ALIGAR 13

9 2 0
                                    

Nona kenapa Anda seperti gravitasi? Anda tau  Saya tidak mampu menahat tarikan yang Anda berikan.
~ Edgar ~
.
.
.
.


Alin menatap danau didepannya dengan kagum, danau ini tidak kalah cantik dari taman tadi bahkan sangat banyak jenis tanaman air di danau sana, airnya jernih bahkan kita bisa bercermin di sana, sungguh indah tapi langkah Alin terhenti saat melihat ada tiga lelaki di sana.

"Ada apa Nona?" tanya Edgar saat menyadari Alin berhenti.

Alin tidak menjawab, ia menatap ketiga lelaki itu yang masih sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Edgar yang mengerti langsung menarik tangan Alin dengan lembut membawa gadis itu mendekat kearah ketiga orang yang sedari tadi ia perhatiin.

"Tida perlu takut, mereka tidak memakan manusia," gurau Edgar yang di hadiahi cubitan dari Alin.

"Aduh aduh, hentikan Nona manis atau saya akan membalas anda,"

Alin yang melihat seringaian yang Edgar berikan sepontan memundurkan dirinya, tapi tangannya langsung di tarik lagi oleh Edgar. Ditengah ketakutannya Alin mengernyit saat Edgar tiba-tiba tertawa.

"Ahh wajah Anda sangat lucu Nona, jika saya membawa cermin akan Saya tunjukkan kepada Anda,"

Alin yang mendengarvitu mendengus kesal lalu menendang kaki Edgar yang kali ini benar-benar membuat lelakibitu menjerit sakit.

"Rasakan, siapa suru jahil," kata Alin yang sekarang sudah beralih memukul Edgar.

Alin yang sedang fokus memukul Edgar tidak menyadari lelaki itu sudah mengambil ancang-ancang.

Hap

Alin membelak kaget, ia belum menyadari posisinya sekarang yang mana kini Edgar sedang menindih tubuhnya.

"Saya tidak menyangka Anda sangat kuat," kata Edgar sambil tersenyum menatap wajah Alin yang berada di bawahnya.

Sesaat Alin terdiam, menatap pahatan wajah di atasnya yang sangat sempurna. Tunggu? Atas?

"Yak! Menyingkir," Alin terus berusaha mendorong tubuh Edgar tapi sepertinya sia-sia saja.

"Eh, anu lep-lepasin Edgar jangan di atas gue,"

"Kenapa? Saya suka seperti ini,"

Oh ya ampun, jelas lelaki itu suka karena menang banyak, sedangkan Alin yang ada rugi, rugi kalau dia sampai tau jantung Alin berdebar.

"Apa Anda sakit Nona?" tanya Edgar yang membuat Alin langsung menggeleng.

"Tidak, kenapa?"

"Jantungmu berdebar sangat kencang,"

'Damn! Edgar sialan' maki Alin dalam hati.

Sunggu sekarang Alin sangat malu, lelaki ini benar-benar keterlaluan dengan sekuat tenaga Alin mendorong Edgar hingga lelaki itu menjauh dari atasnya.

"Kau! -"

"Tuh! Tuh kan Edgarnya nyampe," teriak lelaki yang sedari tadi duduk bersila membuat yang lainnya menatap kearah mereka.

Lelaki itu lari menghampiri Alin dan Edgar di ikuti yang lainnya. "Kalian ngapain?"

Alin yang menyadari tatapan mereka langsung berdiri begitu juga Edgar. Alin yang merasa tidak nyaman berlindung di belakang tubuh tegap milik Edgar.

"Kemana aja lo?" tanya lelaki yang sedari tadi duduk di bawah pohon.

"Au nih ilang mulu kek bicah TK,"

ALIGAR #WRITONwithCWBP Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang