I AM REVERSE FLASH.

Chapter 2

Setelah meninggalkan tempat itu aku berhenti disalah satu gang sepi yang ada dikota disana aku memikirkan perkataan dari orang yang menyebut dirinya Hero bernama kamui Woods.

"Dunia macam apa ini..Hero? Quirk? Jadi ini bukan di dunia Marvel atau DC? Sebenarnya apa yang terjadi disini? Sialan!"

Aku memukul dinding dengan keras dan membuat dinding tersebut retak karena perbuatanku.

Aku masih tidak bisa memahami nya kenapa aku bisa berada didunia ini dan kenapa aku menjadi Reverse Flash.

"Dia bilang dia Hero dan pria hiu tadi adalah villain apa aku harus menjadi Hero? Tidak aku sudah muak membantu orang lain sedari kecil aku selalu membantu orang tapi balasannya malah sebaliknya."

Seketika sebuah ide terlintas dipikiran ku aku tersenyum ketika memikirkan ide tersebut karena apa? Itu bisa saja menjadi ide bagus untukku.

"Yah begitu saja aku tidak perlu menjadi Hero lagipula kenapa aku harus menjadi Hero seperti mereka? Aku akan menjadi aku dan hanya aku yang boleh memerintah diriku ini"

Tapi sebelum itu aku harus memikirkan kondisi keuangan yang kumiliki sekarang karena aku secara tiba-tiba terjebak didunia yang aneh ini.

Aku langsung melepas kostum Reverse Flash dan ternyata terdapat cincin berbentuk petir yang terpasang di jari tengahku, langsung saja aku memasukkan kostum Reverse Flash kedalam cincin yang ada dijariku.

Setelah memasukkan kostumnya aku langsung mengecek kantong celana pendekku dan untung saja dompetku ada didalam kantong celanaku.

"Untung saja benda ini ada didalam celana tapi sebentar kenapa aku memakai kaos oblong dan celana pendek? Biarlah yang terpenting sekarang adalah uang aku harus pergi ke bank apakah aku bisa menukarkan rupiah ke yen."

Aku pun langsung berjalan keluar dari gang dan mencari bank terdekat disekitar sini.

Suasana kota masih sangat ramai banyak pohon sakura yang bermekaran menambah pemandangan kota menjadi indah untuk dilihat.

Tak jarang aku pun melihat beberapa warga yang memiliki wujud yang cukup unik dan tak biasa dari manusia umumnya.

"Tapi kalo dipikir lagi ada sesuatu yang aneh kenapa aku bisa berbahasa Jepang dan mengerti huruf Jepang? Padahal aku tak pernah mempelajari bahasa negara sakura ini...ah bodo amat lah yang penting cari bank dulu."

Hampir 20 menit aku berjalan dari gang tempat ku berganti pakaian lalu aku tak sengaja melihat bank didepanku, aku pun langsung berlari tanpa menggunakan speedforce berlari seperti manusia normal.

Ketika sampai aku langsung masuk kedalam bank dan aku cukup beruntung karena didalam tidak cukup ramai hanya ada beberapa orang saja yang mengantri.

"Oke saatnya mengantri dibelakang wanita yang...kenapa rambut wanita itu sangat merah menyala? Mungkin itu sesuatu yang disebut quirknya"

Aku pun mengantri dibelakang wanita itu dan menunggu giliranku tiba.

Jujur saja aku cukup bosan mengantri apalagi hpku saat ini tidak ada hanya ada dompet saja.

Saat sedang mengantri tiba-tiba wanita didepanku menyibakkan rambutnya dengan pelan tapi beberapa rambutnya mengenai lenganku dan itu panas!

"Ouch ouch nona hati-hati rambutmu sangat panas apa rambutmu itu api atau apa? Kenapa bisa sangat panas sekali?!"

Sumpah itu panas pake bingitzzz rasanya seperti lengan kalian dibakar menggunakan korek selama beberapa detik.

"Hah?! Kau mengatakan sesuatu?"