🌸Y I'M V ~ 32🌸

2.5K 175 7
                                    

~Firasat~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Firasat~

.

.

.

Entah kenapa hari ini di meja makan sangat canggung apalagi aura dingin serta permusuhan menguar dari dalam diri Verly, biasanya pasti ada aja yang ngajak ribut tapi sekarang? Ribut aja nggak malah Verly dan Veno terkesan datar, Verly dengan wajah dingin nya sedangkan Veno memasang wajah datar nya tapi beda sama hatinya dia terlihat gelisah, sedih, sesak dan marah ahh entahlah.
Apa yang terjadi sebenarnya sama Verly dan Veno? Pikir mereka.

"Ekhem kalian kenapa kok diem dieman" tanya mommy memecah keheningan, Ya emang mommy dan daddy baru pulang dari luar kota lagi tadi malam makannya mereka makan bareng bareng dimeja makan.

Verly bangkit dari duduk nya "Verly sudah selesai mom dad" pamitnya, setelah mencium pipi mommy daddy nya Verly langsung keluar begitu aja.
Jika kalian tanya dimana Vander? Dia sudah berangkat keluar kota pagi pagi sekali sedangkan Valenno dia menginap dirumah temannya.

Daddy pun menghela napasnya "Veno sebenarnya kalian ada apa sih, gak biasanya Verly kaya gitu, apa kalian berantem??"

Veno tak menjawab, dia langsung berdiri dari duduknya "Veno berangkat" pamitnya lalu keluar gitu aja setelah mencium ortunya.

Vano mengerutkan keningnya bingung "mereka kenapa sih? Aneh banget dah" batinnya lalu mengedikkan bahunya acuh.

"Sepertinya ada yang gak beres" batin Vixello.

"Vano juga berangkat deh mom dad"

"Vixel pamit mom dad"

Ucap mereka bareng.

"Yasudah hati hati ya" ucap mommy nya tersenyum miris.

"Mereka semakin menjauh ya? Ini semua gara gara anak sialan itu yang mempengaruhi anak anakku" Batin mommy geram.

"Mas aku sedih deh mereka gak bisa akur kaya dulu lagi" lirih mommy meneteskan air matanya, padahal kan anak anaknya dulu saling menyayangi, menjaga dan melindungi satu sama lain, tapi semua itu berubah saat mereka terhasut omongan wanita rendahan itu.

Daddy yang melihat istrinya sedih pun langsung memeluknya "sabar sayang suatu saat nanti pasti mereka balik kaya dulu lagi, kita doain aja yang terbaik"

"Iya mas, kalau misalnya wanita sialan itu sudah melewati batas aku gak akan segan segan lagi sama dia" balas mommy dengan tangan terkepal kuat.

Daddy hanya menatap istri nya ngeri "buset bini gw kalau marah serem juga ya ngalahin dedemit" batinnya.

.

.

.

Kini Verly sudah sampai di sekolah nya bersama Arlan, saat itu dipakiran juga sudah di penuhi dengan siswa/i dan inti Lecious.

"Ekhemm mau sampai kapan meluk aku kaya gini hm" suara serak Arlan membuyarkan lamunan Verly, dengan muka memerah Verly langsung turun dari motornya Arlan.

"AAAA PLIS SUARANYA KEK NGAJAK KAWIN NJIR" batin Verly berteriak.

Tanpa sadar muka Arlan sudah dekat di depan muka Verly.

Fyuhh

Arlan meniup muka merah Verly lalu terkekeh geli saat melihat wajah Verly yang makin memerah ditambah lagi matanya yang melotot lucu.

"Ih gemes rasanya pengen gw mutilasi" batin Arlan.

Gak tau aja mereka saat ini sedang jadi pusat perhatian termasuk inti Lecious.

"Shitt, kenapa rasanya sesak ya" batin Revo.

"Apa udah gak ada kesempatan lagi buat abang Queen?" Batin Veno menatap sendu Verly.

"Semuanya sudah berubah dan makin menjauh" batin Vano terkekeh miris.

"Kok nyesek ya liat adek sendiri lebih akrab ke orang lain" batin Vixello.

"Awas aja lo Ly, gw gak akan biarin lo menang dan rebut apa yang udah gw miliki sekarang" batin Vina menatap marah Verly saat matanya gak sengaja melihat kearah Revo dan 3V yang saat ini sedang menatap Verly.

"WOYYY UDAH DONG JANGAN UWU UWUAN DISINI" teriak Risky yang mengganggu acara tatap tatapan Verly dan Arlan.

"Ckck semut pengganggu" batin Arlan kesal.

"Udah ayo ke kelas" ajak Verly, mereka pun akhir menuju kelas  masing masing, tentunya Verly dkk diantar oleh Arlan dkk terlebih dahulu.

Di dalam kelas entah kenapa Verly merasa perasaannya gak enak, dia terlihat gelisah serta takut secara bersamaan.

"Ly lo kenapa" tanya Ocha.

Verly menoleh kearah Ocha, kini guru akan datang terlambat.

"Gatau kenapa hari ini perasaan gw gak enak banget" gelisah Verly sambil menggigit kuku panjangnya.

"Mungkin perasaan lo aja kali Li, gw juga ngerasain perasaan yang sama kaya lo Li" balas Leondra, tentunya kata terakhir dia ucapin di hatinya karna dia gak mau menambah beban pikirannya Verly.

"Iya kali ya"

"Ya semoga aja"

.

.

.

Jam istirahat sudah berbunyi, para siswa siswi sudah berhamburan keluar untuk sekedar mengisi perutnya yang kosong.

Seperti saat ini Verly dkk sudah makan dengan tenang bersama Arlan dkk.

Verly beranjak dari duduk nya dan pindah kepangkuan Arlan "eh" kaget Arlan yang dibalas senyuman polos oleh Verly.

"Dah lah jadi nyamuk lagi" batin mereka yang ada di situ.

"Kenapa hm" tanya Arlan mengusap kepalanya Verly.

Verly gak menjawab dia hanya menduselkan kepalanya di ceruk leher Arlan, entah kenapa dia berpikir ini hari terakhirnya dengan Arlan?.

Verly segera menepis pikiran buruknya itu lalu dia menatap Arlan polos "Gege janji ya jangan pernah tinggalin Lily"

"Gege gak janji sayang, tapi kenapa firasat gw akan terjadi sesuatu ya" lembut Arlan, tentunya kata terakhir hanya bisa dilanjutkan di dalam hati.

Mata Verly berkaca kaca "ihh Gege harus janji dulu sama Lily" rengeknya.

Arlan menghela napasnya lalu menatap Verly lembut "iya sayang... Gege janji"

"Jangan pernah tinggalin Lily
lily cinta Gege" lirih Verly yang membenamkan wajahnya ke dada bidang Arlan.

"I love too baby girl" bisik Arlan lembut.

Dari kejauhan terdapat seseorang yang menatap Verly benci.

"Liat aja gak lama lagi lo akan kehilangan orang yang lo sayang Verly" lirihnya pelan sambil bersmirk kecil tanpa ada yang tau.

.

.

.

Nah loh ada apatuh sebenarnya??

Siapin tisu ya gaes di part selanjutnya em maybe akan ada sedikit menguras air mata:v

Siapa kira kira yang punya niat jahat ke Verly ya?

SPAM KOMENT YOK👉🏻

Jangan lupa VOTMEN nya ya prenn:)

See you🤸








Yes I'm (Verly)Ne//ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang