🌸Y I'M V ~ 44🌸

3K 187 17
                                    

~Penyiksaan~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Penyiksaan~

.

.

.

Warning⚠️
Di part ini ada adegan kekerasan ya jadi harus siap mental jika tak kuat dengan berbau darah kalian bisa skip part ini oke.

.

.

.

Di mansion Abigail kini suasana tengah tegang, sekarang mereka sedang berkumpul di ruang tamu.

"Ekhem aku akan memberi sedikit pelajaran buat mereka" ucap Verly datar yang sebenarnya bermaksud minta ijin ke ortu Verly buat menyiksa anak mereka.

"Hiks jika itu yang bisa ngobatin rasa sakit hati kamu kami setuju sayang" nangis mommy Verly.

"Mereka pantas buat mendapatkan nya" timpal Vander mengepalkan kedua tangannya, dia sangat mengingat karna ulah mereka lah adik kesayangan nya itu harus menderita sakit fisik dan batin.

"Apapun yang bisa buat kakak bahagia Enno akan mendukung" ucap Valenno.

"Yah daddy akan mendukung keputusan mu sayang toh mereka sudah kelewatan batas padahal daddy sudah menasehati mereka tapi mereka tidak mau mendengarnya" ucap daddy Verly memijat pangkal hidungnya, dia sekarang sedang pusing melihat ke tiga anak nya itu yang kelakuannya kaya setan, anak siapa sih itu, pikirnya.

Verly tersenyum tipis "terima kasih dan maaf karna aku nanti bakalan buat anak kalian sedikit menderita"

"Setelah ini aku akan kasih tau rahasia besar yang selama ini aku tutupi dari kalian"

.

.

.

Di ruangan yang minim cahaya kini terdapat beberapa setan eh maksudnya manusia tak tau diri yang sedang terikat.

Byurr

Verly menyiram mereka dengan air comberan yang membuat mereka langsung bangun.

Mereka melihat ada Verly dkk yang berada diruangan itu, Verly dkk hanya menatap mereka datar.

"AKHH LEPASINN" teriak Vina berontak yang membuat ikatan tali nya mengencang.

"MAU APA LO BITCH, GW GAK PUNYA SALAH SAMA LO" teriak Vira.

Reon memandang Verly "para hama ini mau kita apakan princess?" Tanya nya lembut.

"Emm sepertinya bermain sedikit gapapa kan? apalagi bermain dengan mental mereka" balas Verly tersenyum smirk.

Mereka yang mendengar itu langsung bergidik ngeri saat melihat sisi aslinya Verly, tak terkecuali abang abangnya yang kini hanya bisa menatap Verly penuh penyesalan.

Yes I'm (Verly)Ne//ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang