chapter : 3

810 197 151
                                    

Saat ini Jenna sedang berada di uks, gadis itu terbaring di ranjang uks dengan pulas.

Tepukan kasar di pipi nya membuat Jenna sadar, ia pun membuka mata dan mendapati Alisa berada di depan wajahnya.

"BA!"

Jenna terkejut dan spontan mendorong bahu Alisa menjauh, ia pun mendudukkan dirinya dan menatap Alisa tajam.

Alisa tertawa terbahak-bahak, seumur-umur ia belum pernah melihat Jenna pingsan, untuk itu ia tadi sempat mengabadikannya lewat ponsel nya.

"Lo tuh—" Dada Jenna naik turun, merasa kesal melihat tingkah Alisa.

"Udah-udah, gue ga kuat," Alisa memegangi perutnya yang sedikit kram.

"Gimana ceritanya lo bisa pingsan?" Kini Alisa bertanya.

Jenna terdiam, entah kenapa dia tidak ingat apa-apa. Terakhir kali dia bertemu Javian di taman belakang, dan setelah itu dia hendak kembali ke kelas, lalu pingsan begitu saja.

"Jenna? Halo?" Alisa menjentikkan jarinya di depan wajah Jenna. Perlakuan Alisa tersebut seakan mengingatkan Jenna pada pemuda yang melakukan hal sama padanya.

"Al!"

Alisa terkejut saat Jenna menyentaknya.
"Kenapa woi?"

"Gue lupa-lupa inget, pokoknya ada cowo ganteng yang jentikkin jarinya di muka gue, terus gue pingsan gitu aja."

Alisa diam, tidak mempercayai apa yang dikatakan Jenna, "Yang bener ah, mana ada! Udah ayo ke kelas, lo ga takut ketauan Javian? Ntar dia marah karna lo masuk UKS gimana?"

"Bener juga, yaudah kuy lah! Tapi tuntun gue ya, masih lemes nih." Jenna dengan perlahan turun dari ranjang UKS.

"Iya elah."

Saat Jenna dan Alisa keluar dari UKS, Jeffrey pun keluar dari tempat persembunyiannya. "Aneh, kenapa dia masih inget gua?"

•••

Hari ini adalah hari pertama Jeffrey di sekolah ini sebagai siswa. Sekarang Jeffrey tengah membuntuti guru di belakang menuju kelas barunya.

Jeffrey dan guru di depannya masuk di kelas 11 Mipa 4. Baru saja Jeffrey masuk, dirinya langsung melihat puluhan manusia yang duduk rapi di meja masing-masing. Jeffrey tidak tahan, bau darah mereka begitu menguat ketika dirinya masuk di kelas ini.

"Selamat pagi anak-anak, hari ini kalian kedatangan murid baru dari LA." Guru biologi itu mundur beberapa langkah dan menyuruh Jeffrey untuk maju selangkah memperkenalkan diri.

"Hai, gua Jeffrey Nicole. Salam kenal."

Jeffrey bisa mendengar suara ricuh murid-murid yang ada disana setelah Jeffrey memperkenalkan dirinya, memang ada apa? Apa ada yang salah?

"Jeffrey Nicole? Udah kayak nama artis indo aja." Pemuda yang berkata itupun tertawa terbahak-bahak.

"Jake.." peringat bu guru membuat pemuda yang bernama Jake itu diam.

"Nak Jeffrey? Silahkan duduk di bangku kosong itu." Pinta bu guru dan Jeffrey pun mengangguk.

"Anak-anak, hari ini kalian UH ya."

•••

Bel istirahat berbunyi, semua teman sekelas Jeffrey sudah berpergian ke kantin. Kini sisa dirinya dan pemuda bernama Jake itu.

"Oi Jeffrey Nicole!"

Jeffrey hanya melirik saat Jake memanggilnya.

"Buset lirikan maut. Sans bro, gua cuma mau ngajak temenan."

Jeffrey menghela nafas pasrah, lagipula tidak keberatan pula dia punya teman disini.

"Yaudah."

Jake tersenyum puas lalu duduk antusias di sebelah Jeffrey.

"Pucet banget tu muka, udah kayak vampire aja."

Jeffrey melotot, sedikit kaget dengan perkataan Jake.

"Buset melotot, bercanda gua mah."

Jeffrey menghela nafas lagi, mungkin ia harus sedikit bersabar jika berteman dengan Jake.

"Ngantin kuy! Gua mau ketemu ayang bebeb, ga mau ikut?"

"Boleh." Jeffrey berdiri setelah membereskan buku-bukunya.

"Ntar gua kenalin sama temen nya."

Jeffrey berbinar, ia pun mengangguk antusias dan membuntuti Jake ke kantin.


•••

"Nah ini ayang gua, kenalin."

Alisa menatap Jeffrey bingung, merasa asing.

"Dia siapa?" Tanya nya pada Jake.

"Murid baru di kelas aku, namanya Jeffrey."

"Ohh, gue Alisa, salam kenal!" Alisa mengulurkan tangannya, namun Jeffrey tidak membalasnya.

"Gua ga suka kontak fisik sembarangan." Jeffrey tersenyum canggung membuat Alisa meringis.

"Nah, kalo di sebelahnya itu Jenna, temennya Alisa."

Jeffrey terkejut saat Jenna menatapnya tajam, dan Jeffrey juga baru menyadari kalau dia lah yang membuat Jenna pingsan kemarin.

"Heh! Lo yang hipnotis gue kemarin kan? Ngaku lo!"

"Jenna, lo apa-apaan sih? Mana mungkin Jeffrey begitu."

"Tau tuh, Jeffrey juga murid baru disini, ga usah ngadi-ngadi."

Jenna emosi, ia mendapati Jeffrey malah menyeringai membuat dirinya benar-benar jengkel.

"Tuh kan, wajah lo yang songong udah menjelaskan sem—"

"Jenna, ada Javian." Alisa berbisik pada Jenna membuat gadis itu diam seketika. Jeffrey yang melihat itu kembali mendatarkan wajahnya dan menatap pemuda yang tiba-tiba saja merangkul pinggang Jenna.

"Duduk disana, sama aku." Ajak Javian lalu menarik Jenna tanpa permisi.

Sementara Alisa kesal, menatap kepergian dua remaja itu. "Sebel banget gue sama Javian, kapan putusnya sih mereka?"

"Duh Jeff sorry, gua lupa kalo dia udah ada pawang. Gua kenalin cewe lain aja ya?"

Jeffrey menggeleng, "Ga usah, emang kenapa kalo dia ada pawang? Ga masalah buat gua."



TO BE CONTINUED




Jeffrey be like : gas ae






spam next untuk lanjut di chapter selanjutnya →


Fall in love with Vampire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang