Haiii... Heheh aku double update, karena besok dan seminggu ke depan sampai Kamis lagi aku kayanya gak bakal up, karena di klinik, jadi aku kasih double hari ini.
Jangan lupa vote sama komen ya, hope you enjoy to reading my story' oke! ❤️
Sampai di sekolah, Chimon tanpa basa-basi
melengos pergi meninggalkan Nanon yang masih duduk di motornya. Tadinya Nanon akan diam saja, tapi ia langsung bergegas, begitu melihat dari atas ada sebuah pot yang melayang akan jatuh, tepat di atas kepala Chimon.Nanon bergegas membuka helm dengan cekat, kemudian menarik tangan Chimon sehingga pria mungil itu tertarik ke arah Nanon.
'Prak!'
Pot tanah itu hancur berkeping-keping dan membuat tanah yang di dalam dan bunga berserakan. Tapi, bukan itu yang membuat keduanya syok, melainkan.
Kedua bibir mereka beradu saling menempel. Dan itu, Chimon posisinya ada di atas Nanon, karena tarikan tadi, yang membuatnya jatuh di atas tubuh Nanon.
Persis di atas dan tanpa jarak sedikitpun, benar-benar menempel.
Itu membuat Chimon sangat terkejut dan bangkit dari atas tubuh Nanon. Tapi, tangan Nanon menghalang punggung Chimon agar pria itu tidak kemana-mana.
Urang saja, sekolah sudah benar-benar sepi, tidak ada siapapun di sana.
"Apa sih gila!" pekik Chimon memberontak.
Nanon tersenyum smirk.
"Bibir Lo manis juga," lirih Nanon.
Tangan Chimon hampir menggeplak mulut Nanon, tapi Nanon dengan cepat menahan dan membiarkan bibir mereka beradu, lagi.
Untuk kedua kalinya di waktu yang sama, Nanon dan Chimon menautkan bibirnya.
Tapi, kali ini bukan sekedar menempel, Nanon berani menyusuri dalam mulut Chimon menggunakan lidahnya, membuah si pria yang ada di atasnya tidak bisa berbuat apa-apa, selain membalas lumatan itu.
Tautan mereka terlepas saat Chimon membalas Nanon. Tentu saja pria itu menggubris, karena saat ia sudah menikmati, kenapa Nanon melepaskan.
Chimon berdiri dan di ikuti Nanon. Nanon bukannya ingin melepaskan, hanya saja ia sadar, bahwa masih di area sekolah, dan bisa saja satpam yang berjaga menemukan mereka.
"Sinting Lo!" maki Chimon entah ke sekian kali hari ini.
Pipinya sudah memerah kali ini, bibirnya masih basah karena lumatan yang Nanon berikan. Pria itu melengos lagi pergi dan masuk ke dalam mobil.
Di dalam mobil, Chimon memegang bibirnya, lalu tersenyum kilas. Tapi, ia ingat bahwa Nanon melepas begitu saja saat ia sedang menikmati.
"Lelaki brengsek," ujarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertukar rasa {NAMON}
Novela JuvenilRasa sakit yang selama ini Nanon rasakan, ternyata bukan penyakit yang Nanon alami. Melainkan, Nanon mendapat transferan rasa sakit dari apa yang Chimon alami. Nanon si pria tampan sejuta penggemar di sekolah, pintar, rajin dan ketua OSIS yang sanga...