Setelah selesai mengobati luka Jeffrey, Jenna menyuruh pemuda itu untuk pulang. Dengan berat hati Jeffrey pun pergi atas suruhan Jenna.
Melihat Jeffrey yang sudah pergi, Jenna kembali masuk sambil menenteng kotak p3k nya.
Baru masuk ke dalam Jenna di buat kaget saat mama nya berdiri di hadapannya.
"Astaga ma, kaget tau!" Kesal Jenna lalu berjalan melalui Dara.
"Jenna, kamu kenal dia darimana? Dan bagaimana bisa?"
Pertanyaan Dara membuat Jenna mengeryit bingung. "Bukannya tadi Jenna bilang kalo dia temen sekolah Jenna? Kenapa nanya lagi sih?"
Dara menghela nafas dan memegang kedua pundak Jenna. "Kamu ga ada hubungan apa-apa sama dia kan?"
"Ya nggak lah ma, dia cuma temen Jenna. Lagian mama tau sendiri kalo Jenna udah punya Javian."
Dara menghela nafas lalu mengangguk, "Baguslah, mama minta kamu jangan terlalu dekat sama dia, bahaya Jenna."
Jenna semakin bingung, kenapa mama nya tiba-tiba seperti ini? Memang ada apa dengan Jeffrey?
"Bahaya kenapa sih ma? Apa gara-gara Jeffrey dateng kesini dengan muka bonyok terus mama ngira kalo Jeffrey anak berandalan?"
"Pokoknya dia itu bahaya, kamu jangan deket-deket sama dia lagi kalo emang ga ada urusan. Mama takut kalo dia suka sama kamu Jenna." Tanpa melanjutkan perkataannya, Dara pergi meninggalkan Jenna yang menatap punggung mama nya.
•••
"John, gua tau lo disini."
John terkekeh lalu muncul tepat di hadapan Jeffrey.
"Gua ga nyangka bisa jatuh cinta secepat ini. Tapi kalo semisal gua ketemu cewe lain, apa bakal secepat ini ya John?" Tanya Jeffrey yang kini mulai menatap John.
"Lo ga merasa familiar sama wajah si siapa tuh cewe lo?"
"Jenna."
"Nah iya Jenna, lo ga merasa familiar?"
Jeffrey mengeryit, gimana mau merasa familiar, ketemu aja baru akhir-akhir ini.
Mengerti dengan isi pikiran Jeffrey, John pun menghela nafas pasrah dan memilih duduk di sebelah Jeffrey.
"Lo percaya ngga kalo dulu gue pernah temenan sama putri keluarga Vanderes?"
Mendengar itu Jeffrey terkejut. Bagaimana John bisa berteman dengan anak musuh keluarga nya sendiri? Bahkan setau Jeffrey keluarga Vanderes tidak memiliki seorang putri.
"Lo gatau Jeff," John paham dengan kebingungan Jeffrey. "Gua sama dia temenan diam-diam, tanpa sepengetahuan ayah. Waktu itu, dia keliatan kesepian banget.."
"Dan semenjak ayah sama raja Vanderes tau kalo gua sama dia temenan diam-diam, raja Vanderes kurung dia di suatu tempat. Dan sayangnya gua gatau tempat itu."
Jeffrey masih terdiam menatap John yang seakan sedang mengingat memori lama saat bersama putri Vanderes.
"Lo.. inget nama dia?" Tanya Jeffrey pada akhirnya. Jujur dia juga merasa bingung, kenapa John tiba-tiba membahas tentang dirinya dan putri Vanderes itu?
"Gua bahkan ga mau hapus nama dia di pikiran gua Jeff," John bergumam. Namun dirinya tersadar bahwa dia sudah memiliki istri. John pun menggeleng pelan.
"Jadi siapa nama nya? Nama Putri keluarga Vanderes, teman masa kecil lo."
"Jennifer, Jennifer Vanderes."
Dan detik itu juga, John berhasil membuat seluruh tubuh Jeffrey mematung diam.
TO BE CONTINUED
lohaa, ada yang masih nungguin cerita ini? 😀
maaf baru update karna baru ada mood buat lanjutin ceritanya, kemarin² lagi di fase males ngelanjutin semuanya. dan finally akhirnya sy login lagi dan nerusin cerita ini ☺️
gatau mau update kapan lagi, kalo kalian lupa sama alur nya, baca ulang yaa 😭
see you kapan-kapan 👋🏻
![](https://img.wattpad.com/cover/290913413-288-k518994.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in love with Vampire
FantasíaJeffrey, vampire tampan yang tidak bisa jatuh cinta karena hati nya yang beku. Ia menyamar jadi manusia di bumi untuk menemukan cinta sejatinya dan mencari seseorang yang bisa melelehkan hatinya. WARN! -bahasa semi baku -baru first time bikin cerita...