Rasa kesal

372 56 5
                                    

Hallo, selamat membaca, maaf kalau ada typo ya, jangan lupa vote sama coments oke ❤️
Hope you enjoy ❤️✌️








Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Mata Chimon melotot begitu ia melihat tulisan barber shop. "Lo gila, ngapain ngajak gue ke sini?" tanya Chimon emosi.

Sepanjang jalan pun, Chimon terus menyumpah serapah Nanon, sampai Nanon panas telinga karena mendengar ucapan-ucapan kasar Chimon.

"Beternak kuda. Ya mau potong rambut lah, kok lu goblok sih?" Akhirnya Nanon bisa meluapkan emosinya setelah di tahan.

Chimon malah memutar bola matanya, lalu menaruh kedua tangan di depan dada dengan cara di silang.

"Jadi, gue di suruh nganter Lo buat potong rambut? Lo gak punya temen?" tanya Chimon.

Tanpa basa-basi Nanon menarik tangan Chimon Masuk ke dalam barber shop itu. Nanon dengan cekatan langsung menyuruh Chimon duduk dan di tangani oleh karyawan salonnya.

Dari kaca, Chimon terlihat sangat emosi dengan Nanon yang menunggunya. Selain di potong rambut, Nanon menyuruh karyawan untuk mengubah warna rambut Chimon menjadi hitam. Itu juga yang membuat Chimon kesal berkali lipat.

Waktunya cukup lama, Nanon sendiri sampai bosan menunggu. Pria lesung pipi itu menghampiri Chimon dan bersandar di tembok pinggir Chimon.

"Lama ya," celetuk Nanon.

Tentu saja itu memancing emosi Chimon, yang senan tiasa mengeluarkan kata-kata mutiaranya yang ramah lingkungan.

"Elu yang ngajak gue ke sini ya bangsat!" caci Chimon.

Nanon terkekeh, lalu memajukan wajahnya mendekat ke arah Chimon. "Siapa suruh, Lo ngelanggar aturan. Dari pada lu di gundulin sama Bu Kapook, kan? Gue baik ngajak Lo ke sini, supaya rambut Lo rapi," jelas Nanon.

Chimon tak menghiraukan ucapan pria di sampingnya, karena terlanjur kesal dengan perbuatan Nanon.

Si ketua kembali pada tempat semula, dan bermain HP.

Setelah beberapa menit, akhirnya Chimon sudah selesai dan tampil dengan gaya baru, yang membuat Nanon terpanah.

Selama ia melihat Chimon selama ini di sekolah, ia baru sadar bahwa Chimon memiliki wajah yang sangat tampan. Ketampanannya tertutup oleh ulahnya.

"Puas Lo?" tanya Chimon masih kesal.

"Lo ganteng," gumam Nanon.

"Brengsek, beraninya Lo bilang gitu," hardik Chimon.

"Harusnya Lo berterima kasih sama gue!"

"Buat apa setan, ini namanya pemaksaan bego."

Nanon membalikkan tubuh Chimon agar menghadap kaca. Chimon memperhatikan wajahnya, yang menurutnya terlhat lebih fresh. Karena selama rambut blonde, ia merasa wajahnya pucat.

Bertukar rasa {NAMON}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang