itu ingin menguasai Vincenzo dan menjauhkan laki-laki itu darinya. Ia tidak cemburu.

Sungguh.

Cha Young. Hanya. Tidak. Suka.

"Yah." Panggil Vincenzo sembari mencolek lengan Cha Young. Cha Young tersentak dan segera menatap Vincenzo.

"Kenapa kau menatap kepergian Ga Young sampai seperti itu?" Tanya Vincenzo.

"Aku? Kapan aku melakukannya?! Kenapa juga aku harus menatapnya?!" Suara Cha Young berubah ketus membuat Vincenzo menatapnya dengan bingung.

"Kenapa menatapku seperti itu?!" Sungut Cha Young.

"Apa kau mendapatkan tamu bulananmu? Kenapa sensitif sekali?" Kata Vincenzo dengan ngeri. Cha Young hanya mendengus dan mengalihkan pandangannya.

"Ada apa kau kemari?" Tanya Vincenzo kemudian.

"Sialan, apa kau melupakan janjimu untuk menemui eommonim hari ini?" Umpat Cha Young.

"Wow! Wow! Tenang, Cha Young-ah. Ada apa denganmu? Kau tiba-tiba menjadi begitu kesal denganku. Aku tidak melupakannya. Aku hanya berpikir bahwa aku akan ke sana tanpamu. Kau akan ikut denganku?" Vincenzo tidak dapat menahan senyum gelinya. Ia merasa istrinya bersikap sangat aneh.

"Tentu saja aku akan ikut! Atau kau berencana mengajak Ga Young ke sana?!" Tuduh Cha Young.

Vincenzo memicingkan matanya dan menatap Cha Young dengan selidik. Apakah Cha Young memang sedang merasa kesal padanya? Atau Cha Young merasa sensitif terhadap Ga Young? Kenapa? Cha Young cemburu?

Vincenzo menahan tawanya yang hendak meledak. Tidak mungkin jika Cha Young cemburu, kan? Tetapi jika tidak, Cha Young tidak mungkin menjadi sensitif seperti ini. Mengetahui kemungkinan bahwa Cha Young cemburu pada Ga Young, membuat Vincenzo merasa senang.

Pucha PuchaWhere stories live. Discover now