🌸Y I'M V ~ 13🌸

4.9K 351 57
                                    

~Jealous?~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Jealous?~

.

.

.

Sedangkan disisi lain ada yang melihat adegan uwuan mereka ya siapa lagi kalau bukan inti Lecious dan satu orang yang menatap benci ke atah Verly.

"Gemoyy juga ya sih neklam kalau manja kek gitu" celetuk Julian tiba tiba yang membuat mereka mengalihkan atensi nya ke arah Julian.

"Wah wahh tumben lo muji, biasanya sering ngehina, jangan jangan lo..." Ucapan Ardhan terpotong dengan mata yang menyelidik ke arah Julian.

Plak

Julian memukul telunjuk Ardhan yang menunjuk kearahnya.

"Gosah ngadi ngadi deh lo" ketus Julian.

"Alahhh caper banget sih tuh cewe" julid Vano yang melirik sinis Verly, bahkan menyebut nama 'adik' nya aja dia gak sudi.

"Gw pernah bilang kan jangan terlalu membenci kalau kalian tau sebenernya percayalah kalian pasti akan sangat sangat menyesal bahkan gw gak yakin jika suatu saat nanti kalian minta maaf ke Verly dia bakal maafin kalian" dingin Alveren lalu pergi meninggalkan kantin, Al gak nyangka sama pemikiran abang dari Verly, bisa bisa nya dia membenci adeknya sendiri yang jelas jelas sedarah sama dia dan malah belain orang lain yang bahkan belum lama ini baru datang 'lagi' di kehidupan mereka.

Rasanya Al ingin banget keluar dari geng sampah milik Revo itu tapi masalahnya dia sudah janji sama Verly buat tetap berada di geng itu dan menjaga Revo dkk dari Vina yang ingin merusak persahabatan mereka dan menguras seluruh harta Revo dkk.

Revo dkk yang melihat kepergian Alveren hanya menatap nya dan terdiam.

"Gw sebenernya kenapa sih? Apa gw cemburu liat kedeketan Verly sama cowo lain ya? Dan perkatan dari Alveren juga bikin gw bingung anj" batin Revo frustasi yang sesekali melirik kearah meja Verly.

"Apa gw salah belain orang ya??" Batin Veno bingung.

"Maksud sih Al apaan sih gak jelas banget, mana sudi gw minta maaf ke sih jalang itu" batin Vano yang sedikit geram dengan perkataan Al.

"Maksud??" Batin Vixello bertanya tanya.

"Apa maksudnya, help me woyy otak gw ngebug nehh gara gara sering liatin bokong seksoy nya bu Lidia" batin Julian depresot. Btw bu Lidia itu guru muda terkiler yang memiliki badan ideal dan berisi.

"Otak udang gw tiba tiba ngelag bangsat" batin Ardhan.

"Hmm enakk susu kotaknya, nanti Leo minta beliin lagi ah sama Revo xixii" nah kalau ini nih siapa lagi kalau bukan Leo sih pecinta susu coklat, orang mah temen temennya lagi mikir perkataan Al tadi lah dia asik asikan sama susu kotaknya yang sesekali menyemil kentang goreng. Ciri ciri temen yang halal di penggal ya gini.

"Ckck awas aja lo Verly gw akan rebut semua yang lo miliki termasuk pacar lo itu, haha Verly Verly gw gak akan biarin hidup lo bahagia sedikitpun, gak akan pernah!!" Batin Vina tersenyum smirk dan menatap Verly penuh dengan kebencian.

Tanpa mereka sadari ternyata ada 2 orang yang mendengar batinan mereka walaupun dari jarak yang jauh.

"Hahha liat lah sih rubah itu akan membuat hidupku menderita, tapi sebelum itu aku lah yang akan membuat hidupmu menderita terlebih dahulu sebelum ku siksa sampai akar akarnya, cih mau main kok sama seorang pemain ratu gak cocok disandingin sama sampah" batin Seseorang 1.

Sedangkan seseorang ke 2 yang mendengar batinan nya Vina cuma berdecih dalam hati dan menahan amarah nya supaya tidak membuat kantin sekolah rusak karna nya.

"Gak akan gw biarin hidup jika lo nyakitin orang yang gw cintai" batinnya menggeram.

"Em kalian kenapa kok pada diam sih" tanya Vina lembut yang membuyarkan lamunan Revo dkk.

Revo menatap lembut sahabat kecilnya itu dan tersenyum kecil sambil mengelus rambut sebahu nya Vina "gapapa kok"

"Maaf ya pasti ini gara gara aku kalian berantem sama Al" lirih Vina dengan mata berkaca kaca.

Revo menempatkan jari telunjuknya di bibir milik Vina "Sttt ini bukan salah kamu kok jadi kamu jangan salahin diri kamu lagi, oke?" Tegasnya yang membuat Vina mengangguk cepat, Revo dkk terkekeh geli saat melihat Vina yang begitu lucu dimatanya.

"Iya lagian sih Al nya aja yang baperan, cewe jalang kok di bela" timpal Vano sambil melirik sinis Verly.

"Ih kak jangan gitu, biar bagaimanapun sikap Verly dia kan tetap adik kakak" peringat Vina sok lembut.

"Cih dia bukan adik aku, adik aku cuma satu yaitu kamu Vina" lembut Vano yang di setujui oleh Vixello dan Veno.

Vina meneteskan air mata bahagianya "makasih ya kak, disaat aku terpuruk kakak kakak selalu ada buat aku" lirihnya.

Revo mengusap air matanya Vina "seorang ratu gak pantes netesin air matanya kecuali air mata kebahagiaan" Vina cuma mengangguk dan menunduk tanpa ada yang tau Vina mengeluarkan smirk kecilny.

"Hahha liatlah Verly cowo yang lo cintai dan abang abang lo sudah ada dipihak gw" batinnya senang.

Sedangkan di meja nya Verly dkk

"Ih apaan sih jijik gw liat sih Revo bucin ke Vinajing" ketus Cristalline melirik sinis kedua sejoli itu.

"Tau eww kalau gw mah lebih shipper ke sih AlanVerly ya daripada anjing anjing itu" timpal Ocha.

"Hiks... Mikisih yi kik kikik kikik silili idi biit iki siit iki tirpirik, alah drama yang bagus kalau masuk film azab boleh juga tuh pasti langsung lolos casting" cibir Verly yang masih ada dipangkuan nya Arlan.

Arlan menepuk pelan bibirnya Verly "eh gak boleh ngehina"

Ucapan Arlan membuat Verly melotot garang

"Ma.."

"Kalau mau ngehina jangan tanggung tanggung langsung aja dibunuh gitu maksudnya sayang" potong Arlan.

"Oh gitu tapi gak seru ah kalau aku gak siksa batin sama psikis nya" santai Verly yang membuat  mereka bergidik ngeri.

"Dasar pasangan psyco" batin mereka.

.

.

.

Hello author double up nih
👉🏼👈🏼

Nulis juga butuh tenaga loh

Ayo dong Votmen nya

Jangan jadi pembaca gelap ya readers:)

Spam next kuy👉🏼

Vote : 50
Comment : 50

Kalau mencapai target author double up deh✌️

Ok dah lanjut besok lagi ya

See you🤸

Yes I'm (Verly)Ne//ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang