Happy reading
😎
Budayakan vote sebelum membaca dan komen setelah membaca
***
Resa memainkan jemarinya.
Sesekali ia memperhatikan sudut demi sudut kamarnya, lalu ia menarik selimutnya yang terbilang cukup tebal dan lembut. Ia memakai selimut ke seluruh tubuhnya kemudian duduk di lantai sambil menyenderkan tubuhnya ke Kasur miliknya.
Resa hanya diam, ia tak pernah tau bahkan memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi kepada dirinya namun ia juga tidak bisa melakukan apapun selain diam.
Entah ia berharap Abi yang datang menghampirinya atau mungkin ia justru berharap Abi tidak akan pernah datang sama sekali dalam hidupnya.
Ia menatap ponselnya yang tergeletak di Atas Kasur.
Dengan tubuh setengah jongkok serta Tanganya yang berusaha keras meraih ponselnya.
"aaarhhg" teriaknya karena frustasi dan gagal meraih ponselnya, ia membanting tubuhnya ke lantai lalu berguling begitu saja.
Lumayan sulit memang untuk meraih ponselnya karena tubuhnya yang ia sengaja lilit dengan selimut.
Ia menyadari sikapnya saat ini terlihat sangat bodoh, namun memang begitu adanya. Ingin sekali rasanya ia mencabik cabik Abi detik itu juga Karena sudah berhasil membuat Resa menjadi setengah waras hanya karena hampir sepenuhnya pikiranya di penuhi oleh Abi.
Resa mengacak Rambutnya Gusar "Abiiiiiii....." teriaknya yang tak begitu keras sambil menyeka air matanya yang mulai berjatuhan.
***
Seseorang berdiri di ambang pintu kamar Resa dengan kondisi pintu kamar tertutup yang kemudia melangkahkan kakinya ke arah yang berlawanan.
Ia bahkan tak berani mengetuk pintu kamar Resa, dan terasa sangat berat untuk mengetuk pintunya.
Namun kali ini Resa tampaknya menyadari adanya seseorang berdiri di depan ambang pintu kamarnya, namun ia tak menggubris adanya apapun tersebut yang hadir.
"Bang Aldo.. Gue haus, pengen minum chatime bang" Teriak Resa
Langkah kakinya terhenti ketika Resa meneriaki namanya, dengan meminta sesuatu.
"gofood aja deh."
"Tapi nanti elo yang ambilin nya ke abang gojeknya, gue mager" teriaknya lagi
Kali ini Aldo memasang wajah malasnya, dengan membuang kasar hembusan nafasnya.
"harusnya gue biarin aja elo mati di dalem grgr Abii elo itu Res, nyusahin banget deh" jawab Aldo.
"Gue udah pesen, ntar lagi abangnya dateng. Oia nanti elo juga yang bayar"
"bawel elo"
Resa yang mendengar jawaban Aldo kini hanya bisa menahan tawa, bagaimana tidak? Ia baru saja memalaki abangnya dengan cara menyuruh Aldo membayar pesanan makananya. Ia juga memasang Senyum puas yang tidak ada duanya.
Sambal membuka lilitan selimut yang melingkari tubuhnya "lagian salah sendiri kepo"
Ucapnya sambil tertawa kecil.
Tidak ada 30 menit makanan yang Resa pesan datang dan sudah Terpampang di depan pintu kamarnya karena sudah di antarkan oleh Aldo, Ia membuka kantung kresek yang berisi 2 buah minuman chatime, serta 1 bungkus mie ayam bakso dan 1 bungkus burger king yang ia pesan melalui aplikasi tadi.
Wajahnya berseri ketika mendapati makananya sudah ada di depan mata.
"ini baru yang di namakan dengan surga dunia yang sebenarnya" Resa mulai meminum, minumanya lalu memakan baksonya dengan lahap.
Dengan beberpa Suapan ia mulai mengalihkan fokusnya dari makanan menjadi kea rah ponsel, ia melirik ke arah ponselnya berharap ada satu pesan dari ponselnya namun sayangnya tidak ada.
Mulut yang terbilang belepotan dengan kuah bakso yang sedari tadi ia makan, ia berusaha meraih ponselnya yang ada di atas ranjang Kasurnya, lalu kemudian ia membuka beberapa pesan singkat yang ternyata dari operator teleponya.
"operator aja setia ngechat gue, yang lain mana ada setia setianya. Brengsek semua yang ada" Ia menaruh ponselnya lagi ke arah Kasur dengan sedikit di lempar halus.
"emang semuanya bakalan terasa lebih baik di lakukan setelah makan besar." Resa kali ini melahap semua makanan yang ada dengan cukup lahap, lalu kemudian ia lanjut membuka burger miliknya setelah bakso miliknya sudah habis di makan.
Ia menatap burgernya yang masih utuh di tanganya dan baru saja di buka, ia menggigitnya dengan lahap tanpa melupakan satu gigitan pun, tidak lupa juga ia mengoleskan Saos nya ke burgernya yang tersedia.
"maklum ya, gue kalo laper emang bisa jadi kek orang kesetanan gini bahkan kek orang yang ga pernah makan" Ucapnya dengan mulut yang terbilang penuh.
***
MAKASIIH banget udah baca sampai di bab ini,
sorry banget selalu aja gue slow update dan harus nunggu berbulan bulan dulu
ya gitu karena berhubung file yang udah gue ketik ilang dan di laptop lama
jadi gue harus ngetik ulang.
But gapapa sih...
baca terus ya part selanjutnya dan jangan lupa juga buat mampir ke story gue "GONE"
SO....
Jangan sombong dan pelit buat ngasih
Vote + komen kalian...
SEE NEXT PART :*

YOU ARE READING
Night Sleep With Dream
Teen Fiction[SLOW UPDATE] cover by helooones Soal perasaan sulit dikendalikan. Tidak bisa memilih akan pada siapa kita menjatuhkan hati, dimana dan kapan kita akan menjatuhkan hati.