Tok! Tok! Tok!
Ketukan pintu ruangan El berbunyi, pertanda seseorang hendak ingin masuk menemuinya.
"Masuk!" ucap El namun tetap fokus pada laptopnya.
"Sayang! Aku kangen banget," teriak Rossa langsung menerobos masuk melewati Kevan yang hendak masuk.
'Dasar tidak punya sopan santun ataupun tata krama,' batin Kevan dengan kesal nya namun tetap memperlihatkan wajah yang datar dan dingin.
"Eehh?" El segera menoleh ke sumber suara.
El sedikit terkejut melihat Rossa datang ke kantor, setelah hampir sebulan enggak ada kabarnya sama sekali.
"Masih ingat aku?" tanya El dengan dingin.
Rossa yang mndengarkan pertanyaan El hanya menunduk seakan-akan dia bersalah. Namun, senyuman licik muncul di sudut bibirnya.
'Ada yang tidak beres ni dengan si ular kobra (Rossa),' batin Kevan menatap wajah Rossa lekat-lekat.
"Aku ....,"
"Kamu kenapa? Mau ngomong apaan?" tanya El memotong pembicaraan kekasihnya tersebut.
"Aku hamil, El." Rossa menunduk dalam lalu berakting dengan mata yang berkaca-kaca hendak menangis.
El yang mendengar kekasihnya hamil, bukan main kaget nya.
"A-pa kamu bilang? Hamil? Anakku gitu?" tanya El dengan gugup dan bingung.
"Tentu saja ini anakmu, aku hanya berhubungan intim dengan kamu, El!" ucap Rossa terisak.
"Aku gak mau tau, pokoknya kamu harus tanggung jawab dan nikahin aku!" tegas Rossa dengan menangis.
'Sesuai dugaanku,' batin Kevan tersenyum smirk di sudut bibirnya.
"Ta-tapikan ...." El berhenti berbicara karena bingung harus bagaimana.
Disatu sisi dia sudah memiliki seorang istri yang sudah mulai ia sukai, namun di satu sisi ia harus menikahi Rossa yang hamil karena ulahnya saat menuruti napsu bejatnya.
Rossa menangis lalu berlenggang pergi tanpa mengatakan apapun pada El.
"Rossa!! Aaahh!" El teriak frustasi, ia menjambak rambutnya sendiri hingga berantakan.
"Cukup, Tuan! Anda harus menikahinya. Dia hamil anak Anda," ucap Kevan yang sebagian dari rencananya dengan ayahnya El -->Jakson Cosa Nostra.
"Tapi, istriku bagaimana, Van!" ucap El dengan frustasi.
"Apa Anda mulai menyukai Nona Amela?" tanya Kevan dengan senyuman yang mengembang.
"Aku-aku ten-tentu saja tidak!" ucap El dengan tegas.
"Yakin? Kalau begitu ceraikan dia, kan itu bisa. Lalu Anda menikahi Nona Rossa itu, kalau tidak mau menyakiti istri Anda, bukan?" tutur Kevan dengan jahilnya.
"Apa?! Tidak akan! Aku tidak akan melepaskannya. Amela adalah milikku yang akan tetap menjadi milikku!" bentak El dengan emosinya.
'Anda sangat gengsi dengan apa yang Anda rasakan sekarang,' batin Kevan melihat sahabatnya yang frustasi.
"Aku akan menikahi Rossa tanpa menceraikan Amela. Yang artinya dia akan ku poligami. Tapi ingat! Aku menikahi Rossa karena bayi yang ada dalam rahimnya, bukan berati aku menikahinya karena cinta," ucap El dengan panjang lebar.
Kevan hanya bisa mengangguk lalu menaruh berkas-berkas di meja El dan keluar ruangan El dengan santai.
"Astaga! Yang bener saja dia nambahin kerjaan ku segini tumpukannya!," omel El dengan kesal karena Kevan datang tiba-tiba langsung menumpuk berkas-berkas di mejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Polos Milik Tuan Mafia
RomanceWARNING⚠ Bochil minggir! Jangan membaca, terlalu banyak adegan 21+⚠ Seorang Pria berdarah keturunan Cosa Nostra, Yaitu Kelompok Mafia terbesar Se-Asia. Harus menerima paksa perjodohan Sang Ayah -Jakson Cosa Nostra. Menikahi gadis polos yang sama sek...